PARBOABOA – Inang adalah sebuah film horor Indonesia yang mengangkat kisah tentang Rebo Wekasan, sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, Sunda, dan Madura.
Tradisi ini berkaitan dengan mitos Jawa yang dikenal sebagai Rabo Wekasan atau Rabu Wekasan, yang merujuk pada Rabu terakhir di bulan Sapar dalam Kalender Jawa, yang dianggap sebagai hari yang membawa sial.
Film ini disutradarai oleh Fajar Nugros dan menampilkan sejumlah aktris dan aktor ternama Indonesia, seperti Naysilla Mirdad, Dimas Anggara, Rukman Rosadi, dan Lydia Kandou.
Meskipun telah dirilis pada tanggal 13 Oktober 2022, "Inang" masih tetap menjadi pusat perhatian para pecinta genre horor.
Bahkan, banyak yang bertanya-tanya kapan film Inang akan ditayangkan, dan hal ini menimbulkan rasa penasaran yang tinggi di kalangan penonton.
Dengan cerita yang menggugah dan para pemain berbakat, Inang menjadi sebuah produksi yang dinanti-nanti oleh para penggemar film horor Indonesia.
Film berdurasi 1 jam 56 menit, berhasil meraup 871.768 penonton selama 25 hari penayangannya di bioskop.
Berikut adalah penjelasan selengkapnya tentang pemin, sinopsis, dan review-nya. Simak ulasan di bawah ini sampai selesai ya.
Nama Pemain Film Inang
Berikut ini beberapa daftar nama pemain Inang yang perlu diketahui:
1. Naysilla Mirdad sebagai Wulan
2. Ayesha Ibtisam sebagai Wulan usia sekolah
3. Rukman Rosadi sebagai Agus Santoso
4. Dimas Anggara sebagai Bergas
5. Muzakki Ramdhan sebagai Bergas remaja
6. Yusuf Ozkan sebagai Bergas usia sekolah
7. Lydia Kandou sebagai Eva
8. Rania Putrisari sebagai Nita
9. Pritt Timothy sebagai Ki Ageng
10. Totos Rasiti sebagai Hardiman
11. Ruth Marini sebagai Sumiyati
12. Nungki Kusumastuti sebagai Bidan
13. Emil Kusumo sebagai Heru
14. David Nurbianto sebagai Bang Jago
15. Paulina Silitonga sebagai Bella
16. Dhanny Saman sebagai Ayah Wulan
17. Damita Almira sebagai Ibu Wulan
18. Teuku Rifnu Wikana sebagai Pewawancara
19. Ibnu Jamil sebagai Dokter
20. Anugrah Gege sebagai Supri
Sinopsis Film Inang
Di antara kamu pasti bertanya tentang Film inang tentang apa? Film yang berkisah tentang seorang karyawan supermarket yang bernama Wulan (Nasyila Mirdad) yang tengah hamil.
Wulan ditingalkan oleh kekasihnya yang brengsek dalam keadaan hamil. Wulan, dengan penuh kemarahan, menghadapi kekecewaan saat kekasihnya menolak bertanggung jawab atas kehamilannya.
Wulan memilih untuk menjaga dan merawat anak yang dikandungnya, menolak untuk melakukan aborsi.
Wulan bertekad untuk melindungi bayi yang belum lahir tersebut. Namun, sebagai seorang kasir supermarket, gajinya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan perawatan kehamilannya.
Wulan mencari bantuan melalui media sosial dan menemukan keluarga Santoso yang bersedia membantunya dengan tempat tinggal dan perawatan kesehatan.
Dalam pencarian solusi, Wulan menemukan sebuah grup online yang dipimpin oleh pendiri yang mengaku sebagai kelompok relawan pro-life.
Grup tersebut menawarkan bantuan kepada ibu hamil yang mengalami kesulitan. Melalui grup tersebut, Wulan bertemu dengan keluarga kaya yang bersedia mengadopsi anaknya setelah lahir.
Keluarga Santoso juga bersedia membantunya dengan memberikan tempat tinggal dan perawatan kesehatan.
Wulan pun pindah tinggal bersama keluarga tersebut, tanpa menyadari bahwa mereka memiliki rencana jahat yang akan dilaksanakan pada hari kelahiran bayi Wulan.
Bahkan ketenangan Wulan di rumah keluarga Santoso perlahan-lahan terganggu. Seiring dengan usia kehamilan yang semakin tua.
Mereka meminta Wulan untuk melakukan ritual tolak bala karena bayi Wulan akan lahir pada hari yang dianggap sebagai hari sial. Wulan mulai terganggu oleh mimpi-mimpi mengerikan yang memperlihatkan kehadiran kekuatan jahat yang ingin mengambil nyawa bayinya.
Terungkap bahwa keluarga Santoso terlibat dalam sebuah sekte yang mengorbankan bayi setiap sepuluh tahun untuk menyelamatkan kehidupan anak mereka, Bergas. Karena kepercayaan itu, Wulan dan bayinya menjadi sasaran sebagai tumbal.
Sejak itu, Wulan menjadi sangat waspada. Bahkan, dia mulai mempertimbangkan untuk meninggalkan rumah itu dan membatalkan niatnya untuk memberikan bayinya kepada orang tua asuh.
Tetapi beberapa waktu kemudian, tiba-tiba saja anak kandung Eva dan Agus, yang bernama Bergas (Dimas Anggara), muncul di rumah tersebut. Bergas baru kembali setelah bekerja di Singapura tanpa memberi tahu orang tuanya tentang kepulangannya. Orang tua Bergas tampak khawatir ketika mengetahui anak mereka pulang.
