PARBOABOA, Afganisthan - Para pemimpin Pakistan dan China pada Selasa (26/10) mendesak masyarakat internasional untuk segera mengirim bantuan kemanusiaan dan ekonomi ke Afghanistan. Negara yang saat ini dipimpin Kaliban itu sedang menghadapi krisis obat-obatan dan makanan menjelang musim dingin.
Sebuah pernyataan pemerintah mengatakan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dan Presiden China Xi Jinping membahas Afghanistan melalui telepon. Kedua pemimpin itu berpendapat saat ini Afganisthan membutuhkan bantuan internasional untuk memulihakan kembali keadaan setelah Amerika Serikat memutuskan mundur dan Taliban kembali menguasi negara tersebut.
Pakistan dan China telah mengirimkan bantuan ke Kabul selama dua bulan terakhir, sebagai negara yang telah menjadi sekutu Afganisthan sejak lama.
Pakistan juga mengimbau dunia untuk mencairkan aset Afghanistan agar negara itu bisa menangani krisis mereka. Sampai saat ini, pemerintah Taliban tidak memiliki akses ke cadangan bank sentral Afghanistan senilai US$9 miliar yang dipegang oleh New York Federal Reserve.
Lebih dari 22 juta warga Afghanistan akan menderita kerawanan pangan musim dingin ini karena kekeringan yang didorong oleh perubahan iklim. Dampak krisis pangan yang terjadi tersebut akan membayangi anak-anak yang juga terancam mati kelaparan.
Saat ini pemerintah Taliban sedang berusaha untuk mengatasi kelaparan yang terjadi di Taliban dengan mempekerjakan warga Afganisthan dengan upah gandum. Rencananya, para pekerja akan menggali saluran air dan teras resapan salju kala musim dingin untuk memerangi kekeringan di negara itu.
Tak hanya soal kelaparan, Taliban juga harus bekerja sangat keras untuk menjaga kemanan di Afganisthan. Pasalnya sejak mereka berkuasa pada bulan Agustus lalu sudah ada empat bom bunuh diri yang beberapa diantaranya diklaim sebagai perbuatan ISIS.