Usai Mendata Warga, Petugas Pantarlih Jadi Korban Jambret

Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tebing Tinggi, Dian Syahpitri (37) menjadi korban jambret. (Foto : Parboaboa/Muhammad Anshori)

PARBOABOA, Tebing Tinggi - Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tebing Tinggi, Dian Syahpitri (37) menjadi korban jambret saat melintas di Jalan Sudirman, Rabu (22/02/2023). 

Menurut adik korban, Anton (32), kakaknya sempat mengejar kedua pelaku hingga kawasan simpang Beo. Naasnya, motor korban malah terserempet motor lain.

"Kejadiannya sekitar pukul 16.00 WIB, saat baru selesai mengerjakan tugas Pantarlih dan mau pulang ke rumah. Eh malah dijambret. Kakak saya mengejar mereka sambil berteriak rampok, tapi tidak ada warga yang merespon. Sampai akhirnya kakak saya ditabrak motor lain, dan pelakunya juga kabur,” papar Anton.

Anton menjelaskan, kakaknya mengalami luka-luka dan lebam di sekujur tubuh, serta luka di pelipis mata.

“Kedua jambret berhasil melarikan diri dan berhasil mengambil tas kakak saya, yang mana isinya ada handphone, kartu ATM, KTP, dan uang senilai Rp200 ribu,” jelasnya.

Diketahui, pelaku dua orang laki-laki, yang mengendarai sepeda motor.

Anton berharap, Polres Tebing Tinggi segera menangkap kedua pelaku.

“Kemarin polisi sudah datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Iya semoga pelaku bisa segera ditangkap,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tebing Tinggi, Abdul Khalik mengatakan, pihaknya akan segera menyampaikan laporan ke KPU Provinsi atas musibah yang dialami Dian Syahpitri.

"Kita berharap KPU responsif atas musibah yang dialami Pantarlih ini. Diakui memang ada surat edaran KPU dalam kaitan dengan kecelakaan kerja di saat bertugas sebagai penyelenggara,” tuturnya.

Ia juga berpesan agar 513 pantarlih yang saat ini bertugas mendata bisa berhati- hati dalam bertugas dan waspada terhadap berbagai resiko kerja yang mungkin terjadi.

Editor: Betty Herlina
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS