Update Omicron di Indonesia Nyaris 3000 Kasus, 5 Meninggal Dunia

Menkes Budi Gunadi (dok ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

PARBOABOA, Jakarta – Pertambahan penularan virus Covid-19 di Indonesia terus meningkat sehingga kekawatiran lonjakan kasus akan kembali terjadi, terlebih dengan varian Omicron yang terus menyebar. Menurut dari Kemenkes sampai pada Senin (31/1) sudah ada 2.980 kasus Omicron yang terdeteksi di tanah air. Dari keseluraj kasus tersebut, sebanyak 1.601 merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN) dan 1.039 berasal dari transmisi lokal.

Tak hanya jumlah infeksi yang terus bertambah, pasien yang meninggal karena varian ini juga sudah mencapai 5 orang. Pasien yang meninggal ini merupakan lansia dengan penyakit komorbid dan pasien yang belum menerima suntikan vaksin dosis lengkap.

"Sebanyak 5 pasien Omicron meninggal dunia, 60 persen dari mereka belum divaksinasi lengkap," papar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers evaluasi PPKM, Senin (31/1/2022).

Meski gejala Omicron ini terbilang ringan, namun dibandingkan dengan varian lainnya, Omicron cukup banyak menginfeksi anak-anak dan lansia. Sehingga Menkes mengimbau masyarakat agar segera melakukan vaksinasi anak dan lansia untuk meningkatkan antibodi. Karena jika dilihat dari kondisi pasien yang terpapar Omicron, pasien yang belum divaksin mengalami gejala yang cukup berat dan membutuhkan oksigen saat perawatan.

"Lindungi mereka dengan vaksinasi dosis lengkap. Ini adalah kewajiban kita semua untuk melindungi lansia dan anak-anak. Lakukan vaksinasi dosis lengkap sekarang," kata Menkes Budi.

Seperti diketahui Omicron mempunyai kemapuan penularan yang leih cepat dari pada varian Covid-19 lainnya, sehingga jika terjadi lonjakan kasus Omicron akan jauh lebih banyak daripada saat lonjakan varian Delta sebelumnya.

Misalnya di Amerika Serikat, puncak gelombang Omicron sempat mencapai 800.000 kasus per hari, sedangkan saat gelombang Delta mencapai 250.000 kasus dalam satu hari. Sementara di Perancis tercatat 360.000 kasus per hari, dibandingkan dengan puncak Delta yang ada di kisaran 60.000 kasus dalam sehari.

Agar tidak terpapar virus Covid-19 ini, disarankan agar masyarakat selalu menggunakan masker, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Jika memungkinkan masyarakat diharapkan untuk bekerja dari rumah saja. Perlu diingat jika pandemi Covid-19 ini dapat berakhir dengan kerjasama seluruh pihak, orang per orang menjaga diri agar tidak terpapar, pemerintah mengupayakan percepatan vaksinasi untuk menimbulkan antibodi.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS