PARBOABOA - Aset kripto Bitcoin telah menginjak tahun kehadiran ke-13 sejak diperkenalkan pada 3 Januari 2009 lalu.
Aset kripto yang digarap oleh Satoshi Nakamoto tersebut kini semakin populer di kalangan masyarakat dan investor, termasuk di Indonesia. Harga Bitcoin juga telah melonjak jauh bila dibandingkan dengan awal kehadirannya pada 2009.
Dikutip dari laman Bisnis.com, hingga Selasa (4/1/2022), Bitcoin diperdagangkan pada level harga USD 46.100, atau menguat 0,2 persen dibandingkan posisi sebelumnya. Sejumlah analis memprediksi, harga Bitcoin dapat menembus level USD 100.000 pada tahun 2022.
Banyak pencapaian yang diraih Bitcoin sepanjang 13 tahun berperan sebagai mata uang kripto. Pencapaian ini terutama terjadi di 2021, tahun di mana satu keping Bitcoin sempat memiliki nilai USD 69.000 atau sekitar Rp 987 juta.
Katie Stockton, Managing Partner Fairlead Strategies LLC mengatakan harga Bitcoin akan terus menguat dalam jangka panjang. Menurutnya, saat ini Bitcoin tengah berada dalam fase koreksi yang bersifat sementara, sebagaimana dilansir dari Bloomberg.
“Kami meyakini harga Bitcoin akan bullish dalam jangka panjang. Tren ini akan bertahan dan menembus level tertinggi baru di kisaran US$90.000,” katanya.
Sementara itu, Antoni Trenchev, Managing Partner Nexo menyebutkan, kebijakan bank sentral akan menjadi katalis utama yang mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin serta aset kripto lainnya.
Menurutnya, kebijakan pemerintah AS menugaskan The Fed membeli obligasi pemerintah di pasar bebas atau cheap money akan memiliki imbas ke pasar kripto.
Ia mengatakan, hal ini disebabkan karena The Fed tidak akan mampu menahan koreksi sekitar 10 hingga 20 persen di pasar saham seiring dengan reaksi negatif yang akan muncul di pasar obligasi.
“Pergerakan Bitcoin kemungkinan akan fluktuatif sepanjang 2022, tetapi kami meyakini harganya akan menembus US$100.000 pada akhir Juni mendatang,” jelasnya.
Di sisi lain Jeffrey Halley, Senior Market Analyst Oanda Asia Pacific, menuturkan, Bitcoin akan mengalami tekanan sepanjang 2022. Salah satu katalis utama yang akan mepengaruhi pergerakan Bitcoin adalah potensi kenaikan suku bunga The Fed yang akan diikuti bank sentral di negara lain.
“Hal ini akan menjadi tantangan terhadap alasan keberadaan Bitcoin atau aset kripto lainnya yang dikatakan ebagai alternatif dari uang fiat,” jelasnya.
Selain itu, ancaman dari kemunculan regulasi yang dibuat oleh pemerintah serta kemunculan aset-aset kripto yang baru juga akan menjadi katalis negatif bagi pergerakan Bitcoin.
Lantas, apa saja pencapaian-pencapaian tersebut? Selengkapnya, simak beberapa pencapaian Bitcoin yang terjadi selama 13 tahun terakhir.
Pencapaian Bitcoin selama 13 tahun terakhir
1. Valuasi Bitcoin capai 1 triliun dolar AS
Pada 19 Februari 2021 lalu, valuasi pasar (market value) Bitcoin resmi menyentuh angka USD 1 triliun atau sekitar Rp 14.300 triliun.
Target valuasi pasar tersebut dicapai lantaran Bitcoin mendapatkan dukungan dari berbagai perusahaan dan investor besar macam Tesla, Square, hingga MicroStrategy. Ketiga perusahaan ini mulai mengalirkan kas perusahaannya untuk membeli Bitcoin.
2. Morgan Stanley tawarkan akses Bitcoin ke nasabah
Pada Maret 2021 lalu, perusahaan investasi dan bank asal AS, Morgan Stanley resmi menjadi perusahaan asal AS pertama yang menawarkan akses Bitcoin kepada para nasabahnya.
Hal ini memungkinkan para nasabah Morgan Stanley membeli Bitcoin dengan mudah tanpa harus mengandalkan platform kripto lain, memungkinkan mata uang kripto tersebut dikenal lebih luas oleh orang awam
3. Bitcoin diadopsi sebagai alat pembayaran
Pada Juni 2021 lalu, sebuah negara yang terletak di Amerika Tengah, El Salvador resmi menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi pertama di dunia.
Hal ini memungkinkan masyarakat El Salvador yang memiliki Bitcoin membayar aneka barang belanjaan, pajak, dan lain sebagainya tanpa harus menggunakan alat pembayaran konvensional alias uang.
4. Bitcoin ETF resmi melantai di bursa efek NYSE
Pada Oktober 2021 lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS resmi memberikan lampu hijau terhadap perdagangan Bitcoin ETF Berjangka perdananya di bursa saham New York, AS (NYSE) dengan kode "BITO"
5. Harga Bitcoin sentuh angka tertinggi
Harga Bitcoin menyentuh rekor tertingginya pada tahun 2021. Pada 10 November 2021, satu keping Bitcoin bernilai USD 69.000 atau sekitar Rp 987 juta.
Nah, itulah beberapa pencapaian yang diraih Bitcoin selama 13 tahun terakhir.