Beredar sebuah video yang meperlihatakan kesalahan dalam
proses vaksinansi. Disebut-sebut video itu terjadi di Kabupaten Karawang Jawa
Barat. Disebutkan video itu diunggah seorang warga bernama Rima yang kemudian
diunggah ulang oleh akun @halokrw pada Selasa (13/7).
Dalam video 14 detik itu, seorang petugas vaksinator tidak
menginjeksikan cairan vaksin COVID-19 ke tubuh pasien. Penyuntikan vaksin yang
dilakukan tak seperti vaksinasi pada umumnya. Jarum suntik hanya ditusukkan ke
lengan penerima tetapi pendorong cairan vaksin tidak ditekan.
Menurut penggunggah video tersebut, Rima Melati (23), video
diambil pada Senin (12/7) saat vaksinasi di Puskesmas Wadas, Kecamatan
Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang sekitar pukul 10.00 WIB.
Sementara petugas vaksinator yang ada di video bernama Maola
Nurul Shinta sekaligus pegawai Puskesmas menyangkal dugaan tersebut.
"Saya sudah melakukan penyuntikan vaksin sesuai SOP. Setiap
kali kami menyuntik, botol vaksin itu langsung kami ambil pakai spuit (pompa
piston dalam alat suntik) untuk disuntikkan kepada penerima vaksin," kata
Maola di Puskesmas Wadas.
Maola mengatakan, ada dua teknik dalam menyuntik. Pertama,
menekan ujung alat suntik menggunakan jempol. Kedua, menekan menggunakan
telapak tangan. Maola menggunakan teknik kedua sehingga terlihat seakan-akan
cairan vaksin tidak terdorong masuk ke tubuh penerima vaksin.
Selain itu, Maola mengatakan jempol tangannya kapalan. Sebab
perharinya sekitar 300 yang dia suntik.
"Saya menyuntik tidak satu dua orang. Saya sudah
menyuntik ribuan orang. Kalau saya ingin berbuat tidak benar, buat apa saya di
sini sebagai petugas vaksinator?" kata Maola sambil berkaca-kaca.
Menaggapi kejadian tersebut Bupati Karawang Cellica
Nurrachadiana bersama Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh beserta Kasat Reskrim
Polres Karawang AKP Oliesta Ageng Wicaksana langsung mendatangi Puskesmas
Wadas, Selasa (13/7).
Cellia menyampaikan bahwa Pemkab bersama Kepolisian akan
menyelidiki hal tersebut.
Cellica yakin kalau Maola sudah melakukan prosedur yang
benar dalam penyuntikan vaksin. Hal ini juga karena diketahui bahwa Maola
adalah perawat senior yang jam kerjanya sudah tinggi.
Meskipun begitu Cellia berkata jika ternyata ada kesalahan
prosedural dalam pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan oknum manapun dibawah
wewenangnya, dirinya akan tidak segan-segan mengambil tindakan tegas.
Termasuk pihak pengunggah video dirinya mengatakan akan da
juga sanksi jika ternyata unggahan-unggahan di media sosisal tidak benar yang
berujung penyampaian informasi yang salah.
Diketahui kemudian ungggahan video yang sempat viral
tersebut tidak dapat lagi dilihat, kemunginan besar si pengunggah telah
menghapusnya.
Sedangkan Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliesta Ageng
Wicaksana ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih membutuhkan waktu
untuk mengambil kesimpulan.