Mengetahui Pentingnya Oli Shock Absorber pada Mobil: Jenisnya dan Kapan Harus Diganti

Oli Shock Absorber pada Mobil (Foto: Istock/@kool99)

PARBOABOA – Ketika berbicara tentang komponen-komponen mobil yang memengaruhi kenyamanan dan keamanan saat berkendara, salah satu yang sering diabaikan adalah oli shock absorber atau penyerap guncangan.

Walaupun tampak sepele, komponen ini memiliki peran penting membuat kendaraan tetap stabil dan nyaman di jalan.

Contoh sederhana untuk menjelaskan pentingnya shockbreaker adalah ketika Anda mengemudi di jalan berlubang dan tidak rata.

Meskipun jalanan buruk, Anda akan merasa nyaman tanpa mengalami guncangan yang kuat. Ini karena mobil dilengkapi dengan sistem suspensi yang mencakup shock absorber.

Shock absorber berperan mengurangi guncangan yang kuat ketika mobil melewati jalan yang rusak. Untuk menjalankan fungsinya dengan baik, shockbreaker memerlukan pelumas seperti oli penyerap guncangan.

Hal itu dikarenakan oli Shock absorber ini mampu menjaga kinerja dan daya tahan komponen ini, yang juga dikenal sebagai penyerap kejut. Oli membantu komponen ini mengatasi getaran ataupun guncangan saat Anda mengemudi.

Jadi, jika oli penyerap guncangan sudah tidak berfungsi dengan baik, Anda perlu menggantinya segera. Namun, bagaimana Anda tahu kapan oli tersebut perlu diganti? Dan apa saja jenis oli Shock absorber?

Untuk menjawab pertanyaan ini, mari simak ulasan Parboaboa berikut.

Apa Fungsi Oli Shock Absorber

Oli shock absorber (Foto: Istock/@VvoeVale)

Berdasarkan informasi yang terdapat dalam jurnal Analisis Kerusakan Pada Shock Absorber Belakang Toyota Avanza Tipe G 1.5 MT, oleh Ajat Zatmika (2021), Shock absorber merupakan komponen kunci dalam sistem suspensi kendaraan.

Pada mobil, bagian atas Shock absorber terhubung langsung dengan piston dan dipasang pada rangka kendaraan. Sementara bagian bawahnya terhubung dengan silinder yang terpasang pada as roda.

Apa kegunaan oli shock absorber? Fungsi utama oli ini adalah untuk meredakan guncangan suspensi mobil saat melewati jalan yang tidak rata atau berlubang.

Ini membantu mengurangi dampak benturan dengan bantuan per atau pegas, seperti koil. Shock absorber akan terus bekerja sampai mobil diperbaiki atau diangkat, misalnya saat mencuci mobil.

Secara keseluruhan, oli dalam Shock absorber memiliki beberapa fungsi penting, yaitu:

  • Mengayun Shock absorber ketika mobil melintasi jalanan yang tidak rata atau berlubang.
  • Memberikan pelumasan pada Shock absorber untuk mengurangi gesekan dalam sistem suspensi, sehingga Shock absorber lebih tahan lama.
  • Meredam guncangan dan getaran yang dihasilkan oleh ban saat mobil melintasi jalanan yang tidak rata atau berlubang.
  • Membantu memastikan agar permukaan ban mobil tetap berkontak dengan permukaan jalan atau aspal.
  • Meningkatkan respons kemudi atau setir mobil, terutama saat mobil melakukan manuver.

Jenis-Jenis Oli Shock Absorber Mobil

Jenis oli shock absorber (Foto: Istock/@welcomia)

Dilansir dari buku Sistem Kemudi, Rem dan Suspensi, Oleh Hasan Maksum (2021), oli shock absorber, atau oli penyerap guncangan mobil, dapat bervariasi dalam jenis dan spesifikasinya tergantung pada jenis kendaraan dan kondisi penggunaan.

Berikut adalah beberapa jenis oli shock absorber yang umum digunakan:

Tipe Oli 

Jenis oli ini bertujuan memberikan pelumasan menyeluruh pada shockbreaker mobil. Oli tipe ini cenderung lebih mudah meresap ke dalam komponen dalam shockbreaker.

Biasanya, mobil-mobil perkotaan menggunakan oli Shock absorber tipe ini untuk meredam guncangan saat mengemudi, sehingga pengemudi dan penumpang merasa nyaman.

Tipe Gas

Oli Shock absorber tipe gas memiliki fungsi yang serupa dengan oli tipe biasa, yaitu meredam guncangan dan getaran selama mengemudi mobil.

Namun, perbedaannya terletak pada penggunaan gas nitrogen yang digunakan untuk mengatur sistem suspensi. Gas nitrogen ini berperan dalam menjaga dan menstabilkan pergerakan katup serta mengendalikan suhu fluida hidrolik yang dapat meningkat.

Tipe gas biasanya digunakan pada truk atau kendaraan yang harus mengangkut beban berat lainnya.

Bagaimana Ciri-Ciri Oli Shock Absorber Rusak dan Harus Segera Diganti?

Ciri-ciri oli shock absorber (Foto: istock/@ESezer)

Mengendarai mobil dalam perjalanan jarak jauh bisa merusak sistem suspensi mobil, terutama karena komponen Shock absorber mengalami keausan dan kadar oli yang mulai menipis.

Perlu diketahui, oli shock absorber berperan mirip dengan pelumas pada mesin. Berikut adalah tanda-tanda bahwa saatnya mengganti oli shock absorber mobil.

Dilansir dari buku Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor SMK/MAK Kelas XII, Oleh Dr. Supriyadi dan Panjang Triyono, S.T., M.Eng. (2021), tanda-tanda kerusakan pada Shock absorber mobil yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Getaran Berlebihan pada Setir saat Mengemudi

Jalanan yang tidak rata atau berlubang dapat membuat setir bergetar, tapi jika getarannya berlebihan bahkan di jalan datar, ini menandakan kerusakan serius pada shock absorber mobil.

Hal ini biasanya disebabkan oleh ausnya valve atau penutup piston dalam shock absorber, yang memungkinkan terlalu banyak cairan masuk melewati piston dan mengganggu kinerjanya.

Ini dapat menghasilkan getaran yang sangat kuat saat mengemudi, terutama pada kecepatan tinggi, yang tidak hanya tidak nyaman, tetapi juga memengaruhi keselamatan dan kendali Anda.

"Body Roll" yang Berlebihan saat Tikungan

Jika mobil Anda menunjukkan "body roll" berlebihan saat melalui tikungan, ini bisa menjadi tanda bahwa Shock absorber mobil perlu diganti.

Shock absorber yang rusak mengurangi kemampuan redaman dan dapat membuat mobil tidak stabil, terutama saat melalui tikungan tajam.

2. Mobil Memantul Lama

Shock absorber bertugas menyerap energi berlebih dari per atau pegas saat mobil melewati gundukan atau jalan berlubang.

Jika Shock absorber tidak berfungsi dengan baik, energi berlebih ini akan membuat mobil melompat-lompat dan membuat pengendalian kendaraan kurang nyaman.

3. Keausan Tidak Merata pada Ban Mobil

Shock absorber yang rusak dapat menyebabkan keausan ban yang tidak merata, yang sering disebut "cupping."

Hal ini disebabkan oleh suspensi yang tidak dapat menyeimbangkan bobot kendaraan dengan baik, sehingga tekanan lebih tinggi ditempatkan pada satu bagian ban daripada yang lain.

4. Kebocoran pada Shock Absorber

Cairan seharusnya berada di dalam shock absorber, bukan keluar. Kebocoran cairan menunjukkan bahwa Shock absorber telah rusak.

Kehilangan cairan ini memengaruhi kinerja dan fungsi Shock absorber dan dapat mengakibatkan penumpukan kotoran dan jelaga yang mempengaruhi pergerakan komponen.

5. Mobil Menukik saat Pengereman dan Bergoyang saat Berakselerasi

Saat mobil menukik secara berlebihan saat pengereman atau bergoyang saat berakselerasi, ini juga bisa menjadi tanda bahwa Shock absorber perlu diganti.

Namun, tanda-tanda ini mungkin lebih sulit untuk dikenali, dan perlu diperiksa oleh mekanik berpengalaman. Selain mengganti shock absorber, penting juga untuk memeriksa kondisi coil spring mobil dan menggantinya jika sudah aus, rusak, atau berubah bentuk.

Sesuai Informasi dari penelitian Penggantian Shock Absorber pada Honda CRV I-VTEC type RE1 di PT. X Surabaya (2018), untuk menjaga komponen dalam kondisi yang optimal, pengemudi perlu melakukan pemantauan dan perawatan berkala sesuai dengan panduan dan pola penggunaan, ini menjadi hal yang sangat penting untuk mencegah kerusakan yang lebih serius.

Setelah memahami manfaat oli shock absorber, pastikan untuk merawat komponen ini dengan cermat. Jika ada masalah, segera periksakan ke bengkel terdekat, dan selalu ingat untuk melakukan servis berkala pada kendaraan Anda.

Editor: Sari
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS