68 Orang Penumpang Pesawat Yeti Airlines yang Jatuh di Nepal Ditemukan Tewas

Pencarian penumpang pesawat milik Yeti Airlines yang jatuh di Nepal usai menabrak jurang yang terletak di antara bandara lokal Pokhara dan bandara internasional baru pada Minggu (15/1) siang waktu setempat. (Foto: AFP via Getty Images/YUNISH GURUNG)

PARBOABOA, Jakarta - Sebuah pesawat berpenumpang 72 orang milik Yeti Airlines jatuh di Nepal usai menabrak jurang yang terletak di antara bandara lokal Pokhara dan bandara internasional baru pada Minggu (15/1) siang waktu setempat.

Dari laporan terbaru diketahui setidaknya 68 orang penumpang ditemukan dalam keadaan tewas. Adapun 31 jenazah telah dibawa ke rumah sakit. Sementara, 36 jenazah korban tewas lainnya saat ini masih berada di jurang dengan ketinggian kurang lebih 300 meter.

Selain itu, empat orang lainnya dinyatakan hilang oleh otoritas setempat dan hingga kini masih dalam pencarian.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu (15/01/2023), Otoritas Penerbangan Nepal mengatakan pesawat yang terbang dari ibu kota, Kathmandu, ke Pokhara itu membawa 68 penumpang termasuk 15 warga negara asing, serta empat awak.

Orang asing itu termasuk lima orang India, empat orang Rusia, dua orang Korea Selatan, dan masing-masing satu orang dari Irlandia, Australia, Argentina, dan Prancis.

Juru bicara militer Nepal menyebut bagian pesawat yang jatuh ke jurang menyulitkan penyelamatan. Ia menyatakan masih belum ada yang penumpang yang ditemukan selamat dalam peristiwa tersebut.

"Pesawat itu jatuh ke ngarai sehingga sulit untuk membawa jenazah. Pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung. Belum ada korban selamat yang ditemukan," kata juru bicara militer Krishna Prasad Bhandari kepada AFP.

Mengutip laporan PTI, salah seorang pejabat administrasi kabupaten, Kaski mengatakan sebagian besar mayat hangus terbakar sehingga sulit diidentifikasi.

Kondisi pesawat porak poranda dengan api yang menyala di sekitarnya.

Bishnu Tiwari, salah satu warga lokal yang bergegas ke lokasi kecelakaan di dekat Sungai Seti untuk membantu pencarian mayat, mengatakan upaya penyelamatan terhambat oleh asap tebal dan kobaran api.

“Apinya sangat panas sehingga kami tidak bisa mendekati reruntuhan. Saya mendengar seorang pria berteriak minta tolong, tetapi karena api dan asap kami tidak dapat membantunya,” kata Tiwari dilansir dari AP.

Arum Tamu, warga lainnya yang tiba di lokasi beberapa menit setelah pesawat jatuh, mengatakan badan pesawat terpecah belah.

"Separuh pesawat berada di lereng bukit, separuh lainnya telah jatuh ke ngarai Sungai Seti" kata Arun Tamu.

Hingga saat ini, belum ada penjelasan tentang penyebab jatuhnya Pesawat ATR 72 bermesin ganda yang dioperasikan oleh Yeti Airlines Nepal tersebut.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS