PARBOABOA, Asahan – Sebanyak 1.585 warga tau 409 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi akibat banjir yang merendam sebagian besar wilayah di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut). Kini banjir tersebut dilaporkan semakin meluas hingga ke 43 desa dan lima kelurahan di Asahan.
Berdasarkan data yang di himpun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan, warga yang terdampak banjir mencapai 4.819 KK atau 17.927 jiwa. Dimana, 409 KK dilaporkan telah mengungsi, 389 KK menginap di tenda dan 20 KK mengungsi ke rumah kerabatnya.
"Itu berdasarkan laporan dari BPBD Asahan yang kami himpun pada hari Senin 7 November kemarin malam," kata Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informasi Asahan, Arbin Ariadi Tanjung, dilansir dari DetikSumut, Selasa (8/11).
Arbin mengatakan, sudah ada penambahan sebanyak 15 tenda guna mengantisipasi lonjakan para pengungsi akibat banjit yang semakin meluas.
"Untuk kesehatan Dinas Kesehatan sudah ada posko di desa. Logistik berupa bantuan sembako dan bahan makanan juga sampai saat ini terus didistribusikan, ada dapur umum juga di beberapa titik," kata dia.
Ia menjelaskan, banjir tersebut tidak hanya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, namun dibeberapa wilayah juga disebabkan oleh kiriman air sungai. Ketinggian air juga bervariasi, antara semata kaki hingga pinggang orang dewasa.
Adapun beberapa desa yang cukup parah terdampak banjir, diantaranya Desa Sei Silau Barat terdampak 120 KK, merubuhkan 2 rumah dan 1 jembatan ; di Kecamatan Simpang Empat meliputi empat desa yakni Sei Dua Hulu, Perkebunan Hessa, Sei Lama, dan Simpang Empat yang terdampak hampir 600 KK dan 230 KK diantaranya harus mengungsi.
"Melihat kondisi intensitas curah hujan yang cukup tinggi hingga Desember, seluruh desa sudah diimbau agar siap siaga mengatasi segala kemungkinan yang ada dan memaksimalkan kearifan lokal partispasi masyarakat untuk bergotong royong mencegah banjir," pungkasnya.