Rencana PDIP Usung Andika atau Risma di Pilkada Jakarta, Pengamat: Naikkan Dulu Elektabilitas!

Ilustrasi Andika Perkasa dan Tri Rismaharini. (Foto: PARBOABOA/Dian)

PARBOABOA, Jakarta - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 diprediksi akan semakin seru. 

Partai-partai mulai mengumumkan nama-nama calon yang akan mereka usung untuk memperebutkan kursi Jakarta 1.

Setelah beberapa nama dengan elektabilitas tinggi muncul, belakangan ini nama Andika Perkasa dan Tri Rismaharini juga disebut-sebut akan meramaikan bursa Pilkada Jakarta 2024

Kedua nama ini masuk dalam daftar prioritas untuk diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jakarta. 

"Prioritas pertama Pak Andika memang," kata Ketua DPP PDIP, Said Abdullah dalam keterangannya di Jakarta, Senin (1/7/2024). 

Meski menjadi prioritas, namun rencana PDIP mengusung Andika Perkasa di Pilkada Jakarta masih dalam proses. 

Salah satunya, pengajuan Andika harus masuk ke rapat DPP dan disetujui Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. 

Selain itu, PDIP akan terus melakukan komunikasi politik dan membangun peluang kerja sama di Pilkada Jakarta.  

Sebab partai berlambang banteng dengan moncong putih itu tidak bisa sendiri mengusung calonnya. 

"Tentu perlu menggaet partai-partai lain yang ada di Jakarta," ungkap Said. 

Diketahui, Pilkada Jakarta akan berlangsung pada November 2024 mendatang. 

Sejumlah nama seperti mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil digadang akan meramaikan pesta demokrasi di bekas wilayah ibu kota ini.

Kemudian Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep hingga mantan Wakil Ketua DPR, Mohamad Sohibul Iman juga digadang akan memeriahkan Pilkada Jakarta. 

Pengamat Ingatkan Elektabilitas Andika-Risma 

Hadirnya sosok baru yang akan digadang PDIP menjadi calonnya di Pilkada Jakarta juga mendapat respons dari pengamat politik, Ujang Komarudin. 

Menurutnya, hal itu merupakan hal yang positif. Apalagi dua nama tersebut memiliki kapasitas, pengalaman dan teruji kapabilitasnya. 

Hanya saja, bagi Ujang, Pilkada merupakan pesta demokrasi dan pilihan masyarakat, sehingga figur menjadi penting dan sentral. 

Apalagi di Pilkada ini, kedua nama ini akan melawan Anies Baswedan atau Ridwan Kamil yang memiliki elektabilitas tinggi di Jakarta. 

"Lantas bagaimana kans keduanya? Ya harus diuji. Paling tidak 3+1 atau 4 hal," kata Ujang kepada PARBOABOA, Selasa (2/7/2024). 

Empat hal yang dimaksud Ujang, yaitu uji popularitas, elektabilitas, isi tas (dukungan keuangan) dan akseptabilitas atau penerimaan. 

Dari sisi popularitas, Ujang menilai Andika dan Risma mungkin memiliki hal tersebut. Sebab Andika merupakan Mantan Panglima TNI, sementara Risma masih menjabat sebagai Menteri Sosial. 

Kemudian soal isi tas, Ujang mengatakan keduanya pasti punya isi tas, apalagi diusung PDIP sebagai partai penguasa dua periode. 

Pengajar di Universitas Indonesia ini juga mengingatkan PDIP soal elektabilitas Andika dan Risma. 

Ujang menyebut, elektabilitas keduanya yang harus ditingkatkan untuk melawan Anies dan RK. 

"Mungkin kekurangannya adalah soal elektabilitas, keterpilihan ini yang harus Andika dan Risma naikkan untuk bisa melawan Anies dan RK," jelasnya.

Tak hanya elektabilitas, aspek soal penerimaan juga harus ditingkatkan Andika dan Risma di Jakarta. Utamanya dari partai politik koalisi dan dari warga Jakarta itu sendiri.

"Seberapa bagus penerimaannya, apakah ada penolakan atau tidak, harus diuji itu," ungkap Ujang. 

Dosen tetap di Universitas Al Azhar Jakarta ini menambahkan, yang paling penting dari 4 hal tadi yaitu uji elektabilitas.

"Kalau ingin maju, elektabilitas Andika dan Risma harus dinaikkan, agar bisa bersaing dengan Anies dan RK," imbuh Ujang Komarudin.

Rekam Jejak Andika Perkasa dan Tri Rismaharini

Andika Perkasa pernah menjabat sebagai Panglima TNI periode 2021-2022.

Lulusan Akademi Militer Tahun 1987 ini sebelumnya merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat.

Pria 59 tahun ini juga pernah menjabat sebagai Panglima Kodam XII Tanjungpura dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspamres) di 2014.

Sementara Tri Rismaharini merupakan Wali Kota Surabaya dua periode, sejak 2010-2020.

Risma, begitu ia akrab disapa ini merupakan perempuan pertama yang dipilih langsung menjadi wali kota melalui pemilihan kepala daerah.

Politisi PDIP Perjuangan ini juga berulang kali masuk dalam daftar pemimpin terbaik dunia.

Setelah habis masa jabatan Wali Kota Surabaya, Risma dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Sosial pada 2020, menggantikan Juliari Batubara.

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS