Diselubungi Kabut Tebal Beracun, Indeks Polusi Udara New Delhi Masuk Kategori Berbahaya

New Delhi diselubungi kabut asap beracun. (Foto: tangkapan layar X/@abheet20)

PARBOABOA, Jakarta - Polusi udara nyatanya menjadi masalah yang tak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga negara lain. 

Di India, tepatnya New Delhi, polusi udara makin parah sehingga menyebabkan sejumlah sekolah terpaksa diliburkan selama dua hari, Jumat-Sabtu, 3-4 November 2023. 

Tak hanya itu, sebagian besar pekerjaan konstruksi di wilayah tersebut telah ditangguhkan.

Beberapa pemasok filter pembersih udara di wilayah bahkan mengaku kekurangan pasokan karena permintaan tiba-tiba melonjak.

Siang ini, dilansir Swiss iQAir, indeks polusi udara di New Delhi mencapai angka 642 dan masuk kategori berbahaya. 

Sementara berdasarkan pantauan secara fisik, sejumlah wilayah di ibu kota diselubungi lapisan kabut tebal beracun berwarna abu-abu. 

Warga pun mengeluhkan sejumlah gangguan kesehatan akibat polusi udara ini seperti iritasi pada mata dan tenggorokan gatal. 

Asal Polusi 

Kabut asap yang kotor terbentuk di Delhi setiap musim dingin. 

Udara dingin dan tebal membuat debu konstruksi, emisi kendaraan dan asap dari pembakaran tunggul tanaman di negara bagian tetangga terperangkap. 

Komisi Manajemen Kualitas Udara New Delhi pada Kamis (2/11/2023) mengatakan, kondisi meteorologi yang tidak mendukung, meningkatnya insiden kebakaran lahan secara tiba-tiba, dan angin barat laut yang membawa polutan ke Delhi merupakan penyebab utama lonjakan IQ Air secara tiba-tiba.

Setiap mengalami kondisi ini, jumlah kasus penyakit pernapasan di wilayah dengan 20 juta penduduk kota tersebut melonjak.

Tahun lalu, menurut IQAir, Bhiwadi di India utara menjadi kota paling tercemar di negara itu. 

Bhiwadi juga menjadi kota ketiga paling tercemar di dunia.

Sementara New Delhi berada di urutan keempat, Lahore di Pakistan dan Hotan di China berada di puncak daftar itu.

Editor: Umaya khusniah
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS