PARBOABOA, Jakarta - Relawan Jokowi Mania (JoMan) mendeklarasikan dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju Pilpres 2024. JoMan menggadang-gadang Gubernur Jateng itu sebagai The Next Jokowi. Nama GP Mania akan digunakan sebagai nama relawan pendukung Ganjar Pranowo.
Para pendukung juga sudah menentukan calon wakil presiden yang disandingkan dengan Ganjar yaitu Menteri BUMN, Erick Thohir. Menurut mereka, Erick sebagai sosok ekonom akan cocok mendampingi Ganjar untuk memajukan perekonomian Indonesia terutama di tengah pandemi COVID-19.
Perwakilan DPD JoMan (Jokowi Mania) Jatim Warto Adi mengatakan, seluruh relawan Jokowi sudah kompak mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres pada Pemilu 2024 nanti.
"Ini (Jumlahnya) 75 orang relawan, perwakilan dari masing-masing relawan di daerah, kita batasi karena protokol kesehatan. Seluruh relawan Jokowi di seluruh Indonesia satu komando mendukung Pak Ganjar Capres," ujar Warto di Hotel Garden Palace Surabaya, Jumat (17/9/2021).
Mereka menganggap, pasangan Gubernur Jateng dan Menteri BUMN itu adalah pasangan yang memiliki visi yang sama dengan Jokowi dalam membangun negara.
Pembangunan yang selama ini sudah baik, menurut Riano, harus diteruskan oleh figur-figur yang tepat dan memiliki kesamaan visi dalam membangun Indonesia.
"Keduanya menurut kami juga memiliki program yang berkesinambungan dalam membangun Indonesia seperti pembangunan ekonomi, infrastruktur, hingga sumberdaya manusia. Pembangunan yang sudah jalan harus diteruskan," jelasnya.
Terpisah, Ketua Umum DPP Forum Relawan Demokrasi (Foreder) Jokowi, Aidil Fitri mengaku pihaknya secara kelembagaan belum menentukan sikap terkait pilihan calon presiden 2024. Ia menegaskan masih mendukung dan menghormati Jokowi.
"Kita hormati Pak Jokowi lah. Bagaimana pun Foreder ini relawan Jokowi. Belum ada sikap resmi untuk ke mananya belum," kata Aidil, Jumat (17/9).
Meski demikian, Aidil tak menampik bila banyak anggota Foreder Jokowi di berbagai daerah sudah menyatakan dukugan bagi kandidat tertentu, salah satunya Ganjar.
Ia menegaskan sikap tersebut merupakan sikap politik secara individu dan bukan sikap organisasi secara resmi.