PARBOABOA, Jakarta– Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pemerataan ekonomi menjadi alasan pemerintah pusat memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Saat ini, kata Jokowi, Indonesia yang memiliki 17.000 pulau namun pembangunan hanya terpusat di Jawa.
Sehingga, ia menilai perlu dilakukan pemerataan pembangunan agar tidak jawa sentris.
"Negara kita memiliki 17.000 pulau tapi satu pulau yaitu Jawa memiliki PDB ekonomi 58% ada di Jawa, terus 16.999 pulau lainnya itu diberi bagian berapa persen," kata Jokowi saat memberi sambutan pada pembukaan Muktamar XVIII PP Pemuda Muhammadiyah di Pontianak, Rabu (22/02/2023).
Selain itu, kondisi Jakarta yang kini sudah sangat padat dan macet juga menjadi pemindahan ibu kota negara.
Meski begitu, Jokowi memastikan Jakarta akan diperbaiki untuk menjadi pusat bisnis hingga kota pariwisata di Indonesia.
"Jakarta sendiri sudah sangat padat, sangat macet. Tetapi Jakarta tetap akan terus kita perbaiki dan menjadi kota bisnis, kota pariwisata, kota ekonomi, dan Nusantara menjadi kota pemerintahan," jelas Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menilai bahwa pemindahan ibu kota bukan hanya tentang urusan fisik saja, melainkan tentang budaya kerja dan pola pikir yang baru.
"Kita ingin memindahkan budaya kerja baru, ingin memindahkan pola pikir yang baru di ibu kota ini karena sistemnya sejak awal kita bangun, SDMnya sejak awal kita siapkan sehingga kita harapkan ibu kota baru ini betul-betul sebuah ibu kota yang negara lain tidak miliki," ujar Jokowi.