PARBOABOA, Jakarta – Kusir Delman yang mangkal di kawasan Monumen Nasional (Monas), Thamrin, Bundaran HI dan Kota Tua protes jika diusir dari tempat mencari nafkahnya oleh pemerintah.
Pantauan Parboaboa, Selasa, (10/01/2023) pukul 13.00 WIB di sekitaran kawasan Kota Tua sudah tidak terlihat lagi kusir yang menunggangi delman seperti hari-hari biasa.
Salah satu kusir Delman Kota Tua, Anto menerangkan, aturan yang memperbolehkan Delman beroperasi Sabtu dan Minggu sangat memberatkan.
“Berat di kita semua, soalnya kan itu mata pencaharian kita yang paling utama,” kata Anto saat ditemui Parboaboa di kawasan Wisata Kota Tua, Jakarta.
Anto menyebut, dia sudah delapan tahun berprofesi sebagai kusir delman dengan penghasilan tidak menentu. Sehari terkadang hanya mendapatkan Rp250 ribu.
“Kalau pendapatan tidak menentu, seminggu cuman dapat Rp250 ribu aja. Apalagi ini sekarang pemberlakuan cuman sabtu dan minggu,” kata Anto.
Anto mengatakan, kalau pelarangan tersebut dikarenakan kotoran kuda, ia berharap pemerintah memberikan solusi yang tepat untuk para kusir delman.
“Kalau saya pribadi itu sangat keberatan mbak, yang lain pun sependapat juga. Yah, kalau nggak naik delman, usahanya mau apa? Kan usahanya cuma ini dan untuk pemerintah jangan langsung ambil keputusan sendiri, tolonglah dicari solusinya,” jelas Anto.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat melarang operasional Delman sesuai Surat Edaran (SE) Walikota No. 36/2016 untuk mensterilkan kawasan Monumen Nasional dari operasional delman hias.