6 Sistem Organ Tumbuhan, Fungsi, dan Jaringan Penyusunnya

Organ tumbuhan (Foto: Parboaboa/Ratni)

PARBOABOA – Tumbuhan adalah organisme kompleks yang memiliki berbagai sistem organ yang berperan penting untuk menjaga kelangsungan hidup.

Organ-organ pada tumbuhan ini, baik yang tampak secara kasat mata maupun yang tersembunyi, memiliki fungsi-sungsi tertentu, yang tidak dapat digantikan oleh organ lain.

Struktur organ tumbuhan terdiri dari organ pokok dan organ tambahan. Organ pokok adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan, sementara organ tambahan merupakan hasil dari modifikasi organ pokok.

Intinya, setiap organ tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan organ-organ tersebut bergantung dan saling memengaruhi satu sama lainnya.

Berikut ini penjelasan selengkapnya tentang 6 sistem organ tumbuhan, fungsi, dan bagaimana organ-organ tersebut bekerja sama untuk menciptakan keseimbangan dalam ekosistem.

Organ Tumbuhan dan Fungsinya

Setiap tumbuhan memiliki organ untuk menunjang seluruh kehidupannya. Organ tersebut terdiri dari jaringan-jaringan dan masing-masing memiliki fungsi tertentu.

Setiap jaringan menjalankan fungsinya untuk menunjang kegiatan jaringan lainnya sehingga kerja sama antar jaringan membentuk fungsi suatu organ.

Dikutip dari buku Cerdas Belajar Biologi, oleh Oman Karmana, organ tumbuhan terdiri atas daun, batang, akar, bunga, buah, dan organ tambahan.

1. Akar

Ilustrasi akar (Foto: Parboaboa/Ratni)

Organ tumbuhan akar merupakan bagian dari tanaman yang berada di dalam tanah. Pada tanaman tingkat tinggi seperti tumbuhan monokotil dan dikotil, jenis akarnya termasuk jenis akar sejati.

Sementara untuk tumbuhan dengan tingkatan yang lebih rendah seperti lumut, akarnya memiliki struktur yang jauh lebih kuat. Hal ini dibuktikan dengan kemampuannya dalam menerobos lapisan tanah yang keras bahkan batuan.

Pada dasarnya, akar berfungsi sebagai alat absorbsi air dan nutrisi berbagai jenis garam mineral yang larut di dalam tanah,serta pengokoh tumbuhan pada tempatnya.

Berdasarkan strukturnya, akar terbagi menjadi dua macam, yaitu struktur luar dan dalam. Struktur luar akar terdiri dari bulu-bulu akar, batang akar, tudung akar, dan percabangan akar (pada tanaman dikotil).

Sementara bagian dalam akar terbentuk oleh endodermis, jaringan epidermis, silinder pusat atau empulur, dan korteks.

2. Batang

Ilustrasi batang (Foto: Parboaboa/Ratni)

Organ tumbuhan batang adalah salah satu organ tumbuhan yang terdapat di atas tanah dan sebagai tempat tumbuhnya daun, buah, dan bunga.

Fungsi batang adalah untuk mentransformasikan zat-zat makanan, menyokong beban tumbuhan, mengangkut air dan mineral dari akar dan daun, serta mengedarkan seluruh zat makanan hasil fotosintesis.

Batang memiliki struktur yang terdiri dari kulit luar, kulit pertama, kulit dalam, dan silinder pusat. Kulit batang pada bagian terluar mempunyai dinding sel yang menebal dan berubah menjadi duri, lentisel, serta rambut halus.Kemudian, ada juga kulit pertama yang ada di sebelah dalam epidermis yang tersusun dari jaringan parenkim dan jaringan penunjang.

Selain itu, ada pula kulit dalam yang jadi batas antara korteks dan stele yang disebut dengan floeterma.

Bagian ini mengandung sarung tepung atau amilum. Bagian terakhir adalah silinder pusat yang tersusun dari jaringan parenkim yang membentuk empulur batang tanaman.

Batang pada organ tumbuhan dikotil mengalami beberapa perubahan, salah satunya menjadi jaringan primer.

Sementara pada tumbuhan monokotil, batang akan berkembang menjadi bakal daun, bakal tunas ketiak, ikatan pembuluh yang tersebar, epidermis, dan empulur yang berada di tengah lingkaran batang.

3. Daun

Ilustrasi daun (Foto: Parboaboa/Ratni)

Organ tumbuhan daun merupakan organ yang bervariasi. Daun dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yakni pangkal daun, tangkai daun, dan helaian daun.

Bentuk, struktur, dan ukuran daun pada tumbuhan berbeda-beda. Hal ini dapat digunakan sebagai dasar klasifikasi pada tumbuhan. Daun tersusun atas tiga tipe jaringan, yaitu jaringan epidermis, jaringan mesofil dan jaringan pembuluh.

Pada jaringan daun terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan berbagai zat makanan untuk pertumbuhan.

Di dalam daun juga terdapat zat warna yang dikenal dengan sebutan klorofil. Klorofil adalah pigmen yang dimiliki oleh berbagai jenis organisme yang memiliki peranan penting dalam proses fotosintesis.

Daun yang tumbuh pada setiap tanaman dibedakan menjadi dua jenis, yaitu daun tunggal dan daun majemuk.

Jika dilihat dari susunannya, daun memiliki beberapa karakteristik masing-masing. Karakteristik tersebut meliputi bentuk tulang daun menyirip seperti daun pohon mangga dan jambu, tulang daun menjari seperti daun singkong, dan tulang daun sejajar seperti daun padi dan jagung.

Fungsi daun adalah sebagai tempat memasak zat makanan yang diserap oleh akar, alat pernapasan tumbuhan, tempat terjadinya penguapan air, tempat penyimpanan cadangan makanan, dan alat berkembang biak.

Daum memiliki struktur yang terbagi menjadi dua macam, yaitu struktur luar dan dalam sebagai berikut:

a. Struktur Luar Daun

Struktur bagian luar daun dibedakan kembali menjadi beberapa bagian, di antaranya 

  • Berdasarkan bentuk daun, yaitu berwarna hijau, melebar, dan pipih.
  • Berdasarkan bentuk tulang daun, yaitu menjari, sejajar, dan menyirip.
  • Berdasarkan bentuk tepi daun, yaitu bergerigi dan rata.
  • Berdasarkan jumlah daun, yaitu majemuk dan tunggal.
  • Berdasarkan susunan daun yang melekat pada bagian tangkai, yaitu filotaksis terpusat, filotaksis berseling, dan filotaksis berhadapan.

b. Struktur Dalam Daun

Struktur dalam daun terdiri dari beberapa bagian berikut ini:

  • Epidermis yang ada di bagian permukaan atas bawah dan bawah daun. Epidermis memiliki lapisan lilin yang disebut kutikula. Lapisan ini merupakan tempat bernaungnya stomata yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas.
  • Palisade atau jaringan tiang yang umumnya tersusun rapat seperti tiang. Pada palisade terdapat kloroplas yang mengandung klorofil untuk proses fotosintesis.
  • Spons atau jaringan bunga karang yang di dalamnya terdapat bekas pengangkutan untuk mengangkut sari-sari makanan hasil fotosintesis.

4. Bunga

Ilustrasi bunga (Foto: Parboaboa/Ratni)

Bunga hanya akan muncul pada fase-fase tertentu. Umumnya, bunga muncul pada fase di mana tumbuhan tersebut akan mulai berkembang biak atau fase reproduksi untuk menghasilkan buah.

Buah adalah salah satu organ tumbuhan yang terbentuk setelah bunga mengalami proses penyerbukan sehingga bisa dikatakan bunga dan buah adalah organ tambahan.

 Sebenarnya, bunga adalah hasil dari modifikasi batang, sementara buah berasal dari bakal yang terdapat di dalam bunga dan telah melewati proses pembuahan.

Bunga memiliki beberapa fungsi bagi tanaman secara keseluruhan. Beberapa di antaranya untuk menyediakan platform untuk sistem reproduksi tanaman, baik untuk bunga berumah satu ataupun dua.

Di dalam bunga, serbuk sari dan ovula diproduksi melalui proses meiosis. Ketika proses tersebut terjadi, ovula akan berubah menjadi biji dengan ovarium yang membengkak, lalu berubah menjadi buah.

Selain itu, juga berfungsi untuk menyediakan platform supaya ovula dibuahi, berkembang, dan didistribusikan sebagai buah dan biji.

5. Buah dan Biji

Ilustrasi buah dan biji (Foto: Parboaboa/Ratni)

Organ tumbuhan berikutnya tumbuh dan terbentuk setelah bunga mengalami proses penyerbukan. Pada dasarnya, daging buah yang dihasilkan oleh tanaman berfungsi untuk melindungi biji.

Namun, ada juga biji yang tidak dibungkus oleh daging buah seperti padi atau pun kacang tanah. Bahkan ada pula buah berbiji tunggal seperti rambutan dan juga mangga.

Sementara buah berbiji majemuk, seperti sirsak dan pepaya.

Selain untuk melindungi biji, buah juga berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Sementara biji berfungsi sebagai alat perkembangbiakan generatif pada tumbuhan.

Ada beberapa jenis buah yang dihasilkan oleh tanaman, antara lain:

  • Buah tunggal, yaitu buah yang terbentuk oleh satu bakal buah, seperti pepaya dan mangga.
  • Buah agregat adalah buah yang terbentuk dari banyak bakal buah dari bunga yang sama, seperti buah murbei.
  • Buah majemuk atau buah berganda adalah buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari berbagai jenis bunga, seperti nangka dan nanas.

6. Organ Tambahan

Selain organ-organ utama tersebut, tumbuhan juga memiliki organ tambahan yang berperan dalam fungsi-fungsi khusus. Misalnya, duri pada beberapa tumbuhan berfungsi sebagai perlindungan dari pemakan tumbuhan, sedangkan kelenjar minyak pada daun berfungsi untuk menghalau serangga pemangsa.

Jaringan Penyusun Organ Tumbuhan

Jaringan penyusun organ tumbuhan (Foto: Parboaboa/Ratni)

Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. 

Dikutip dari E-Modul Biologi untuk Kelas XI, oleh Tim MGMPS (2019), dijelaskan bahwa ada enam jaringan pada organ tumbuhan di antaranya:

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang terdapat dalam tumbuhan dan sifatnya aktif untuk membelah diri. Letak jaringan ini terdapat pada ujung akar yang biasanya disebut dengan sistem apikal.

Jaringan meristem dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu meristem primer, meristem sekunder, dan promeristem.

Pertumbuhan yang dialami oleh jaringan meristem akan menghasilkan tumbuhan ranting-ranting baru serta akar yang panjang dan bunga.

2. Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah tidak berperan aktif atau tidak lagi aktif, artinya jaringan ini mengalami diferensiasi.

Terbentuknya jaringan dewasa karena adanya diferensiasi dari sel-sel meristem yaitu dari meristem primer maupun dari meristem sekunder. Jaringan ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis di antaranya:

  • Jaringan Parenkim

Jaringan parenkim disebut dengan jaringan dasar yang merupakan jaringan yang pada umumnya

dimiliki oleh segala jenis tumbuhan. Jaringan ini terletak pada daun, xylem dan floem, batang, dan

akar.Apabila terdapat kerusakan pada bagian organ, maka akan digantikan dengan jaringan yang baru. Jaringan ini memiliki fungsi dalam proses fotosintesis, sekresi, respirasi serta sebagai penyimpanan cadangan makanan dan juga air.

  • Jaringan Kolenkim

Jaringan kolenkim disebut juga dengan jaringan pengangkut. Jaringan ini terletak pada bagian sudut dinding sel. Jaringan kolenkim tidak memiliki protoplasma serta dinding sekunder, akan tetapi jaringan kolenkim ini memiliki dinding primer yang mengalami proses penebalan. Jaringan ini memiliki dinding sel primer yang tidak berlignin. Sehingga, jaringan ini dijadikan sebagai penopang bagi organ-organ muda pada tumbuhan.

  • Jaringan Skelerenkim

Jaringan skelerenkim adalah jaringan yang berperan untuk dapat menopang organ-organ tua pada

tumbuhan. Jaringan ini dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan bentuk,yaitu fiber dan sklereid. Bentuk fiber seperti pita yang panjang, serta memiliki struktur yang kuat dan dapat

dimanfaatkan sebagai tali. Sedangkan bentuk dari skelereid itu tidak beraturan, bentuknya dapat

terlihat pada kulit yang melindungi biji tumbuhan.

  • Jaringan Xilem

Jaringan tumbuhan selanjutnya adalah jaringan xilem yang merupakan jaringan yang berfungsi untuk mengangkut air serta mineral dari dalam tanah untuk dapat menuju ke daun beserta diolah menjadi makanan melalui proses fotosintesis. Jaringan ini dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu, jaringan xilem primer dan jaringan xilem sekunder.

Jaringan xilem primer dapat terbentuk oleh jaringan meristem primer. Sementara, untuk jaringan xilem sekunder dapat terbentuk jaringan meristem sekunder.

  • Jaringan Floem

Jaringan floem adalah jenis jaringan pada organ tumbuhan tempat terjadinya fotosintesis berupa karbohidrat yang nantinya akan disebarkan ke seluruh tubuh dari tumbuhan.Jaringan floem terdiri dari dua jenis floem primer dan floem sekunder.

Demikianlah penjelasan tentang organ tumbuhan dan fungsinya beserta jaringan penyusunnya.

Keseluruhan organ-organ ini bekerja sama untuk menjaga kelangsungan hidup tumbuhan dan menciptakan keseimbangan dalam ekosistem dengan berperan sebagai produsen utama, menyediakan makanan bagi hewan-hewan herbivora, dan menghasilkan oksigen yang sangat penting bagi semua makhluk hidup di Bumi.

Editor: Sari
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS