Menunggu Ramalan Gus Dur, Yenny Wahid Klaim Banyak Kiai NU Simpati ke Prabowo

Yenny Wahid mengaku banyak kiai-kiai NU punya simpati besar terhadap Prabowo. (Foto: Instagram/@yennywahid)

PARBOABOA, Jakarta - Yenny Wahid, putri Presiden ke-4 Indonesia Abdurahman Wahid atau Gus Dur, akhirnya menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (6/9/2023).

Rancana pertemuan Prabowo dan Yenny sebetulnya bermula ketika Menteri Pertahanan RI itu mengantar istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, menuju ke mobil saat sidang Sidang Tahunan MPR RI pada 16 Agustus 2023 lalu.

Saat itu, Prabowo dan Yenny sempat berdiskusi ringan soal rencana pertemuan lanjutan. Sehari setelahnya, pada 17 Agustus 2023, keduanya kembali bertemu di Istana Kepresidenan saat menghadiri peringatan HUT Kemerdekaan RI.

Yenny kembali mengagendakan soal rencana pertemuan lanjutan dengan Prabowo, yang kemudian terealisasi pada Rabu (6/9/2023).

Dalam pertemuan tersebut, Yenny mengaku banyak kiai-kiai NU punya simpati besar terhadap Prabowo. Ia juga secara pribadi menyebut jika Prabowo berada di posisi teratas dalam daftar kandidat capres yang hendak didukungnya.

Pilihan ke Prabowo, demikian Yenny, berdasarkan pertimbangan rasional karena Prabowo dinilai mempunyai visi yang luar biasa terkait Indonesia di masa depan.

Pertemuan Prabowo Subianto dan Yenny Wahid seakan membangkitkan kembali cerita kedekatan mantan Danjen Kopassus itu dengan keluarga mendiang Gus Dur.

Pada 2022 lalu, dalam acara deklarasi piagam kerja sama politik Gerindra dan PKB untuk Pilpres 2024, Prabowo kembali mengungkit soal kedekatannya dengan Gus Dur.

Ia mengaku mengenal baik Gus Dur. Bahkan, Gus Dur merupakan tetangganya semasa kecil, dan hal ini belum banyak diketahui orang.

Menurut Prabowo, saking dekatnya dengan Gus Dur, ia bisa bebas masuk kamar tidur inisiator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Bahkan, dengan modal bela diri silat yang ditekuninya semasa menjadi prajurit aktif, Prabowo sering menjadi tukang pijat Gus Dur.

Hal ini juga dikonfirmasi Anggota Dewan Pembina Gerindra, Andre Rosiade. Menurut Rosiade, selain menjadi tukang pijat Gus Dur, Prabowo juga pernah diramalkan akan menjadi presiden di usia tua.

Soal ramalan Gus Dur, Wakatum Partai Gerindra, Gus Irfan, pernah menyinggung obrolan keduanya yang terjadi beberapa tahun sebelum Gus Dur wafat pada 2009 lalu.

Gus Dur yang saat itu tak lagi menjabat sebagai presiden cukup rutin berkunjung ke tanah kelahirannya untuk berziarah ke makam leluhur mereka di Pondok Pesantren Tebuireng, Jawa Timur.

Saat itu, Gus Dur pernah meramal Prabowo akan menjadi presiden di usia tua. Bahkan, kata Gus Irfan, ramalan tersebut tak hanya sebatas obrolan keduanya, tetapi selalu disampaikan di beberapa kesempatan diskusi.

Cerita kedekatan Prabowo dan keluarga Gus Dur juga diungkapkan mantan Ketum PBNU Said Aqil Siradj. Said bahkan menyaksikan langsung ketika Prabowo membantu mengobati Gus Dur dengan terapi tenaga dalam.

Relasi Prabowo dan Gus Dur, demikian Said, menjadi gerbang pembuka kedekatan Prabowo dengan kalangan Nahdliyin. Karena kedekatan keduanya itu, Gus Dur sempat memuji Prabowo sebagai orang yang ikhlas dan rela berkorban.

Tak hanya itu, kedekatan relasi Prabowo dan keluarga Gus Dur juga terekam ketika Prabowo meninggalkan Jakarta dan tinggal di Yordania pasca kerusuhan Mei 1998.

Saat itu, Prabowo sempat ingin kembali ke Indonesia di akhir tahun yang sama, namun atas larangan para koleganya, keinginan itu dibatalkan.

Dalam buku Femi Adi Soempeno berjudul "Prabowo Titisan Soeharto?" Gus Dur disebut sebagai tokoh kunci kembalinya Prabowo ke Tanah Air. 

Prabowo bertemu saat Gus Dur melakukan kunjungan tidak resmi ke Yordania pada akhir 1999. Dalam sebuah pertemuan di Istana Raja di Yordania, Prabowo sempat bertanya ke Gus Dur soal niatnya untuk kembali ke Indonesia.

Saat itu, Gus Dur memberikan kebebasan kepada Prabowo untuk memilih balik ke Indonesia atau menetap dulu di Yordania. Bagi Gus Dur, Prabowo patut diperlakukan sebagai manusia.

Di awal tahun 2000, Prabowo akhirnya bisa masuk ke Indonesia untuk menjenguk ayahnya yang sakit. Namun, ia kembali ke Amman. Prabowo memutuskan kembali ke Tanah Air dan menetap pada awal 2001.


 

Editor: Andy Tandang
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS