Pemerintah RI akan Tanggung Biaya Jemaah Haji yang Sakit di Arab Saudi

Pemerintah RI akan Tanggung Biaya Jemaah Haji yang Sakit di Arab Saudi (Foto: MPI)

PARBOABOA – Sakit saat sedang menjalani ibadah haji sesuatu yang tidak bisa ditolak. Bagaimana jemaah harus bersikap ketika sakit? Apabila sakitnya seorang jemaah serius, harus mengubungi dokter kelompok terbang (kloter), untuk dirujuk ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI).

Pemerintah Republik Indonesia (RI) akan menanggung seluruh biaya jemaah haji yang sakit, baik yang dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) ataupun Rumah Sakit Pemerintah Arab Saudi.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama, Saiful Mujab menyebutkan, biaya jemaah haji yang sakit akan ditanggung pemerintah sampai sembuh dan dipulangkan ke tanah air.

"Jadi memang selagi masih menjadi jamaah ini tanggungan pemerintah,sampai kapanpun dia sakit. Sampai dia sembuh dinyatakan pulang masih tanggungjawab pemerintah. Baru setelah pulang sampai rumah ya udah selesai. Kalau sudah pulang sampai rumah ya sudah serah terima sudah tanggung jawab sendiri," kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Saiful Mujab di KKHI Makkah, Minggu (31/7/2022).

Saiful menambahkan, jika pada sampai pemulangan terakhir kondisinya masih sakit, maka akan diserahkan ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).

"Kalau seandainya sampai pemulangan terakhir tidak selesai dan kondisinya masih tetap sakit, maka sesuai SOP akan kita serahkan ke KJRI. Dan nanti KJRI akan koordinasi dengan rumah sakit rumah sakit terdekat, mana yang untuk perawatan, dan itu masih terus menjadi tanggung jawab, akan kita pantau sampai perkembangan terakhir dan kesembuhan mereka," katanya.

Terkait dengan proses pemulangan jemaah, pihaknya terus melaporkan tentang kondisi kesehatan jemaah. Selanjutnya, setelah operasional haji selesai, Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), akan melakukan monitoring dan pemantauan jika ada jemaah yang masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi.

"Dan bila nanti ya kondisinya boleh pulang akan dikoordinasikan dengan wilayahnya, dengan provinsi dan bahkan dari KJRI akan menyerahkan, kita antar pulang. Kita antar sampai ke wilayahnya ke daerah masing-masing," ujar Saiful.

Opersional KKHI Daker Makkah akan ditutup pada 5 Agustus 2022, seiring dengan pemberangkatan terakhir jemaah haji dari Makkah ke Madinah. Maka dari itu, jika ada jemaah yang masih dirawat di Makkah akan dipindahkan ke KKHI Madinah.

Kepala Seksi Kesehatan Daker Mekkah, Muhammad Imran mengatakan, sampai saat ini masih ada 23 jemaah yang dirawat di RS Arab Saudi, dan 10 jemaah dirawat di KKHI Makkah.

“Kebanyakan mereka (jemaah) masih dirawat karena stroke maupun operasi jantung, saat ini masih tunggu masa pemulihan. Kita doakan mereka semoga pulih dan segera kembali ke Tanah Air,” kata Imran.

Lebih lanjut dia mengatakan, jemaah yang dirawat di KKHI Mekkah sebagian besar mempunyai riwayat komorbid atau penyakit penyerta yang berat seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS