Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia

Vaksin Covid-19 (dok upk.kemkes.go.id)

PARBOABOA, Jakarta - Di tengah persiapan Indonesia untuk lepas dari pandemi Covid-19, masyarakat harus kembali meningkatkan kewaspadaan karena subvarian baru Omicorn, yaitu BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Indonesia.

Pertama kali ditemukan di Afrika, subvarian ini sudah menyebar ke sejumlah negara, seperti Amerika, Denmark, hingga Israel.

Penyebaran subvarian Omicron tersebut, dikonfirmasi sebagai penyebab lonjakan kasus di Amerika dan beberapa negara Eropa.

Tak dapat dihindari, subvarian ini juga sudah masuk ke Indonesia. Empat kasus pertama ditemukan di Bali.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengkonfirmasi, seorang WNI terpapar subvarian BA.4 dan tiga WNA yang merupakan delegasi dari Global Platform Disaster Risk Reduction (GPDRR), terpapar subvarian BA.5.

Pasien WNI yang terpapar tersebut sudah divaksinasi dosis lengkap dan mengalami gejala ringan, seperti sakit tenggorokan dan tubuh pegal-pegal. Sedangkan ke-tiga WNA yang terpapar tidak mengalami gejala apapun.

Subvarian Omicron ini mempunyai kemampuan menular dengan cepat, sehingga masyarakat dihimbau agar meningkatkan kewaspaaan.

Selain itu, subvarian tersebut memiliki karakteristik mampu menghindari imunitas tubuh yang dibentuk oleh vaksin.

 "Kemungkinan dia bisa menghindar atau lolos dari kekebalan yang sudah ada pada seseorang baik dari vaksinasi atau kekebalan alamiah," ucap dia.

Secara umum, subvarian BA.4 dan BA.5 menyebabkan gejala yang sama dengan varian lainnya, seperti batuk, kelelahan, hidung tersumbat atau pilek, demam, nyeri otot atau sendi, sakit kepala, anosmia, diare, dan sesak napas pada beberapa kasus.

Kasus Harian Covid-19

Menurut data terbaru yang diungkap oleh Kemenkes hari ini, Sabtu (11/6), terjadi penambahan 574 kasus positif COVID-19 di Indonesia.

Dilaporkan juga, hari ini ada 374 orang di Indonesia yang sembuh dari COVID-19 dan ada 3 pasien yang meninggal dunia.

Masyarakat dihimbau agar tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat, terutama saat berada di ruang publik dan kerumunan.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS