6 Modus Penipuan yang Sering Terjadi di Jalanan Indonesia

Aksi pria modus pura-pura jadi korban tabrak lari di pasar Rebo (Instagram)

PARBOABOA - Kejahatan dapat terjadi kapan saja, di mana saja dan pada siapa saja, tak peduli jika korban sendirian atau tidak, juga tak memandang siang ataupun malam.

Berbagai aksi kejahatan di jalan raya makin hari makin beraneka ragam bentuknya. Tak melulu tentang melukai fisik, tetapi juga dilakukan dengan cara menipu yang bertujuan untuk mendapatkan sejumlah uang ataupun barang berharga milik si korban.

Faktor ekonomi dan candu narkotika umumnya menjadi latarbelakang para pelaku melakukan aksi tersebut. Berdasarkan beberapa kasus yang pernah terjadi, biasanya pelaku modus penipuan ini memiliki komplotan. Namun, ada pula yang melakukannya seorang diri.

Bersandiwara dan memprovokasi massa adalah cara mereka membungkam pembelaan sang korban di hadapan khalayak ramai agar mau bertanggungjawab.

Selain untuk menjaga keselamatan diri, sikap waspada wajib dimiliki oleh seluruh pengguna jalan, baik itu pengendara kendaraan bermotor maupun pejalan kaki.

Hal itu penting dikarenakan maraknya modus kejahatan penipuan di jalan yang terjadi belakangan ini dapat membahayakan nyawa.

Untuk mengenalinya, berikut adalah beberapa modus penipuan dan kejahatan jalanan yang sering terjadi dihimpun Parboaboa dari berbagai sumber.

Pura-pura ditabrak/menabrakkan diri

Modus jenis ini biasanya terjadi dengan memanfaatkan mekanisme pengalihan perhatian. Para pelaku biasanya dengan sengaja menabrakan dirinya ke kendaraan, khususnya mobil yang sedang melaju dengan pelan.

Setelah itu, mereka akan bersandiwara dengan berjalan pincang ataupun tergeletak di jalan sembari meneriaki mobil yang menjadi incaran mereka.

Seperti kejadian yang baru-baru ini viral, yang mana seorang pria mengaku ditabrak oleh pengendara mobil dan berpura-pura pincang setelah mendekati mobil.

Sayangnya, aksi pria tersebut berhasil di rekam oleh salah satu penumpang mobil, tepat saat hendak melakukan aksinya hingga berakting pincang. Video tersebut langsung diunggah ke media sosial dan viral.

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (26/01/2021) di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Tak butuh waktu lama, pelaku berhasil diamankan oleh pihak kepolisian. Usai menjalani pemeriksaan, pelaku dengan inisial AF ditetap sebagai tersangka oleh Polres Metro Jakarta Timur.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, AF mengaku jika aksi tersebut sengaja ia lakukan lantaran membutuhkan uang untuk biaya pengobatan dan terapi metadon, pasalnya AF adalah mantan pengguna aktif heroin dan sedang dalam tahap pemulihan.

Dalam aksinya, AF melakukannya hanya seorang diri. Saat itu ia hanya menebeng dengan motor orang.

Atas perbuatannya, AF dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 368 Ayat 1 KUHP tentang ancaman dengan kekerasan (pemerasan) dan Pasal 318 KUHP tentang pencemaran nama baik atau fitnah, dengan ancaman hukuman 9 tahun dan 4 tahun penjara.

Untuk menghindari modus yang seperti ini, polisi menghimbau masyarakat untuk tidak panik dan langsung melaporkan ke kantor polisi terdekat guna memastikan kejadian tersebut merupakan kecelakaan lalu lintas atau tindak pidana bermotif kebohongan.

‘Kamu pukul adik saya’

Modus ini adalah murni kejahatan merampok dengan modus korban dituduh telah melukai saudara pelaku. Aksi ini biasanya dilakukan komplotan dua orang atau lebih dan mengincar anak baru gede (ABG) dan remaja.

Para pelaku memanfaatkan psikologi korban yang panik saat dicegat dan dituduh telah memukul adik sang pelaku yang kemudian memperdaya korban untuk menyerahkan HP, dompet, hingga motornya.

Sebenarnya, ini adalah modus lama yang sudah banyak terjadi dan menjadi pemberitaan sejak tahun 2013 silam. Namun, sepertinya modus ini masih berlaku dan berhasil menjebak para korban di masa sekarang.

Bahkan belum lama ini, modus ‘kamu pukul adik saya’ kembali terjadi di kota Cimahi, Jawa Barat. Peristiwa ini disampaikan oleh pemilik akun @infobandungraya dalam sebuah unggahan video pada Sabtu, 23 Oktober 2021.

Dalam keterangan tersebut dijelaskan bahwa RR (sang kakak korban) menceritakan kronologi saat adiknya, AL, sedang berjalan bersama dengan temannya di sebuah gang. Tak berapa lama, keduanya di cegat oleh dua orang pria yang berboncengan naik sepeda motor.

Pengemudi motor tersebut langsung menuduh AL telah memukul adiknya. AL pun spontan mengatakan tidak lantaran memang dirinya tidak pernah terlibat dengan aksi pukul memukul dengan orang lain.

Meskipun demikian, pelaku tetap bersikeras dan memaksa AL untuk ikut naik motornya dengan dalil untuk membuktikan tuduhan tersebut. AL pun menurutinya. Namun, sebelum berangkat korban AL sudah diperdaya oleh pelaku untuk menyerahkan HP miliknya kepada temannya. Pelaku dan korban AL pun pergi ke daerah Cimahi, sementara rekan pelaku menunggu bersama teman korban di gang lokasi kejadian awal.

Tak lama kemudian, korban AL ternyata diturunkan di daerah Jalan Pesantren, Cimahi dan meninggalkannya di sana. Setelah itu, pelaku kembali ke lokasi awal kejadian dan menemui teman korban.

Di lokasi tersebut, teman korban diminta untuk menyerahkan handphone miliknya beserta handphone milik AL.

Pengunggah video tersebut berpesan kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati jika berhadapan dengan modus ini.

Berdasarkan pantauan, ternyata para pelaku telah berbuat hal demikian beberapa kali dan hingga saat ini masih dalam daftar buronan pihak kepolisian.

Pecahkan kaca kendaraan

Ilustrasi pencurian mobil di pinggir jalan - (Twitter/@tirta_hudhi)

Modus memecahkan kaca pada kendaraan ini kerap terjadi pada mobil yang sedang diparkirkan atau ditinggalkan oleh pemiliknya. Tujuan pelaku memecahkan kaca mobil untuk menggerogoti berbagai benda yang ada di dalamnya.

Modus ini bisa dihindari dengan cara tidak meninggalkan benda berharga apa pun di dalam mobil. Hal ini disarankan lantaran kebiasaan para pelaku yang selalu mengintip isi mobil terlebih dahulu, lalu beraksi.

Biasanya para pelaku terdiri dari 2 orang dan beraksi dengan cara memecahkan kaca mobil menggunakan berbagai alat seperti busi, obeng, hingga palu pemecah kaca mobil.

Melempar telur ke kaca mobil

Modus kejahatan yang seperti ini sempat viral pada tahun 2015 silam. Telur sengaja dipakai para perampok untuk mengalihkan perhatian pengemudi mobil.

Melansir laman Facebook resmi Polres Nganjuk tahun 2015, polisi berpesan kepada pengendara mobil jika mendapati telur dilemparkan ke kaca mobil depan, jangan semprotkan wiper (semprotan air).

Karena, telur akan berubah menjadi warna putih seperti susu jika dicampur dengan air, dan itu akan menghalangi penglihatan pengemudi.

"Telur ini bukan sembarang telur, komplotan perampok sengaja mencampur telur dengan campuran zat tertentu dan apabila tercampur dengan cairan atau air akan berubah seperti air susu yang kental," tulis Lantas Polres Nganjuk.

Saat merasa pandangan terganggu, tentu pengendara dengan spontan langsung berhenti. Nah, pada saat seperti itu lah para pelaku perampokan melakukan aksinya. Modus ini biasanya terjadi di malam hari.

Pura-pura pingsan di jalan

(Instagram/@infosumutt)

Modus ini mengandalkan rasa simpati orang-orang yang berniat menolongnya yang berpura-pura pingsan di pinggir jalan. Biasanya pelaku akan mengaku jika dirinya sedang berjalan kaki pulang menuju kampung halamannya yang jauh lantaran tidak punya ongkos.

Modus seperti ini pernah terjadi di Banyuwangi. Melalui sebuah video yang di unggah akun Instagram @infosumutt 28 April 2021, warga di sekitar Banyuwangi sempat digegerkan dengan temuan seorang pria yang tak sadarkan diri di pinggir jalan.

Sosok pria tersebut lalu dibondong menuju sebuah rumah untuk diteduhkan. Saat sadarkan diri, pria itu mengaku jika dirinya berasal dari Medan dan sedang mudik dari NTB dengan berjalan kaki menuju kampung halamannya.

Pengakuannya tersebut pun berhasil menarik rasa iba warga yang menolong, begitu pun dengan warganet yang menyaksikan video tersebut.

Namun rasa iba tersebut tergantikan dengan rasa geram saat seorang warganet mengungkapkan informasi bahwa aksi pria tersebut hanyalah sebuah modus tipuan semata untuk mendapatkan uang.

(Instagram/@infosumutt)

Hal tersebut diketahui lantaran pria tersebut telah beberapa kali melakukan aksinya di lokasi berbeda. Warganet mengunggah foto pria tersebut saat melakukan aksinya di Sobo pada tanggal 7 April, dengan pakaian yang sama persis dengan yang ada di video viral tersebut.

Menebar paku

Nah, modus seperti ini adalah jenis yang paling sering dilakukan oleh para penjahat dan merupakan cara yang paling halus, karena tidak perlu berhadapan langsung dengan korban.

Para pelaku akan menebar paku di jalanan dan menunggu mangsa yang terjebak. Saat korban yang terkena paku meminta pertolongan, para pelaku akan segera bergerak dengan memberitahu lokasi bengkel untuk menambal ban.

Saat mengikuti arah yang ditunjukkan, pelaku dan komplotannya akan merampas kendaraan dan barang-barang yang dimiliki korban.

Itulah beberapa modus kejahatan yang kerap terjadi di jalanan. Jika merasa sedang mengalami pertanda ataupun kondisi-kondisi seperti di atas, berikut beberapa tips menjaga diri agar terhindar dari berbagai modus penipuan dan kejahatan di jalanan:

  1. Hindari jalanan yang sepi dan selalu gunakan jalan yang ramai penggunanya
  2. Hindari daerah-daerah yang rawan
  3. Kurangi membawa barang-barang berharga
  4. Jangan ragu untuk berteriak dan meminta tolong dengan pengendara-pengendara yang sedang lewat
  5. Pastikan untuk tidak pernah terlena atau terbawa suasana oleh si pelaku
  6. Pandai melihat situasi, selalu focus melihat keadaan sekitar
  7. Selalu membawa benda yang bisa digunakan untuk mempertahankan diri seperti semprotan merica, payung dan sebagainya
  8. Utamakan melapor ke kantor polisi terdekat guna memverifikasi masalah yang terjadi
Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS