PARBOABOA, Jakarta - Kowad TNI Sertu Rizka Nurjanah dilaporkan menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (06/11/2022) selumbari, setelah sekian lama berjuang melawan penyakit tumor otak yang dideritanya.
Akibat penyakit tumor otak itu, Sertu Rizka harus kehilangan penglihatannya dan mengalami kebutaan, bahkan penyakit tersebut sudah menjalar hingga ke paru-paru.
Pada 14 Februari 2020 lalu, ia telah menyita perhatian publik lantaran dirinya dijenguk langsung di rumah sakit oleh Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa yang tak kuasa menahan tangis saat petemuan bersama sang istri, Diah Erwiany.
Melansir dari Mayo Clinic, tumor otak adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal di otak. Untuk diketahui jika tumor otak memiliki dua jenis yakni tumor otak jinak dan tumor otak ganas.
Adapun tumor otak jinak adalah tumor otak yang bersifat non-kanker. Sedangkan tumor otak ganas adalah yang bersifat kanker. Tingkat keganasan tumor otak memengaruhi cepat atau lambatnya pertumbuhan tumor.
Penyebab Tumor Otak
Tumbuhnya tumor otak disebabkan oleh perubahan atau mutasi genetik di dalam sel otak. Penyebab perubahan genetik ini masih belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena tumor otak yakni usia, keturunan dan pernah menjalani radioterapi.
Gejala Tumor Otak
Sakit kepala
Gejala awal tumor otak yang dialami sekitar 50 persen penderitanya adalah sakit kepala.
Ciri-ciri sakit kepala karena tumor otak biasanya berupa nyeri yang dialami secara terus-menerus, serta tak gampang disembuhkan dengan obat penghilang rasa sakit.
Sakit kepala karena tumor otak rasanya juga lebih menyakitkan ketimbang sakit kepala biasa, terutama di pagi hari. Selain itu, sakit kepala karena tumor otak juga diikuti muntah dan bisa bertambah parah saat digunakan untuk berolahraga, batuk, atau bergerak.
Kejang
Tumor otak bisa menekan sel saraf di otak, mengganggu sinyal kelistrikan otak, dan memicu kejang. Kejang biasanya jadi gejala awal tumor otak.
Namun, tanda-tanda ini juga bisa muncul di tahap lain penyakit. Adapun penyebab kejang lainnya bisa karena masalah saraf, penyakit otak, atau efek samping obat tertentu.
Masalah penglihatan
Mengalami masalah penglihatan, seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda, atau kehilangan penglihatan tepi. Selain itu, kesulitan menjaga keseimbangan tubuh dan kesulitan berbicara dan pendengaran.
Mudah lupa dan sering bingung
Tumor yang diderita di dua area otak juga dapat memengaruhi penalaran dalam pengambilan keputusan. Beberapa gejala awal tumor otak yang memengaruhi memori dan penalaran di antaranya susah konsentrasi, mudah bingung, sampai gampang lupa.
Perubahan kepribadian atau perilaku
Munculnya tumor di otak bisa mengganggu fungsi otak, kepribadian, perilaku, sampai mengubah suasana hati penderitanya. Penderita tumor otak bisa mengalami gangguan suasana hati ekstrem, dari yang sebelumnya baik-baik saja menjadi lebih sensitif tak lama kemudian.