PARBOABOA, Jakarta - Gibran Rakabuming Raka mencuri perhatian publik dengan mengenakan jaket bertema Naruto di debat cawapres ke-2.
Lambang klan Uzumaki yang tersemat di jaketnya tersebut ternyata memberikan sentuhan unik.
Namun, apa sebenarnya makna dibalik pilihan fashion ini?
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menjelaskan bahwa jaket tersebut memiliki hubungan dengan perbandingan para presiden RI dan tokoh-tokoh dalam serial Naruto.
Menurutnya, publik sering menyamakan presiden Indonesia dengan hokage dari Desa Konoha, dan dalam konteks ini, Naruto diasosiasikan dengan Presiden Joko Widodo.
Ketika Gibran diumumkan sebagai cawapres, perbandingan semakin menguat dan mengaitkannya dengan karakter Boruto, putra Naruto.
Nusron pun menyampaikan bahwa Prabowo Subianto, dalam pandangan netizen, disamakan dengan Sasuke dalam anime Naruto.
Analogi ini terkait dengan hubungan rivalitas awal antara Sasuke dan Naruto yang kemudian berkembang menjadi ikatan yang kuat, mirip dengan Pilpres 2019 yang mempertemukan Jokowi dan Prabowo sebagai lawan.
Jadi, lebih dari sekadar fashion statement, pilihan jaket Gibran mengandung makna yang mencerminkan perbandingan dan asosiasi dengan tokoh-tokoh dalam serial animasi yang populer.
Sementara itu, pilihan Gibran yang mengenakan jaket logo Naruto dalam debat cawapres bukan sembarang keputusan.
Menurut ahli gestur dan mikroekspresi, Monica Kumalasari, ada makna mendalam di balik pemilihan tersebut.
Menurut Monica, Naruto sebagai karakter menggambarkan perjalanan seseorang yang awalnya dianggap remeh, namun dengan tekad dan usaha keras, bisa mencapai puncak kepemimpinan.
Pilihan ini mungkin diambil karena pada usia 20 hingga awal 40-an, terutama di bawah 40 tahun, orang masih dianggap sebagai anak muda.
"Adapun penggunaan gimik seperti ini mencerminkan riset dan pemahaman akan karakter tersebut," ungkap Monica, dikutip Senin (22/1/2024).
Naruto Uzumaki, seperti dilansir dari Narutopedia, awalnya dijauhi oleh sebagian besar penduduk Konoha karena menjadi jinchriki Ekor Sembilan sejak kelahirannya.
Namun, melalui kerja kerasnya, Naruto berhasil meraih pengakuan desa dan mencapai cita-citanya menjadi Hokage, seorang pemimpin yang dihormati.
Monica menyoroti bahwa perubahan perasaan dapat dilakukan dengan mengubah penampilan atau pakaian yang dipakai, dan Gibran tampaknya memahami konsep ini.
"Jadi, jika ingin merubah perasaan, ubahlah dengan penampilan atau pakaian yang dipakai, dan sepertinya Gibran telah berhasil melakukan itu," tegasnya.
Editor: Wenti Ayu