PARBOABOA, Papua - Kontak senjata antara TNI Batalion Infantri Para Raider 431/SSP dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terjadi di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, Rabu (29/6) sekitar pukul 17.00 WIT.
Baku tembak ini terjadi setelah KKB yang diduga merupakan kelompok pimpinan Lamek Alepki Taplo menyerang Pos TNI yang ada di Kiwirok.
Dalam baku tembak tersebut, seorang prajurit bernama Prada Beryl Kholif Al Rohman Asal dari Kediri, Jawa Timur gugur karena kehabisan darah setelah mengalami luka tembak di pahanya.
"Penembakan mengakibatkan 1 personel atas nama Prada Beryl Kholif Al Rohman Anggota Peleton III, Kipan A Yonif PR 431/SSP meninggal dunia," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Kav Herman Taryaman dalam keterangannya, Rabu (29/6/2022) malam.
Setelah tertembak Prada Beryl sempat mendapat pertolongan pertama. Namun peralatan medis yang tidak memadai membuat pengobatan tidak dapat dilakukan dengan maksimal, hingga Prada Beryl akhirnya dinyatakan meninggal dunia akibat kehabisan darah pada pukul 17.15 WIT.
Jenazah Prada Beryl masih belum dapat di evakusai dari Kiwirok karena kondisi yang belum kondusif di lokasi. Jika memungkinkan proses evakuasi yang direncanakan dilakukan pada esok hari.
"Hari ini belum bisa dievakuasi karena kondisi yang belum kondusif, yang jelas nantinya bila jenazah berhasil dievakuasi, kemungkinan besar akan diterbangkan ke kampung halamannya di Kediri, Jawa Timur," jelas Letkol Herman.
Ulah para KKB ini semakin mengkhawatirkan masyarakat yang tinggal di wilayah Papua. Sebelumnya pada Minggu (26/6), KKB melakukan penembakan kepada masyarakat yang sedang olahraga malam di GOR Aula DPR Kabupaten Deiyai pada pukul 21.34 WIT. Akibat penembakan ini, seorang warga diaporkan meninggal dunia.