Mengetahui Efek Samping dari Vaksin Demam Berdarah

Efek samping vaksin DBD (Foto: Shutterstock)

PARBOABOA, Pematang Siantar – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia baru saja mengeluarkan izin edar untuk vaksin Qdenga untuk mencegah penyakit Dengue atau demam berdarah.

Vaksin ini diproduksi oleh IDT Biologika GmbHg Germany dan dirilis terdaftar atas nama Takeda GmbH Germany, yang diindikasikan untuk mencegah penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh virus dengue.

Saat ini, izin edar vaksin demam berdarah yang diberikan untuk orang usia 6 – 45 tahun. Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, vaksin demam berdarah di Indonesia memang sudah diberikan izin edarnya.

"Kalau dari BPOM, memang sudah mendapatkan izin edar," kata dia, dikutip dari CNN, Jumat (26/08/2022).

Meskipun begitu, penggunaan vaksin ini tetap harus mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan. Pihak BPOM hanya memberikan izin edar untuk vaksin yang berkaitan dengan penyakit menular seperti DBD.

"Untuk vaksin dengue ini sudah keluar izinnya, tinggal pengadaannya saja," katanya.

BPOM menyebutkan, vaksinasi Qdenga yang diberikan untuk usia minimal 6 tahun dan maksimal 45 tahun, diberikan dengan total dua dosis. Pemberian izin edar vaksin Qdenga ini sudah sesuai dengan persyaratan dan standard World Health Organization (WHO).

Vaksin ini terbukti bisa mencegah seseorang terpapar demam berdarah hingga 80,2 persen. Efikasi untuk mencegah seseorang menjalani perawatan di rumah sakit akibat terinfeksi virus dengue sebesar 95,4 persen.

"Sementara efikasinya untuk mencegah hospitalisasi akibat virus Dengue sebesar 95,4 persen," tambah BPOM.

Efek Samping Vaksin Qdenga

Dikutip dari situs produsen vaksin Qdenga, Senin (12/9/2022), ada beberapa efek samping dari penggunaan vaksin demam berdarah ini.

Efek samping yang dikeluhkan setelah menerima vaksin tersebut, rata-rata bersifat ringan hingga sedang. Seperti penerima vaksin lainnya, seseorang akan merasakan nyeri di tempat suntikan, bercak kemerahan, dan pembengkakan yang hilang dalam 1 – 3 hari.

Selain itu, efek samping vaksin Qdenga yang dilaporkan adalah sebagai berikut:

  • Erythema (bercak kemerahan)
  • Pembengkakan yang bersifat sementara dan hilang dalam 1 sampai 3 hari setelah pemberian vaksin.
  • Sakit kepala
  • Myalgia (nyeri otot)
  • Malaise
  • Asthenia (rasa lelah)
  •  Iritabilitas
  • Drowsiness (mengantuk)
  • Hilang nafsu makan
  • Demam

Tidak dilaporkan terjadinya pendarahan dan reaksi hipersensitivitas juga jarang terjadi setelah disuntik vaksin Qdenga.

“Sesuai data studi klinik yang mendukung tersebut, indikasi Vaksin Qdenga disetujui untuk usia mulai dari 6-45 tahun. Vaksin Qdenga diberikan dalam 2 dosis dengan interval pemberian 3 bulan antar dosisnya, melalui injeksi secara subkutan pada otot lengan bagian atas,” jelas Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS