PARBOABOA, Puerto Rico - Jumlah korban tewas dalam ledakan dahsyat di Republik Dominika pekan ini telah meningkat menjadi 27 orang. Meski demikian, baru tujuh korban yang berhasil diidentifikasi hingga saat ini.
Direktur institut forensik, Santo Jiménez, pada Kamis (17/8/2023) menyatakan, diperlukan waktu hingga tiga bulan untuk mengidentifikasi korban yang lain. Dari 20 jenazah di kamar mayat, hanya satu yang masih utuh.
Oleh karena itu, pihak berwenang telah meminta bantuan dari keluarga dan rekan korban untuk memberikan informasi tambahan seperti ciri fisik korban, seperti tato atau bekas luka.
Ledakan dahsyat terjadi di sebuah toko roti di Kota San Cristobal, di sebelah barat Santo Domingo, pada Senin (14/8/2023). Wilayah ini merupakan pusat komersial yang padat, berisi bisnis-bisnis seperti bank dan toko perangkat keras.
Petugas pemadam kebakaran butuh tiga hari untuk mengatasi kobaran api yang menyebar dari toko roti ke toko perangkat keras dan toko furniture di sekitarnya.
Total 59 orang terluka akibat insiden ini, dengan sebagian besar masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Pihak berwenang masih tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti ledakan tersebut.
Peristiwa ini merupakan ledakan terbesar yang pernah terjadi di Kota San Cristobal. Sebelumnya, ledakan hebat terjadi pada Oktober 2000 ketika sebuah depot senjata meledak.
Dua orang tewas dan lebih dari 24 lainnya mengalami luka. Ribuan orang terpaksa