Viral Nilai IPK Gibran: Pentingkah Rekam Jejak Akademik Bagi Capres?

Ilustrasi. Rekam jejak akademik Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka viral jadi pembahasan di media sosial. (Foto: PARBOABOA/Aprilia Rahapit)

PARBOABOA, Jakarta - Isu rekam jejak akademik calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming mencuat ke permukaan media sosial. 

Foto ijazah diduga milik Gibran viral, hingga memicu debat karena nilai akademiknya yang begitu kecil bagi seorang calon pemimpin negara.

Gibran Rakabuming, saat kunjungan di Purworejo, Jawa Tengah, pada Rabu (24/1/2024), menyatakan keheranannya atas perhatian publik terhadap transkrip nilai akademisnya. 

Pertanyaan muncul ketika sebuah unggahan di media sosial X oleh pengguna @BangBudiKur menampilkan foto yang diduga sebagai ijazah S1 Gibran, menyebutkan bahwa ia lulus dengan nilai yang setara dengan lower second class honours atau sekitar IPK 2,3.

"(IPK) 2,3 itu menurut siapa ya, saya tidak tahu. Apa orang tersebut tahu nilai-nilainya?" ujar Gibran, menanggapi isu yang beredar. "Dia punya ijazah saya?" lanjut Gibran dengan nada heran. 

Meski demikian, ia menanggapi situasi tersebut dengan sikap terbuka, "Ya ndak apa-apalah ya. Terima kasih untuk masukannya teman-teman," ucapnya.

Debat ini mencuat tidak lama setelah ia dituduh memiliki ijazah palsu, sebuah tuduhan yang telah ia bantah sebelumnya. 

Isu ini mempertanyakan apakah nilai akademis dapat dijadikan tolak ukur dalam menentukan kelayakan seseorang untuk jabatan publik, khususnya dalam konteks kepemimpinan nasional.

Nilai akademis kerap dianggap sebagai cerminan dari etos kerja, dedikasi, dan kemampuan intelektual seseorang. Namun, apakah hal ini sejalan dengan kualitas kepemimpinan yang efektif? 

Berikut beberapa tokoh dengan nilai akademisnya rendah namun bisa menjadi pemimpin: 

Winston Churchill
Meskipun belakangan ia menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di Britania Raya dan dunia, Churchill tidak menonjol dalam pendidikan formalnya. Ia bergulat dengan mata pelajaran tertentu dan tidak pernah unggul di sekolah. Namun, ia menjadi Perdana Menteri Britania Raya dan memainkan peran kunci selama Perang Dunia II.

Richard Branson
Pendiri Virgin Group tidak lulus dari sekolah menengah, dan memiliki disleksia yang membuatnya kesulitan di sekolah. Meskipun demikian, ia menjadi salah satu pengusaha paling sukses dan terkenal di dunia.

John F. Kennedy
Meskipun menjadi Presiden Amerika Serikat yang sangat populer, Kennedy diketahui memiliki prestasi akademis yang beragam selama di sekolah. Ia lebih dikenal karena karisma dan kecerdasannya dalam berpolitik.

Abraham Lincoln
Lincoln hanya memiliki sedikit pendidikan formal dan sebagian besar belajar secara mandiri. Ia menjadi salah satu presiden Amerika Serikat paling terhormat, yang memimpin negara selama masa yang sangat sulit dan mengakhiri perbudakan.

Steven Spielberg
Salah satu sutradara paling terkenal di dunia ini tidak lulus dari universitas pada percobaan pertamanya, sering kali mendapatkan nilai rendah dalam mata pelajaran tertentu. Namun, ia akhirnya kembali dan menyelesaikan gelar sarjananya beberapa dekade kemudian setelah menjadi sutradara yang sukses.

Meski nilai akademis mereka tidak mencerminkan standar tinggi, namun banyak dari tokoh-tokoh ini memiliki kualitas lain seperti ketekunan, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis sehingga memungkinkan mencapai kesuksesan di bidang masing-masing.

Editor: Aprilia Rahapit
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS