Seorang Bocah 8 Tahun Ditemukan Tewas di Sungai Lau Renun, Terseret Sejauh 5 Kilometer 

Proses evakuasi jenazah Aim Syahputra Bancin (Dok: Basarnas Medan)

PARBOABOA, Dairi - Seorang bocah bernama Aim Syahputra Bancin (8) ditemukan tewas tenggelam di Sungai Lau Renun di Dusun Mbal-bal, Desa Lau Njuhar, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Jumat (3/6) pagi. Jenazah korban ditemukan sejauh 5 kilometer dari lokasi tenggelam.

"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pagi tadi sekitar pukul 09.54 WIB. Lokasi penemuan korban berjarak sekitar 5 kilometer dari lokasi awal korban dilaporkan hilang," kata Komandan Regu Alpha, Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Medan, Rory Ginting melalui Humas Sariman Sitorus, Jumat (3/6). 

Bocah tersebut ditemukan setelah dinyatakan hilang terseret arus sungai yang melintas di desa tempat tinggalnya itu sejak Selasa (31/5) lalu. Saat itu, korban tengah berenang di aliran sungai bersama adiknya. 

Sariman menjelasakan, jasad korban ditemukan setelah tim menyisir sepanjang aliran sungai menggunakan perahu rafting milik Basarnas Medan dengan berfokus pada tumpukan sampah dan bebatuan. Pencarian ini sendiri telah memasuki hari keempat sejak korban dilaporkan hilang. 

"Setelah ditemukan, korban langsung dievakuasi dari sungai dan sesuai permintaan keluarga korban langsung dibawa ke rumah duka dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya disemayamkan," ucapnya. 

Atas penemuan jasad korban ini, kata Sariman, maka seluruh operasi pencarian korban pun dihentikan. 

"Kami mewakili Pimpinan dan keluarga Basarnas Medan mengucapkan turut berdukacita atas kejadian ini semoga almarhum diterima disisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Dan kami berharap semoga kita semua bisa belajar dari kejadian ini agar lebih berhati-hati saat beraktifitas dipinggiran sungai," tambahnya. 

Sebelumnya, Aim Syahputra Bancin dilaporkan hilang terseret arus sungai Lau Renun pada Selasa (31/5) lalu saat bermain air di pinggir sungai bersama adiknya. 

Kejadian bermula saat korban bersama adik serta kakeknya telah selesai mencari kayu bakar di sekitar pinggiran sungai. Kemudian, kakek korban terlebih dahulu pulang ke rumah untuk mengantarkan kayu bakar tersebut dan meninggalkan korban bersama adik nya di pinggiran sungai. 

Namun, saat kakek korban pulang, korban dan adiknya malah mencoba bermain air dipinggiran sungai dan korban terlebih dahulu masuk ke sungai. Nahas, korban kehilangan keseimbangan dan langsung hanyut terbawa arus sungai yang cukup deras. 

Atas kejadian ini, kakek korban bersama warga sekitar langsung melakukan pencarian namun hingga malam hari korban tak kunjung ditemukan. Kemudian pada rabu pagi, kejadian tersebut dilaporkan ke petugas siaga Kantor SAR Medan. 

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS