Perkecambahan Adalah: Pengertian, Tipe, Proses, Faktor yang Memengaruhi, dan Contohnya

Proses perkecambahan (Foto: iStock)

PARBOABOA - Perkecambahan adalah tahap awal dari perkembangan suatu tumbuhan, khususnya untuk tumbuhan berbiji.

Pada tahap ini, biji yang sebelumnya beristirahat mulai beraktivitas untuk mengubah diri dari keadaan dorman menjadi individu yang aktif dan mampu tumbuh serta berkembang menjadi tanaman yang lengkap.

Proses ini dapat terjadi sebagai respon terhadap rangsangan lingkungan yang sesuai, seperti suhu yang pas, kelembaban yang tepat, dan adanya cahaya.

Dilansir oleh National Center for Biotechnology Information, tingkat perkecambahan paling optimal terjadi pada kisaran suhu 25 derajat celcius hingga 30 derajat celcius, sehingga seringkali biji tidak mampu berkecambah pada suhu yang sangat ekstrem.

Selengkapnya bagaimana proses perkecambahan pada tumbuhan akan dibahas pada ulasan di bawah ini. Oleh karena itu, jangan lewatkan artikel ini sampai selesai.

Pengertian Perkecambahan 

perkecambahan

ketgamb Proses perkecambahan (Foto: iStock) #end

Perkecambahan adalah proses biologis di mana biji atau spora tumbuhan mulai berubah menjadi sebuah tumbuhan baru. 

Proses biologis ini menjadi tahap awal dalam siklus kehidupan tumbuhan yang melibatkan serangkaian perubahan fisiologis dan morfologis yang penting untuk memungkinkan tumbuhan tumbuh dan berkembang menjadi bentuk dewasa yang lengkap. 

Proses perkecambahan dimulai ketika biji atau spora menerima rangsangan yang tepat dari lingkungan, seperti air, cahaya, dan suhu yang sesuai, yang memicu aktivasi dari kondisi dormansi (tidur) dan memulai pertumbuhan. 

Selama perkecambahan, akar pertama tumbuh ke dalam tanah untuk menyerap air dan nutrisi, sementara tunas tumbuh ke atas menuju cahaya. 

Proses ini mengarah pada pembentukan tumbuhan yang lebih besar dan lebih kompleks dari biji atau spora asalnya.

Tipe-Tipe Perkecambahan

perkecambahan adalah

ketgamb Tipe perkecambahan (Foto: iStock) #end

Sebelum memasuki ragam tipe perkecambahan, mari kita pertama-tama mengenali istilah-istilah yang terlibat dalam proses ini. 

Dari titik ini, kamu akan mendapatkan sedikit pembelajaran bahasa. Pertama, mari kita bahas kata hipo yang artinya bagian bawah, sedangkan kata epi yang memiliki arti bagian atas.

Ada dua tipe perkecambahan pada tumbuhan, yaitu hipogeal dan epigeal. Perbedaan antara keduanya dapat dilihat berdasarkan letak kotiledonnya, lho!

Dikutip dari The Spruce, kotiledon adalah daun awal yang muncul dari tumbuhan. Ini adalah bagian daun biji atau embrio tumbuhan yang berfungsi untuk menyimpan cadangan nutrisi.

1. Perkecambahan Hipogeal

Hipogeal adalah proses perkecambahan biji di mana pertumbuhan pertama dari embrio terjadi di bawah permukaan tanah. 

Akar tumbuh terlebih dahulu untuk menyerap air dan nutrisi, diikuti oleh tunas yang tumbuh di bawah tanah sebelum muncul di permukaan. 

Contoh tanaman dengan perkecambahan hipogeal termasuk kacang-kacangan dan jagung.

2. Perkecambahan Epigeal

Epigeal adalah proses perkecambahan biji di mana pertumbuhan pertama dari embrio terjadi di atas permukaan tanah. 

Tunas tumbuh terlebih dahulu untuk muncul di permukaan, diikuti oleh daun-daun yang terbuka dan berwarna hijau. 

Akar baru tumbuh setelah tunas muncul. Contoh tanaman dengan perkecambahan epigeal termasuk kacang hijau dan bunga matahari.

Proses Perkecambahan 

proses perkecambahan

ketgamb Proses perkecambahan (Foto: Freepik) #end

1. Imbibisi

Imbibisi adalah proses penyerapan air oleh biji atau bagian lain tanaman seperti spora atau biji polong, yang umumnya terjadi saat perkecambahan dimulai. 

Proses ini mengaktifkan enzim-enzim yang memecah cadangan makanan menjadi molekul-molekul kecil untuk mendukung pertumbuhan awal. 

Air membuat biji atau bagian tanaman melembek, mengaktifkan enzim dan membantu menghidrasi sel-sel, yang penting bagi pergerakan nutrisi dan pertumbuhan. 

Imbibisi juga mengakibatkan perubahan fisik pada kulit biji, memungkinkan akar dan tunas muncul. 

Ini adalah langkah awal dalam perkecambahan, menghidupkan kembali organisme yang sebelumnya tidak aktif untuk pertumbuhan.

2. Pembentukan Enzim

Ketika air meresap ke dalam biji, proses ini mengaktifkan hormon giberelin di dalam embrio, yang pada gilirannya merangsang sel-sel di lapisan aleuron untuk menghasilkan enzim amilase.

Setelah terbentuk, enzim amilase ini bertugas mengubah pati yang terdapat dalam endosperma (cadangan makanan) menjadi gula.

3. Pemanjangan Sel

Setelah sel radikula memanjang, radikula mulai muncul dan kulit biji juga mengalami pertumbuhan. Selanjutnya, kecambah yang terbentuk akan mengalami pertumbuhan primer.

Faktor yang Memengaruhi Perkecambahan

Faktor-faktor yang memengaruhi perkecambahan biji dapat dibagi menjadi faktor dalam dan faktor luar. Berikut adalah penjelasan singkat tentang keduanya!

1. Faktor Dalam

Berikut adalah faktor dalam yang memengaruhi perkemcambahan:

  • Kerusakan Embrio

Kualitas embrio atau bagian dalam biji dapat memengaruhi perkecambahan. Embrio yang rusak atau tidak berkualitas dapat menghambat proses perkecambahan.

  • Cadangan Makanan

Kandungan cadangan makanan di dalam biji dapat memengaruhi keberhasilan perkecambahan. Cadangan makanan yang cukup memastikan bahwa embrio memiliki energi yang cukup untuk memulai pertumbuhannya.

  • Hormon Endogen

Kehadiran hormon endogen, seperti giberelin dan sitokinin, dapat memengaruhi perkecambahan. Hormon ini berperan dalam mengaktifkan dan mempromosikan pertumbuhan awal.

  • Dormansi

Keadaan dormansi internal dapat mencegah perkecambahan. Dormansi bisa disebabkan oleh lapisan keras biji, hambatan kimia, atau faktor-faktor lain yang menghalangi embrio dari memasuki fase pertumbuhan.

2. Faktor Luar

Berikut adalah faktor luar yang memengaruhi perkemcambahan:

  • Air

Ketersediaan air yang cukup sangat penting untuk memicu perkecambahan. Air merangsang imbibisi (penyerapan air) oleh biji, yang memicu aktivasi enzim dan proses pertumbuhan.

  • Suhu

Suhu yang sesuai memainkan peran penting. Setiap tanaman memiliki suhu optimal untuk perkecambahan. Suhu rendah atau tinggi di luar rentang optimal bisa menghambat perkecambahan.

  • Cahaya

Beberapa biji memerlukan cahaya untuk memicu perkecambahan, sementara yang lain lebih baik ditanam dalam kegelapan. Cahaya dapat mempengaruhi produksi hormon dan proses pertumbuhan awal.

  • Oksigen

Oksigen diperlukan untuk pernapasan dan metabolisme dalam embrio yang sedang berkecambah. Kualitas dan aerasi tanah mempengaruhi ketersediaan oksigen.

  • Kualitas Tanah

Kualitas tanah, termasuk tekstur, drainase, pH, dan kandungan nutrisi, mempengaruhi perkecambahan. Tanah yang subur dan sesuai mendukung pertumbuhan biji yang sehat.

  • Mikroorganisme dan Mikroba

Mikroorganisme tanah dapat mempengaruhi perkecambahan dengan berinteraksi dengan biji, memengaruhi ketersediaan nutrisi dan produksi senyawa kimia.

Contoh Perkecambahan Epigeal dan Hipogeal

Berikut adalah contoh perkecambahan epigeal dan hipogeal:

  • Perkecambahan Epigeal:

Contoh perkecambahan epigeal adalah biji kacang hijau. Pada perkecambahan epigeal, pertumbuhan pertama terjadi di atas permukaan tanah.

Akar pertama tumbuh terlebih dahulu untuk menyerap air dan nutrisi dari tanah. Setelah itu, tunas mulai tumbuh ke atas dan muncul di atas permukaan tanah.

Tunas membawa daun-daun pertama yang berkembang di atas tanah dan menjalani proses fotosintesis.

  • Perkecambahan Hipogeal:

Contoh perkecambahan hipogeal adalah biji kacang tanah. Pada perkecambahan hipogeal, pertumbuhan pertama terjadi di bawah permukaan tanah.

Akar pertama tumbuh terlebih dahulu, merambah ke dalam tanah untuk menyerap air dan nutrisi. Setelah itu, tunas mulai tumbuh tetapi tetap berada di bawah tanah.

Seiring waktu, tunas hipogeal ini akan muncul di permukaan tanah setelah tunas pertama mencapai panjang tertentu.

Editor: Sari
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS