Selamat Jalan Rizal Ramli, Pakar Ekonom yang Tak Kenal Lelah Kritisi Pemerintah

Mendiang Rizal Ramli (kiri), dan mantan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii (kanan) dalam sebuah acara di Hotel Kempinski, Jakarta, beberapa waktu lalu. (foto: PARBOABOA/Aprilia Rahapit)

PARBOABOA, Jakarta - Tanah air kehilangan sosok ekonom senior yang kritis, yakni Rizal Ramli. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di usia 69 tahun, pada pukul 19.30 WIB, Selasa (2/1/2024) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.

Kabar duka itu dibenarkan oleh Staf Rizal Ramli, Tri Wibowo Santoso. Rizal sendiri merupakan pria kelahiran Padang, Sumatera Barat 10 Desember 1954. Ia dikenal sosok yang kritis hingga menjadikannya terkenal sebagai pakar ekonomi ternama.

Tidak sedikit juga jabatan eksekutif didudukinya. Misalnya saja pada tahun 2000-2001 atau di era kepresidenan Gus Dur, ia menjabat sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) dan  ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, Keuangan dan Industri.

Adapun pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rizal ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya dengan masa jabatan sejak 2015-2016.

Kesal dengan Label Pecat

Aktivis Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) itu selalu memberikan kritikannya terhadap kebijakan pemerintah Jokowi setelah dirinya tidak lagi menduduki jabatan Menko Bidang Maritim. Rizal juga sempat kesal dengan sebutan pemecatan terhadap dirinya yang dilontarkan para buzzer di media sosial, khususnya Twitter.

Rizal pun berupaya untuk meluruskan hal itu, ia menekankan bahwa para buzzer tidak pandai membaca kinerja para pejabat. Ia juga menjelaskan tiga faktor penyebab digantikannya seorang pejabat.

Pertama yaitu, melakukan praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Kedua, reorganisasi, dan yang ketiga karena pejabat yang tidak bisa dikendalikan. Sementara itu Rizal menekankan bahwa dirinya adalah pejabat yang digantikan karena faktor ketiga.

Rasa kritisnya menekankan bahwa ia akan selalu melawan korupsi, Rizal menyebut jika dirinya tetap menjabat sebagai menko maritim secara tidak langsung ia mendukung para pelaku korupsi reklamasi,

"BuzzeRP2 oon sangat doyan beri label pecatan, Krn tidak cerdas baca kinerja. Pejabat dipecat krn 3 sebab: KKN, reorganisasi, dan 'tidak bisa dikendalikan'. RR dipecat krn tidak bisa dikendalikan krn selalu lawan korupsi & kolusi dan ganggu cukong reklamasi. Gitu aja ribet," papar Rizal melalui akun Twitternya @RamliRizal, Senin (26/7/2021).

Untuk diketahui, bahwa jabatan Rizal Ramli menggantikan Indroyono Soesilo. Namun masa jabatan itu tidak begitu lama, hanya kurang daru satu tahun. Rizal lengser per 27 Juli 2016 dan digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan.

Rizal kerap berkoar kritis segala manuver pemerintahan Jokowi. Salah satunya terhadap Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Misalnya saja ketika Sri Mulyani menyebut bahwa mahasiswa Universitas Indonesia (UI) semestinya belajar ekonomi makro terlebih dahulu sebelum melakukan unjuk rasa.

Tidak diam, Rizal menilai bahwa apa yang disampaikan Sri mencirikan sebagai pejabat yang tidak mengetahui arti demokrasi. Bahkan meminta Sri untuk memahami keuangan dasar.

"Norak banget, demokrasi boleh saja beda pendapat, ikut kuliah percuma, wong situ bisanya cuma minjem dengan bunga tinggi, yield bonds RI dua sampai tiga persen lebih tinggi dari Thailand, Philipina dan Vietnam. Itu rugikan Indonesia miliaran dollar tahu? Situ belajar lagi basic finance," papar Rizal dalam akun Twitternya kala itu.

Ia juga sempat mengkritisi terkait Indonesia yang tidak memiliki swasembada kedelai pasca terjadinya gejolak harga tahu dan tempe. Pasalnya memang 90 persen kedelai dalam negeri mayoritas dipasor berdasarkan impor. Rizal sempat mencatat bahwa petani dalam negeri hanya memasok sekitar 140 ribu ton, sementara kebutuhan penduduk Indonesia yaitu mencapai 2,5 juta ton per tahun.

Tidak hanya soal itu, banyak kritikan yang disampaikan Rizal kepada pemerintahan Jokowi, bahkan hampir segala kebijakan baru ia komentari khususnya di media sosial Twitter atau yang kini dinamai X.

Rizal yang selalu semangat mengkritisi tentang pemerintahan Jokowi mulai meredup ketika ia harus menjalani perawatan intensif untuk mengobati sakit pankreas stadium 4. Hingga akhirnya, ia menghembuskan nafas terakhirnya. Kepergiannya begitu mengejutkan, sejumlah tokoh menyampaikan duka cita dan rasa kehilangan mendalam. Selamat jalan Rizal Ramli!

Editor: Aprilia Rahapit
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS