PARBOABOA, Kyiv - Rusia menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv, dengan serangkaian rudal pada Minggu, di tengah pertemuan hari pertama para pemimpin KTT G7 di Jerman.
Dilansir CNN, Senin (27/6/2022), satu orang tewas dan sedikitnya enam orang terluka setelah sebuah serangan rudal Moskow menghantam bangunan apartemen di Kyiv.
Deputi Wali Kota Kyiv Volodymyr Bondarenko mengatakan korban telah dilarikan ke rumah sakit sementara pencarian korban lainnya masih berjalan.
Dari enam orang yang terluka itu di antaranya adalah bocah perempuan berusia 7 tahun. Sementara ibunya, Katerina (35), telah diselamatkan dari reruntuhan dan dibawa ke rumah sakit. Katerina merupakan warga Rusia, tapi telah cukup lama menetap di Kyiv.
Bondarenko menambahkan jika sebuah taman kanak-kanak juga hancur oleh serangan rudal militer Rusia, tapi beruntung tak ada korban jiwa dan luka-luka.
Juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yurii Ihnat mengatakan jika Rusia menggunakan "empat hingga enam pengebom strategis" untuk menyerang ibu kota.
Ia juga menambahkan jika Rusia menggunakan pengebom jarak jauh Tu22M3 yang ditembakkan dari wilayah udara Belarus untuk pertamakalinya dalam serangan udara di Ukraina.
Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko kepada CNN menyebut jika telah terjadi sejumlah ledakan yang memicu kebakaran di distrik Shevchenkivskyi dan usaha pencarian serta penyelamatan sedang dilakukan.
"Banyak orang yang terperangkap di bawah reruntuhan. Dua orang telah dibawa ke rumah sakit," kata Klitschko.
Berbicara langsung kepada CNN di lokasi kejadian, Klitschko mengatakan peperangan yang dibawa Rusia ke Ukraina "tidak masuk akal" dan membuat ribuan warga sipil terbunuh. "Kita harus melakukan segalanya untuk menghentikan perang," katanya.
Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Vadym Denysenko mengatakan, Rusia menarget wilayah sipil itu karena adanya sejumlah infrastruktur militer di Distrik Shevchenkivskyi.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut serangan Rusia itu sebagai "serangan barbar". Namun ia menolak berkomentar ketika ditanya apakah serangan itu sebagai bentuk provokasi kepada KTT G7.
Rusia saat ini telah menguasai Severodonetsk, kota kunci di Provinsi Luhansk. Itu membuat Moskow hampir sepenuhnya menguasai provinsi tersebut.
Akan tetapi pasukan Ukraina terus mempertahankan kota Lysychansk, yang berada di dekat Severodonetsk. Kota itu menjadi sasaran serangan artileri dan roket Rusia yang semakin meningkat.
"Kita sekarang sedang menyaksikan penambahan pasukan, kendaraan lapis baja, dan artileri ke arah Sloviansk," kata Kepala Administrasi Militer Regional Donetsk Pavlo Kyrylenko.