Wulan semakin merasa ingin melarikan diri dari rumah tersebut, tetapi sayangnya, dia tidak memiliki uang untuk pergi.
Dia mencoba secara diam-diam masuk ke kamar Eva dan mencari uang simpanan, tetapi tindakannya terbongkar oleh Bergas. Bergas pun mulai menginterogasinya, dan Wulan akhirnya menceritakan kekhawatirannya kepada Bergas. Namun, sayangnya, Bergas tidak sepenuhnya mempercayainya.
Meskipun Bergas tampak tak peduli, tapi pada akhirnya Bergas mencoba mencari tahu apa yang tengah disembunyikan kedua orang tuannya.
Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang dingginkan Eva dan Agus? Bisakah Wulan pergi dari Rumah itu?
Review Film Inang
1. Penggemasan Cerita yang Apik
Fajar Nugros, yang menjadi sutradara dalam film ini, berhasil mengemas cerita dengan luar biasa baik. Ia berhasil menghadirkan storytelling yang menggabungkan mitos Rebo Wekasan dan alur cerita yang sangat mudah dipahami oleh penonton.
Pengambilan gambar dalam film ini menciptakan pengalaman yang mendalam bagi penonton, seolah-olah mereka sendiri menjadi bagian dari cerita yang sedang berlangsung. Para aktor dan aktris dalam film ini juga memberikan penampilan yang sangat baik. Adu akting yang menarik terutama terlihat dari Lydia Kandou dan Naysila Mirdad, yang membuat penonton terkejut. Keistimewaan akting mereka terlihat lebih alami karena mereka sebenarnya adalah ibu dan anak dalam kehidupan nyata.
Meskipun begitu, perlu dicatat bahwa dalam film ini terdapat beberapa adegan yang mungkin bisa membuat penonton merasa takjub namun juga merasa terpukul, terutama adegan-adegan berdarah yang ditampilkan.
2. Alur Cerita yang Lambat
Film dengan genre misteri atau horor sering kali memang memanfaatkan kejutan dan ketegangan untuk menjaga minat penonton. Namun, sayangnya, dalam alur cerita film inang terasa sangat lambat.
Hingga pertengahan film, penonton mungkin masih merasa kebingungan tentang arah ceritanya. Bahkan karakter utama, Dimas Anggara, baru muncul di pertengahan film.
Sebagian besar dari durasi film Inang tampaknya digunakan untuk menjelaskan kehidupan Wulan dan bagaimana ia beradaptasi dengan keluarga Santoso yang aneh.
Meskipun ada beberapa adegan pendukung yang mencoba memberikan petunjuk tentang keanehan keluarga Santoso, kesan yang muncul adalah bahwa film ini lebih banyak menampilkan adegan yang terasa "kurang perlu," yang membuat alur ceritanya terasa lambat.
3. Film Horor yang Terasa Nanggung
Saat melihat trailer film ini, harapanku adalah bisa menikmati film horor yang penuh dengan misteri dan ketegangan yang menggugah.
Film ini memang berhasil menampilkan adegan-adegan horor yang cukup mengganggu, ditambah dengan skoring yang mendukung, sehingga menciptakan atmosfer yang mencekam. Sayangnya, semuanya tampak sia-sia karena alur ceritanya kurang terbangun dengan baik.
Cerita mengungkap bahwa keluarga Santoso, Eva dan Agus, memiliki niat jahat untuk menggunakan bayi yang dikandung oleh Wulan sebagai tumbal, dan akhirnya mereka juga berniat membunuh Wulan. R
itual ini dilakukan secara rutin untuk menjaga agar anak asli mereka, Bergas, tetap hidup dan terlindungi.
Dalam adegan ritual, film Inang mencoba menciptakan atmosfer yang mengerikan, mirip dengan nuansa film "Midsommar" dengan latar belakang lapangan, dekorasi putih, bunga-bunga, korban yang terbaring di atas meja tengah, dan seorang dukun yang merapal mantra dengan keras.
Namun, sayangnya, asal-usul ritual ini tidak dijelaskan dengan jelas dalam film. Tidak ada penjelasan yang memadai mengapa bayi harus menjadi tumbal dan mengapa ibunya harus dihilangkan.
Selain itu, kemunculan sosok horor dan adegan-adegan menyeramkan lainnya dalam film ini terasa seperti pengisi waktu tanpa kontribusi signifikan terhadap alur cerita.
Mungkin akan lebih baik jika semua elemen horor tersebut terintegrasi dengan lebih baik dalam cerita, sehingga memiliki makna yang lebih kuat.
4. Setting dan Properti yang Detil
Meskipun alur cerita film Inang tidak sesuai dengan harapan, namun pada awal penayangannya, banyak yang bertanya film ini menceitakan tentang apa? Berdasarkan film ini menunjukkan potensi yang menjanjikan.
Saya ingin memberikan apresiasi kepada tim artistik, tim wardrobe, dan tim make-up karena berhasil menciptakan karakter Wulan dan lingkungannya dengan detail yang memperlihatkan kehidupan kalangan menengah ke bawah secara autentik.
Mulai dari pengaturan lokasi, kostum, make-up, hingga perangkat telepon genggam yang digunakan oleh Wulan, semuanya dirancang dengan sangat mirip dengan kondisi kehidupan nyata.
Secara keseluruhan, penggarapan film ini sangat berpotensi untuk bersaing di ajang penghargaan internasional.
Demikianlah pembahasan tentang daftar pemain, sinopsis film Inang dan review-nya. Semoga ulasan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, sekian dan terima kasih.
Editor: Sari