PARBOABOA, Jakarta - Perang Hamas Israel secara tidak langsung juga berimbas ke ranah lain, termasuk pasukan Amerika Serikat (AS) yang berada di Irak.
Pasukan militer di pangkalan udara al-Asad dan al-Harir menjadi sasaran serangan pesawat tanpa awak (drone) pada Rabu (18/10/2023).
Meski pasukan berhasil mencegat Drone Kamikaze tersebut, salah satu serangan menyebabkan sejumlah tentara mengalami luka ringan merusak sejumlah peralatan.
Gejolak di Irak
Perang Hamas-Israel nyatanya memicu ketegangan tinggi di Irak.
Ulama terkemuka Muslim Syiah, Ayatollah Agung Ali al-Sistani, pekan lalu mengutuk Israel.
Dia juga menyerukan dunia untuk melawan kebrutalan yang mengerikan di Gaza yang terkepung.
Para pemimpin kelompok bersenjata Irak juga menyalahkan Israel atas serangan terhadap rumah sakit tersebut.
Beberapa pihak turut mengecam AS karena mendukung Israel.
Kataib Hizbullah, sebuah faksi bersenjata kuat yang memiliki hubungan dekat dengan Iran, menuduh AS mendukung Israel dalam membunuh orang-orang yang tidak bersalah.
Maka dari itu, AS harus segera angkat kaki dari Irak jika tak ingin mendapatkan serangan.
Politisi Irak, Hadi Al-Amiri yang juga pemimpin Organisasi Badr politik dan militer yang dekat dengan Iran, juga menyalahkan Israel atas serangan terhadap rumah sakit tersebut.
Dia menggambarkannya sebagai pembantaian zaman ini, yang hanya dapat diklasifikasikan sebagai kejahatan perang.
Amiri pun turut mengutuk AS dan negara-negara Barat karena mendukung Israel.
Pekan lalu, dia mengancam akan menargetkan kepentingan AS jika Washington melakukan intervensi untuk mendukung Israel.
Dalam beberapa tahun terakhir, milisi yang didukung Iran di Irak secara rutin menargetkan pasukan AS di Irak dan kedutaan AS di Bagdad dengan roket.
Namun serangan-serangan semacam itu telah mereda atas kesepakatan gencatan senjata yang diberlakukan sejak tahun lalu dan Irak berada dalam periode yang relatif tenang.
Sebagai informasi, AS memiliki 2.500 tentara di Irak dan 900 lainnya di negara tetangga Suriah.
Mereka memiliki misi memberi nasihat dan membantu pasukan lokal dalam memerangi ISIS, yang pada tahun 2014 merebut sebagian besar wilayah di kedua negara.
Dukungan AS ke Israel Picu Serangan?
Pemerintah AS terus meningkatkan kewaspadaan terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran ketika ketegangan regional meningkat selama perang Israel-Hamas, terutama pascaserangan ini.
Diketahui, Iran memang mendukung Hamas dalam serangannya ke Israel. Sementara AS merupakan pendukung Israel, sekutu terdekatnya di Timur Tengah.
Bisa jadi, serangan ke pangkalan udara ini terkait langkah Pentagon sebelumnya yang telah mengirimkan pertahanan udara dan amunisi ke Israel.
Namun sejauh ini, pasukan AS belum bergabung dalam pertempuran tersebut.
Serangan di dua pangkalan udara ini juga terjadi kurang dari sehari setelah ledakan di Rumah Sakit Al-Ahli al-Arabi di Gaza yang menewaskan ratusan warga Palestina.
Ditambah lagi, Presiden AS Joe Biden telah tiba di Israel pada hari Rabu untuk memberi sinyal dukungan bagi perang melawan Hamas.