PARBOABOA – Istilah orientasi tentunya sudah tak asing lagi di dengar, khususnya di dunia pendidikan. Memasuki tahun ajaran baru, para siswa baru akan mengikuti serangkaian kegiatan orientasi.
Masa orientasi adalah proses penting yang bertujuan untuk memperkenalkan siswa baru dengan sekolah mereka, memberikan pemahaman tentang sejarah sekolah, serta membahas berbagai topik yang relevan dengan proses belajar mereka nantinya.
Tujuan utama orientasi adalah untuk memudahkan siswa baru untuk berpartisipasi dalam kegiatan belajar dan berinteraksi di lingkungan sekolah. Hal ini merupakan langkah penting dalam memastikan kesuksesan akademik dan sosial siswa di lembaga pendidikan.
Lantas, sebenarnya apa itu orientasi? Untuk lebih memahaminya, simak ulasan selengkapnya yang telah Parboaboa rangkum berikut ini!
Pengertian Orientasi
Secara umum, orientasi adalah sikap dan perilaku yang melibatkan individu dalam menciptakan harmoni di lingkungan baru. Ini melibatkan upaya untuk mengenal dan beradaptasi dengan lingkungan, orang-orang, dan aturan yang ada.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), orientasi memiliki dua arti, yang pertama ialah peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat dan sebagainya) yang tepat dan benar. Kedua, arti orientasi adalah pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan.
Jika disimpulkan, arti orientasi adalah suatu konsep yang memiliki banyak makna tergantung pada konteksnya. Dalam konteks yang lebih umum, orientasi mengacu pada penentuan arah atau posisi suatu objek atau individu dalam hubungannya dengan titik acuan tertentu.
Jenis-jenis Orientasi
1. Orientasi Formal
Orientasi formal adalah sebuah program yang dirancang dan diimplementasikan dengan tujuan khusus. Program ini umumnya dilakukan untuk memperkenalkan orang-orang yang baru masuk ke dalam lingkungan tersebut.
Pada tingkat organisasi, orientasi formal sering dilakukan untuk memberikan pengenalan terhadap lingkungan kerja kepada pegawai atau karyawan yang baru.
Dalam konteks pendidikan, orientasi formal berperan penting dalam memperkenalkan siswa baru dengan sekolah, kurikulum, dan prosedur yang berlaku.
Program orientasi seperti ini biasanya melibatkan presentasi, tur ke sekolah, dan kegiatan pengenalan lainnya untuk membantu siswa merasa lebih nyaman dan siap menghadapi lingkungan belajar yang baru.
2. Orientasi Personal/Individu
Orientasi individu adalah sebuah program orientasi yang dirancang khusus untuk menyediakan bimbingan dan penjelasan tugas secara personal kepada satu individu.
Program orientasi ini umumnya ditujukan kepada eksekutif yang baru bergabung dengan sebuah perusahaan atau pejabat baru yang menjabat di pemerintahan.
Dalam hal ini, tujuan orientasi adalah untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang tugas, tanggung jawab, dan harapan yang terkait dengan peran mereka dalam organisasi.
3. Orientasi Serial
Orientasi serial adalah bentuk orientasi di mana individu yang memiliki pengalaman lebih banyak memberikan bimbingan, menerapkan kriteria, dan norma kepada individu yang baru bergabung.
Biasanya, orientasi serial dilakukan dalam konteks pendidikan, di mana siswa yang telah mengalami orientasi sebelumnya memberikan bimbingan kepada siswa baru.
4. Orientasi Spasial
Orientasi spasial adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami posisi serta arah objek dan titik dalam suatu ruangan. Orientasi ini juga sering digunakan dalam tes psikologi untuk mengukur kemampuan individu dalam memahami posisi objek atau benda-benda.
Kemampuan ini juga dikenal dengan sebutan kemampuan navigasi, yang melibatkan transformasi rangsangan otak dengan ruang.
5. Orientasi Disjungtif
Orientasi disjungtif melibatkan refleksi pribadi dan penyesuaian diri terhadap individu yang dianggap memiliki perilaku yang tidak pantas. Bentuk orientasi ini muncul ketika seseorang mengamati orang lain yang dianggap tidak layak menjadi contoh atau panutan.
Orientasi ini melibatkan pemisahan diri dari individu yang dianggap memiliki perilaku yang tidak tepat. Ini bisa terjadi ketika seseorang merasa bahwa nilai dan norma yang dimiliki oleh orang lain tidak sesuai dengan yang diinginkan atau dihargai.
Dalam hal ini, fungsi oerientasi adalah sebagai upaya individu untuk mempertahankan integritas pribadi dan membedakan diri dari individu yang dianggap tidak pantas menjadi panutan.
Tujuan Orientasi
Secara umum, tujuan orientasi adalah untuk membantu individu atau seseorang mengenal, memahami, dan bersiap untuk beradaptasi dengan lingkungan baru atau situasi tertentu. Beberapa tujuan orientasi adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Ruang Belajar
Tujuan utama dari fase orientasi adalah memberikan media pembelajaran kepada anggota baru untuk memahami sebuah institusi atau organisasi baru. Lewat kegiatan ini, para anggota baru dapat mempelajari nilai-nilai dan aturan di dalam institusi tersebut.
Selain itu, orientasi juga melibatkan aspek orientasi spasial yang berkaitan dengan pemahaman ruang, termasuk bagian-bagian bangunan tempat institusi berada.
2. Sebagai Ruang Kolaborasi
Dalam konteks orientasi, baik di bidang pendidikan maupun dunia kerja, seringkali dilakukan pengelompokan individu dengan tugas kelompok yang beragam. Tujuannya adalah untuk membangun ruang kolaborasi dan mendorong kerjasama tim.
Melalui tugas kelompok, individu memiliki kesempatan untuk membangun keterampilan kerjasama, komunikasi, pemecahan masalah, dan menghargai kontribusi anggota tim lainnya. Tujuannya adalah agar tercipta kolaborasi yang berkelanjutan antara individu yang baru bergabung.
3. Membentuk Ruang Relasional
Tujuan orientasi yang selanjutnya adalah untuk membentuk ruang relasional. Orientasi memiliki tujuan yang positif dan bermakna bagi individu atau kelompok yang baru memasuki sebuah institusi.
Melalui orientasi, individu baru dapat merasa lebih nyaman dan tergabung dalam institusi tersebut, sehingga terbentuklah sense of belonging yang penting.
Manfaat Orientasi
Berikut ini dijelaskan beberapa manfaat orientasi, di antaranya:
1. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Salah satu manfaat orientasi adalah untuk meningkatkan rasa percaya diri. Ketika merasa lebih siap dan akrab dengan lingkungan baru, seseorang mampu mengembangkan kepercayaan diri yang lebih besar dalam menjalani tugas-tugas mereka.
Hal ini bertujuan untuk membantu individu menjadi lebih efisien dalam tugas dan tanggung jawab mereka, baik dalam konteks pendidikan maupun pekerjaan.
2. Memberikan Informasi
Orientasi bermanfaat untuk memberikan informasi yang singkat dan akurat kepada pihak-pihak baru. Kegiatan ini biasanya dilakukan dalam waktu yang terbatas, sehingga aspek-aspek kompleks tidak dijelaskan secara detail.
Orientasi membantu individu baru untuk memiliki pemahaman awal yang solid dan membangun fondasi pengetahuan yang diperlukan.
3. Meningkatkan Produktivitas
Dalam konteks pekerjaan, membantu meningkatkan produktivitas karyawan dengan memberi mereka pemahaman yang jelas tentang pekerjaan mereka dan bagaimana berfungsi dalam tim.
Selain itu, seseorang juga dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan dan sumber daya yang tersedia, sehingga mampu membuat keputusan yang lebih baik dalam berbagai situasi.
4. Membentuk Komunikasi
Kegiatan orientasi juga cukup bermanfaat dalam membangun komunikasi yang relevan dengan produktivitas dan kolaborasi antar individu dalam suatu institusi, baik itu di bidang pendidikan maupun dunia kerja.
Orientasi menciptakan ruang komunikasi awal bagi anggota baru, yang pada gilirannya membantu proses pembentukan hubungan secara alami.
5. Meningkatkan Retensi
Manfaat lain yang diperoleh dari struktur orientasi adalah meningkatkan tingkat retensi individu atau kelompok dalam sebuah institusi. Orientasi membantu individu baru memiliki motivasi kuat dan alasan untuk tetap berada dalam institusi tersebut.
Retensi merujuk pada kemampuan institusi untuk mempertahankan individu atau kelompok dalam jangka waktu yang lebih lama.
Contoh Orientasi dalam Berbagai Aspek
Berikut ini dijelaskan beberapa contoh orientasi dalam berbagai aspek, di antaranya:
Pendidikan: Ketika siswa baru memasuki sekolah menengah atau perguruan tinggi, mereka biasanya mengikuti sesi orientasi. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan adalah seperti tur kampus, pemberian informasi tentang program studi, registrasi, dan pertemuan dengan dosen dan sesama mahasiswa.
Pekerjaan: Ketika seseorang baru saja direkrut oleh perusahaan, mereka terlebih dahulu menjalani proses pengenalan. Ini mencakup pengenalan terhadap perusahaan, kebijakan perusahaan, prosedur kerja, dan pelatihan awal. Dalam hal ini, tujuan orientasi adalah memastikan karyawan baru siap untuk memulai pekerjaannya.
Kesehatan: orientasi dalam hal ini mencakup pemahaman tentang prosedur medis yang akan dilakukan, hak-hak pasien, dan bagaimana berinteraksi dengan staf medis.
Mahasiswa Internasional: Mahasiswa internasional yang belajar di luar negeri sering mengikuti pelatihan-pelatihan khusus. Halini akan membantu mereka memahami aturan imigrasi, budaya lokal, sistem pendidikan, dan sumber daya untuk mahasiswa internasional.
Organisasi Nonprofit: Orang yang menjadi anggota atau relawan di organisasi nirlaba sering menjalani orientasi. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman tentang misi, visi, dan tugas organisasi, serta bagaimana mereka dapat berkontribusi.
Militer: Dalam hal ini fase orientasi adalah kegiatan yang mencakup pelatihan fisik, pengajaran tentang taktik militer, dan pemahaman tentang hierarki dan budaya militer.
Pariwisata: Ketika seseorang mengunjungi destinasi pariwisata baru, mereka dapat mengikuti sesi wisata. Ini mencakup informasi tentang atraksi, peta lokasi, dan saran keamanan.
Teknologi: Ketika perusahaan memperkenalkan sistem atau perangkat teknologi baru, mereka dapat mengadakan sesi pengenalan untuk karyawan. Tujuannya adalah untuk membantu mereka memahami cara menggunakannya.
Keamanan: Orientasi sangat dibutuhkan di lingkungan kerja yang memerlukan keamanan tinggi, seperti fasilitas pemerintah atau industri militer. Ini mencakup pemahaman tentang prosedur keamanan, akses terbatas, dan peraturan ketat.
Sosial: Di beberapa komunitas atau lingkungan sosial, seperti komunitas perumahan atau klub sosial, orientasi dapat memberikan pemahaman tentang aturan dan norma yang berlaku dalam kelompok tersebut.
Dalam kesimpulannya, masa orientasi adalah kegiatan yang membantu menciptakan ikatan emosional dan sosial yang kuat, sehingga individu merasa lebih terhubung dan memiliki motivasi untuk tetap berada dalam sebuah lingkungan.
Selain itu, orientasi juga membantu individu merasa diterima dan diakui, yang dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk tetap berkontribusi dan bertahan dalam Lingkungan tersebut.