PARBOABOA – Wacana mengenai legalisasi ganja untuk keperluan medis belakangan ini mulai ramai di perbincangkan oleh masyarakat di Indonesia. Klaim manfaat ganja bagi kesehatan pun turut menjadi sorotan.
Beberapa negara di dunia memang diketahui telah melegalkan ganja untuk keperluan medis. Salah satunya adalah negara tetangga yakni Thailand pada 9 Juni lalu.
Apa Itu Ganja Medis?
Ganja medis sendiri merupakan istilah turunan dari tanaman ganja yang memiliki manfaat terhadap kesehatan, dan tidak hanya sekedar untuk rekreasi.
Melansir dari WebMD, tanaman ganja mengandung lebih dari 100 bahan kimia berbeda yang disebut cannabinoids. Masing-masing memiliki efek yang berbeda pada tubuh.
Ganja medis adalah istilah yang merujuk pada bahan kimia utama dari yang digunakan dalam pengobatan, yaitu delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidiol (CBD).
Mengutip dari Vereywell Health, ganja medis memiliki manfaat kesehatan lantaran mengandung 2 senyawa kimia alami utama dengan sifat obat, yaitu Tetrahydrocannabinol (THC) dan Cannabidiol (CBD).
THC adalah senyawa psikoaktif utama dalam ganja yang bisa membuat mabuk. Sedangkan CBD adalah senyawa kimia paling umum kedua yang ditemukan di ganja.
Baik THC dan CBD memiliki struktur kimia yang mirip dengan endocannabinoid alami tubuh. Endocannabinoids merupakan neurotransmitter yang bekerja di otak. Adapun Neurotransmitter adalah pembawa pesan kimia yang menyampaikan sinyal antara sel-sel saraf dalam tubuh.
Namun, THC dan CBD memengaruhi reseptor yang berbeda di otak. CBD adalah senyawa psikoaktif, tetapi tidak memberi efek mabuk seperti THC. Oleh karena itu, CBD lebih populer sebagai bahan pengobatan.
Manfaat Ganja Medis dalam Dunia Kesehatan
Manfaat ganja medis salah satunya adalah untuk pengobatan cerebral palsy (cacat motorik). Melansir dari Marijuana Doctors, cerebral palsy adalah gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi tubuh. Dalam beberapa kasus, penyakit ini juga mempengaruhi penglihatan, pendengaran, dan sensorik.
Gejala umum yang berhubungan dengan cerebral palsy meliputi:
- Badan kaku
- Kejang
- Gerakan tak terkendali
- Gaya berjalan goyah
- Masalah dengan keseimbangan
- Penurunan massa otot.
Adapun manfaat ganja medis untuk cerebral palsy bekerja dengan cara:
1. Mengobati Spastisitas
CBD adalah fitokimia yang ditemukan dalam jumlah yang lebih tinggi di beberapa jenis ganja. CBD dikenal sebagai pelemas otot, penambah suasana hati, penguat asam gamma-aminobutyric (GABA), serta diperkirakan meningkatkan kadar bahan kimia yang menghambat ekspresi impuls saraf yang berlebihan di otak dan tubuh.
Oleh karena itu, CBD berpotensi memiliki manfaat untuk mengobati spastisitas pada penderita cerebral palsy (cerebral palsy spastic). Spastisitas merupakan kelainan motorik yang ditandai dengan peningkatan kecepatan refleks regang otot dan peningkatan hentakan tendon sebagai sindrom upper motor neuron (UMN).
2. Mengurangi Kejang
Seperti diketahui, 35-50 persen anak-anak dengan cerebral palsy mengalami gangguan kejang. Studi terbaru menunjukkan bahwa minyak CBD dapat secara dramatis mengurangi kuantitas kejang pada beberapa pasien karena sifat anti-epilepsinya.
Selain itu, ada beberapa laporan anekdotal dari keluarga yang telah berhasil dengan bentuk pengobatan ini.
3. Pereda Nyeri Kronis
Minyak CBD juga dapat membantu individu dengan cerebral palsy yang mungkin menderita nyeri otot dan sendi kronis. Minyak dari senyawa ganja medis ini telah terbukti memiliki sifat penghilang rasa sakit dengan meningkatkan kadar serotonin, yang merupakan bahan kimia yang bertanggung jawab untuk persepsi rasa sakit dan meredakan peradangan.
Dengan ini manfaat ganja juga untuk mengatasi masalah, seperti insomnia atau gangguan tidur (karena mempromosikan pelepasan melatonin), suasana hati atau depresi, kesulitan berbicara, dan bahkan sembelit.
Selain pengobatan cerebral palsy, berikut ini ragam penyakit lain yang kemungkinan bisa diobati dengan ganja medis, di antaranya:
- Penyakit alzheimer
- Sklerosis lateral amiotrofik (ALS)
- HIV-AIDS
- Penyakit Crohn
- Epilepsi dan kejang
- Glaukoma
- Multiple sclerosis dan kejang otot
- Sakit parah dan kronis
- Mual atau muntah parah yang disebabkan oleh pengobatan kanker
Demikianlah seputar informasi mengenai manfaat ganja medis bagi dunia kesehatan yang bisa Parboaboa sajikan. Perlu Anda ingat, di Indonesia ganja merupakan barang ilegal yang masuk dalam kategori obat-obatan terlarang atau jenis narkotika golongan I.
Oleh karena itu, jangan sesekali mengonsumsi dan menanam ganja, karena Anda nantinya bisa dikenakan jeratan pidana. Semoga bermanfaat!