Apa yang Dimaksud dengan Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan? Berikut Pengertian, Tahapan, Manfaat, dan Contohnya

Perkembangboakan generatif (Foto: Pixabay)

PARBOABOA – Perkembangbiakan adalah proses reproduksi untuk memperbanyak diri dan mempertahankan kelangsungan hidup spesiesnya.

Proses perkembangbiakan pada tumbuhan dapat terjadi baik secara generatif (kawin) maupun vegetatif (tidak kawin), tergantung pada jenis organisme yang terlibat.

Dikutip dari buku yang berjudul Siap Menghadapi Ujian Nasional SMP/MTs 2010 karya Wahono, Rusmiyanto, Joko Priyana, dkk, perkembangbiakan generatif adalah terbentuknya indvidu baru melalui peleburan sel kelamin atau gamet.

Perkembangbiakan secara generatif mengacu pada proses reproduksi seksual (kawin) yang melibatkan penyatuan materi genetik dari dua individu yang berbeda, yaitu induk jantan dan induk betina.

Lantas, apa yang dimaksud dengan perkembangbiakan generatif pada tumbuhan? Yuk, temukan jawabannya dalam ulasan berikut ini!

Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan

(Foto: Wikimedia)

Secara umum, perkembangbiakan generatif adalah cara tumbuhan untuk berkembangbiak melalui proses proses perkawinan. Proses ini umummnya terjadi pada tumbuhan berbiji.

Perkembangbiakan secara generatif pada tumbuhan mengacu pada proses reproduksi seksual tumbuhan, di mana terjadi penyatuan gamet jantan dan gamet betina untuk membentuk keturunan baru.

Proses ini melibatkan berbagai tahap yang khas untuk tumbuhan, dengan tujuan utama untuk menghasilkan benih atau spora yang dapat tumbuh menjadi individu baru.

Dikutip dari buku yang berjudul IPA Terpadu (Biologi, Kimia, Fisika) karya Djoko Arisworo Yusa (2006), individu baru sebagai hasil dari perkembangbiakan secara generatif memiliki sebagai sifat dari induk jantan dan sebagian sifat dari induk betina.

Dengan demikian, sifat anak tidak akan sama persis dengan kedua induknya atau salah satu induknya. Adanya perkembangbiakan secara generatif menghasilkan individu baru dengan sifat yang beragam.

Perkembangbiakan generatif hanya bisa terjadi pada tumbuhan yang memiliki organ reproduksi khusus yang disebut bunga.

Bagian bunga yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan generatif adalah serbuk sari (gamet jantan) dan ovarium (gamet betina).

Organ reproduksi jantan yang terdapat dalam bunga disebut stamen, sedangkan organ reproduksi betina disebut putik.

Dalam perkembangan secara generatif pada tumbuhan ada istilah paramecium. Perkembangbiakan generatif pada paramecium dilakukan dengan cara organisme uniseluler, dilakukan dengan cara pembelahan biner atau pembelahan aseksual.

Paramecium tidak melakukan reproduksi seksual atau perkembangbiakan secara generatif dalam arti penyatuan materi genetik dari dua individu yang berbeda.

Tahap Perkembangbiakan Generatif

(Foto: Freepik)

Perkembangbiakan secara generatif pada tumbuhan memiliki beberapa ciri-ciri yang khas. Berikut ini adalah beberapa ciri utama perkembangbiakan secara generatif pada tumbuhan:

1. Pembentukan Gamet

Tumbuhan yang mengalami perkembangbiakan secara generatif menghasilkan gamet jantan dan betina yang khusus.

Gamet jantan ditemukan dalam serbuk sari, yang dihasilkan oleh organ reproduksi jantan seperti sari bunga atau stamen. Gamet betina, yaitu sel telur atau ovum, terdapat dalam ovarium bunga.

2. Polinasi

Polinasi adalah tahap penting dalam perkembangbiakan secara generatif tumbuhan. Polinasi terjadi ketika serbuk sari (serbuk yang mengandung gamet jantan) ditransfer dari organ jantan ke organ betina. Polinasi dapat terjadi melalui berbagai mekanisme, termasuk penyerbukan yang disebabkan angin, hewan penyerbuk (seperti lebah atau burung), atau bahkan polinasi sendiri oleh tumbuhan yang memiliki organ jantan dan betina dalam satu bunga.

3. Pembuahan

Setelah terjadi polinasi, serbuk sari menempel pada kepala putik atau stigma di organ betina. Serbuk sari kemudian tumbuh menembus kepala putik dan menuju ke bagian tengah organ betina yang disebut ovarium. Di dalam ovarium, terjadi penyatuan gamet jantan dan gamet betina, membentuk zigot. Zigot ini kemudian berkembang menjadi embrio.

4. Pembentukan Benih

Setelah pembuahan, embrio berkembang dalam ovarium menjadi benih. Benih terdiri dari embrio yang sedang tumbuh dan jaringan makanan yang disebut endosperma atau kantong embrio. Benih ini memiliki perlindungan luar yang disebut kulit biji atau cangkang benih.

5. Penyebaran Benih

Benih yang terbentuk kemudian dilepaskan dari organ induk dan dapat menyebar melalui berbagai mekanisme, seperti angin, air, hewan, atau bahkan oleh manusia. Jika benih jatuh di lingkungan yang sesuai, mereka dapat mengalami perkecambahan dan tumbuh menjadi individu baru.

Manfaat Perkembangbiakan Generatif

(Foto: Pixabay)

Setiap makhluk hidup berkembangbiak untuk mempertahankan spesiesnya. Selain itu, beberapa manfaat perkembangbiakan generatif adalah sebagai berikut:

1. Mempertahankan Spesies

Perkembangbiakan secara generatif memainkan peran kunci dalam pemertahanan spesies tumbuhan. Dengan cara ini, tumbuhan dapat menghasilkan keturunan yang baru dengan kombinasi genetik yang berbeda.

Hal ini penting untuk mempertahankan kelangsungan hidup spesies, terutama dalam menghadapi perubahan lingkungan atau tekanan seleksi yang baru.

2. Memiliki Variasi Tanaman Baru

Perkembangbiakan secara generatif memungkinkan terjadinya variasi tanaman baru dalam populasi tumbuhan. Dalam proses ini, materi genetik dari dua individu yang berbeda digabungkan, menghasilkan kombinasi gen baru pada keturunan.

Variasi genetik ini penting dalam evolusi, karena memberikan dasar bagi seleksi alam untuk bertindak dan menyebabkan adaptasi terhadap perubahan lingkungan.

3. Dapat Beradaptasi dengan Lingkungan Baru

Melalui perkembangbiakan secara generatif, tumbuhan dapat menghasilkan keturunan dengan variasi genetik yang lebih luas.

Ini memungkinkan kemungkinan adanya individu yang memiliki sifat atau karakteristik yang lebih baik dalam menghadapi kondisi lingkungan yang baru, seperti tahan terhadap penyakit, mampu berdaptasi terhadap suhu ekstrem, atau kelangsungan hidup dalam kondisi yang lebih kering atau lebih basah.

Ciri-Ciri Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan

(Foto: Pixabay)

Tumbuhan yang berkembangbiak secara generatif memiliki ciri-ciri berikut:

  • Daunnya kecil dan berwarna hijau muda.
  • Memiliki batang yang kecil
  • Berbentuk daun terbuka dan rata.
  • Menghasilkan buah yang berukuran besar dan jumlahnya banyak.

Tumbuhan generatif umumnya ditemui pada tumbuhan berbiji. Mereka biasanya memiliki daun kecil, dengan sebagian besar gula yang dihasilkannya digunakan untuk pertumbuhan buah.

Gula yang dihasilkan melalui proses fotosintesis menjadi sumber makanan bagi tumbuhan tersebut. Sementara oksigen hasil fotosintesis akan dilepaskan ke udara melalui stomata di bagian bawah daun.

Contoh Perkembangbiakan Generatif

(Foto: Pixabay/reinbacher)

Beberapa contoh perkembangbiakan generatif pada tumbuhan adalah sebagai berikut:

1. Padi

Padi merupakan tumbuhan angiosperma yang berkembangbiak secara generatif. Polinasi pada padi terjadi melalui penyerbukan silang antara serbuk sari dari sari bunga dengan putik dari bunga yang berbeda.

 Setelah pembuahan terjadi, biji padi terbentuk di dalam malai yang kemudian dapat menyebar dan tumbuh menjadi individu baru.

2. Mawar

Mawar adalah tumbuhan angiosperma yang berkembang biak secara generatif melalui bunga. Polinasi pada mawar dapat terjadi melalui penyerbukan oleh serangga atau melalui penyerbukan buatan manusia.

Setelah polinasi, biji-biji mawar yang mengandung embrio dan endosperma akan terbentuk di dalam buah. Benih ini dapat ditanam dan tumbuh menjadi tanaman mawar baru.

3. Pakis

Pakis merupakan contoh tumbuhan yang berkembang biak secara generatif melalui pembentukan spora.

Spora pada pakis dihasilkan oleh organ khusus yang disebut sporangium pada daun paku. Spora yang dilepaskan dari sporangium dapat tumbuh menjadi protalium, yang kemudian menghasilkan organ reproduksi jantan dan betina.

Penyatuan gamet pada organ reproduksi ini menghasilkan zigot yang berkembang menjadi individu paku dewasa.

4. Jambu Biji

Pada prinsipnya, pohon jambu biji dapat direproduksi secara vegetatif maupun generatif. Melalui reproduksi generatif, jambu biji dapat ditanam dengan cara menanam bijinya langsung. Hal ini menunjukkan bahwa jambu biji merupakan tumbuhan yang bereproduksi melalui antropogami (melalui bantuan manusia).

5. Kacang Panjang

Tanaman kacang panjang memiliki bunga yang sempurna dengan bagian-bagian seperti tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan kepala putik.

Dengan demikian, tanaman kacang panjang dapat berkembang biak secara generatif dengan bantuan serangga yang secara tidak sengaja membawa benang sari dan menyebarkannya di tanaman sejenis lainnya.

6. Mangga

Mangga adalah tumbuhan angiosperma yang berkembang biak secara generatif melalui bunga. Polinasi pada mangga dapat terjadi melalui penyerbukan silang yang dibantu oleh serangga penyerbuk. Setelah polinasi, biji mangga terbentuk di dalam buah. Biji tersebut memiliki potensi untuk tumbuh menjadi tanaman mangga baru.

Demikian penjelasan tentang perkembangbiakan generatif lengkap dengan pengertian, tahapan, ciri-ciri, manfaat, dan contohnya. Temukan juga artikel menarik seputar sains lainnnya hanya di Parboaboa.

Editor: Juni
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS