Mengenal Pondasi Cakar Ayam, Alternatif Efektif pada Tanah Beratapkan Lumpur

Pondasi Cakar Ayam, foto: juraganmaterial.id

PARBOABOA - Ketika berencana membangun sebuah bangunan, salah satu bagian yang paling penting diperhatikan adalah pondasi. Mengapa? Karena pondasi merupakan dasar dari sebuah bangunan dan kekuatan bangunan ditentukan oleh pondasi yang menopangnya.

Ada beragam jenis pondasi bangunan yang biasa digunakan untuk memperkuat struktur bangunan, salah satunya adalah pondasi cakar ayam.

Pengerjaan pondasi tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena akan memengaruhi keamanan dan ketahanan sebuah bangunan.

Apalagi kita tinggal di Indonesia yang sebagian wilayahnya memiliki tekstur tanah yang gembur serta merupakan daerah yang rawan longsor dan gempa.

Nah, bagi kamu yang tertarik menerapakan pondasi cakar ayam, ada baiknya membaca artikel ini terlebih dahulu ya.

Pengertian Pondasi Cakar Ayam

(Foto: Shutterstock)

Pondasi cakar ayam, juga dikenal sebagai pondasi tapak cakar ayam, adalah jenis pondasi yang umum digunakan dalam konstruksi bangunan.

Nama "cakar ayam" berasal dari tampilan pondasi ini, yang memiliki beberapa tumpuan berbentuk segitiga seperti cakar ayam.

Pondasi cakar ayam digunakan untuk memberikan kestabilan struktur bangunan, terutama pada tanah yang lunak atau labil.

Pondasi ini dirancang untuk menyebar beban bangunan ke area yang lebih luas agar tekanan pada tanah tidak terlalu besar. Dengan demikian, pondasi cakar ayam dapat mencegah penurunan atau pergeseran yang berlebihan.

Proses pembangunan pondasi cakar ayam dimulai dengan menggali lubang di lokasi yang telah ditentukan.

Setelah itu, beton dicurahkan ke dalam lubang dan armatur ditempatkan di dalamnya. Biasanya, armatur berupa besi beton yang membentuk konstruksi segitiga seperti cakar ayam. Setelah beton mengering dan mengeras, pondasi cakar ayam siap untuk menopang struktur bangunan.

Sejarah Penemuan Pondasi Cakar Ayam

(Foto: adhyaksapersada.co.id)

Menurut berita dari laman Kompas.com, pondasi cakar ayam ditemukan oleh salah satu tokoh insinyur sipil Indonesia, Prof. Ir. Sedyatmo Dr HC, pada sekira tahun 1974.

Pada saat itu, Ir. Sedyatmo menggagas pondasi cakar ayamuntuk menyiasati permasalahan tanah yang lembek untuk gelaran Asian Games.

Ketika itu, Ir. Sedyatmo yang bertugas di Perusahaan Listrik Negara (PLN) harus membantu pembangunan tujuh menara listrik bertegangan tinggi di sekitar Ancol, Jakarta.

Sayangnya, karena ketika itu tanah di sekitar Ancol berawa-rawa, PLN pun kesulitan membangun ketujuh menara dengan baik.

Dari tujuh menara, dua berhasil dibangun dengan fondasi konvensional dan lima sisanya mengalami kendala.

Namun, kemudian Ir. Sedyatmo menemukan ide untuk membangun lima menara listrik sisanya di atas sebuah pondasi pelat beton dengan tambahan pipa-pipa beton di bawahnya. Jenis fondasi itulah yang kemudian disebut sebagai pondasi cakar ayam.

Ternyata, gagasan fondasi ini menjadi sebuah solusi yang jitu bahkan bermanfaat untuk banyak proyek konstruksi di berbagai belahan dunia.

Keuntungan menggunakan pondasi cakar ayam

Pondasi cakar ayam menjadi solusi mendirikan bangunan di atas tanah yang lembek. Pasalnya, tanah lembek seperti itu menyulitkan pembangunan dengan pondasi konvensional.

Lagipula, tanah lembek yang berair sangat mungkin mudah ambles dan bergerak, sehingga tidak direkomendasikan mendirikan bangunan di atasnya.

Penemuan sistem pondasi cakar ayam oleh Ir. Soedijatmo telah memecahkan masalah tersebut. Sebuah sistem pondasi yang mampu mencengkeram tanah di bawahnya lebih kuat.

Bayangkan, kalau tanah lembek saja bisa dicengkeram sangat kuat oleh pondasi cakar ayam ini, bagaimana dengan tanah kering dan padat? Sudah pasti kekuatan pondasinya lebih kuat dan kokoh lagi!

Keuntungan lain dari pemakaian pondasi cakar ayam yaitu tidak membutuhkan sistem drainase. Jadi, seluruh isi pondasinya benar-benar berisi beton padat yang kuat.

Tak ada celah atau ruangan untuk drainase seperti yang ada pada pondasi konvensional. Begitu juga untuk sambungan kembang susut yang biasanya ada di sistem konvensional.

Kekurangan Pondasi Cakar Ayam

Sementara itu, kekurangan dari pondasi cakar ayam meliputi: biaya pengerjaan yang mahal jika dibandingkan jenis pengerjaan konstruksi lainnya, kurang cocok untuk pembuatan konstruksi rumah skala kecil.

Selain itu, pondasi cakar ayam juga membutuhkan peralatan yang canggih dan material yang cukup banyak sehingga pengerjaannya rumit, serta durasi pengerjaan proyek konstruksi lebih lama.

Demikianlah informasi mengenai pondasi cakar ayam mulai dari pengertian, sejarah, hingga keuntungan dan kekurangnnya. Semoga informasi ini dapat membantu!

Editor: Ester
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS