PARBOABOA, Jakarta - Cuaca panas ekstrem menjadi salah satu cobaan yang dihadapi jemaah haji di musim haji 2024 atau 1445 Hijriah.
Peningkatan suhu di Tanah Suci Makkah hingga 51 derajat Celcius membuat jemaah kewalahan menjalankan sejumlah rangkaian ibadah haji.
Diperkirakan suhu di Arab Saudi diperkirakan akan mencapai 43 derajat Celcius hingga tiga hari ke depan.
Ekstremnya panas di Makkah dan Madinah membuat jemaah haji harus lebih waspada, terutama yang akan menjalankan prosesi melempar jumrah di Mina.
Prosesi ini dilakukan di tiga lokasi, yaitu di Jumrah 'Aqabah, Jumrah Wustha dan Jumrah Sughra.
Melempar jumrah merupakan prosesi terakhir dari rangkaian ibadah haji.
Setelahnya jemaah haji akan kembali menuju Makkah dan melaksanakan tawaf wada sebelum pulang ke negara masing-masing.
Selama menjalankan rangkaian ibadah haji ini, jemaah diminta menjaga kesehatan dengan membawa air minum agar terhindar dari dehidrasi akibat sengatan cuaca ekstrem.
Imbauan ini diberikan setelah pihak berwenang di Arab Saudi merawat lebih dari 2 ribu jemaah yang menderita heatstroke, atau peningkatan suhu tubuh secara drastis. Sebagian dari jemaah haji ini juga telah berusia lanjut.
Selain itu, lebih dari 550 jemaah dilaporkan tewas akibat cuaca panas ekstrem saat melakukan rangkaian ibadah haji.
Mengutip AFP, setidaknya 323 jemaah haji asal Mesir meninggal akibat penyakit yang disebabkan cuaca panas.
Selain Mesir, 60 jemaah haji asal Yordania juga meninggal karena heatstroke.
Selain kedua negara tadi, sejumlah negara termasuk Indonesia juga melaporkan jemaah haji mereka tewas saat mengikuti rangkaian ibadah haji.
Kepala Pusat Kesehatan Haji dari Kementerian Agama Republik Indonesia, Liliek Marhaendro mengakui cuaca panas berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Hingga hari ini dilaporkan 3 jemaah haji Indonesia yang meninggal karena heatstroke.
Adapun total jemaah Indonesia yang meninggal sejak kedatangan hingga hari terakhir rangkaian haji mencapai 165 orang.
Sementara di 2023 atau pelaksanaan ibadah haji 1444 Hijriah, sebanyak 752 jemaah haji reguler meninggal.
Mayoritas jemaah yang meninggal berusia di atas 65 tahun, atu sebanyak 562 orang.