PARBOABOA - Di balik senar sitar yang sederhana, tersimpan sejarah panjang tentang bagaimana alat musik ini tidak hanya bertahan di India, tetapi juga berhasil menembus batas budaya dan menginspirasi musisi di dunia.
Sitar adalah alat musik klasik asal India yang termasuk dalam kategori alat musik petik. Instrumen ini sering digunakan untuk mengiringi tarian.
Sejak kemunculannya, sitar telah berkembang dan mengalami berbagai evolusi, mencerminkan perpaduan antara tradisi dan inovasi yang mencerminkan perjalanan sejarah musik India.
Sejarah
Sitar pertama kali muncul sebagai evolusi dari alat musik tradisional India seperti vina, yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Dikutip dari situs Ancient History Encyclopedia, menurut sejarawan, nama "sitar" berasal dari bahasa Persia, "seh-tar," yang berarti "tiga senar". Meskipun demikian, sitar modern biasanya memiliki tujuh senar, yang terdiri dari senar utama, senar resonansi, dan senar simpati.
Alat musik ini menjadi sangat populer selama masa kekaisaran Mughal di India, ketika pengaruh budaya Persia sangat kuat.
Salah satu tokoh penting yang berkontribusi pada perkembangan sitar adalah Amir Khusro II, seorang musisi terkenal dari abad ke-13 yang juga dikenal sebagai inovator dalam musik klasik India.
Pada abad ke-20, sitar mulai dikenal di luar India, berkat peran penting yang dimainkan oleh musisi legendaris Ravi Shankar.
Shankar, yang merupakan salah satu pemain sitar paling terkenal sepanjang masa, membawa alat musik ini ke panggung internasional melalui konser-konsernya di Eropa dan Amerika.
Melansir The Guardian, keahliannya dalam memainkan sitar dan kemampuannya dalam menyampaikan esensi musik klasik India kepada audiens internasional membuatnya menjadi duta besar budaya India di dunia Barat.
Ravi Shankar juga memainkan peran kunci dalam memperkenalkan sitar kepada banyak musisi Barat, termasuk George Harrison dari The Beatles.
Harrison, yang tertarik pada budaya dan spiritualitas India, belajar memainkan sitar langsung dari Shankar.
Hasil dari kolaborasi ini dapat didengar dalam beberapa lagu ikonik The Beatles, seperti Norwegian Wood (This Bird Has Flown) dari album Rubber Soul (1965) dan Within You Without You dari album Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band (1967).
Kedua lagu ini menjadi bukti bagaimana sitar bisa memberikan nuansa eksotis dan memikat dalam musik pop Barat.
Sitar dalam Musik Barat
Tidak hanya The Beatles, tetapi juga band-band legendaris lainnya seperti The Rolling Stones, The Doors, dan Led Zeppelin, yang mulai mengeksplorasi sitar dalam karya musik mereka.
The Rolling Stones, misalnya, menggunakan sitar dalam lagu Paint It Black, sebuah hit besar yang dirilis pada tahun 1966.
Brian Jones, salah satu anggota band, memainkan sitar dalam lagu ini, menciptakan melodi yang gelap dan memikat yang masih dikenang hingga saat ini.
Pengaruh sitar juga terasa dalam musik psikedelik yang menjadi ciri khas dari era 1960-an. The Doors, dalam lagu mereka yang berjudul The End, menggunakan sitar untuk menambah elemen mistis dan psikedelik yang menjadi salah satu ciri khas musik mereka.
Lagu ini menjadi penutup yang epik dari album debut mereka, mempertegas pengaruh sitar dalam menciptakan atmosfer yang mendalam dan introspektif.
Led Zeppelin, sebuah band rock legendaris yang dikenal dengan eksperimen musik mereka, juga tidak ketinggalan dalam menggunakan sitar.
Dalam lagu Black Mountain Side, gitaris Jimmy Page menggabungkan sitar dengan gitar akustik untuk menciptakan suara yang unik dan memikat.
Lagu ini menunjukkan bagaimana sitar dapat diintegrasikan ke dalam berbagai genre musik, dari rock hingga folk, dan memberikan dimensi baru pada karya musik yang dihasilkan.
Melalui pengaruh para musisi ini, sitar telah melampaui batas-batas budaya dan geografis, menjadi salah satu instrumen paling ikonik dalam sejarah musik dunia.
Dari konser musik klasik di India hingga panggung rock di Barat, sitar terus memainkan peran penting dalam memperkaya ekspresi musik global.
Alat musik ini tidak hanya mewakili kekayaan budaya India tetapi juga menggambarkan bagaimana musik dapat menjadi jembatan antara berbagai budaya dan tradisi.
Dengan sejarah yang kaya dan pengaruh yang meluas, sitar akan selalu dikenang sebagai instrumen yang tidak hanya berakar kuat dalam tradisi musik klasik India tetapi juga sebagai alat yang telah mengilhami beberapa karya musik paling legendaris di dunia.
Sitar, dalam semua kepopulerannya, tetap menjadi simbol dari keindahan, kompleksitas, dan kekuatan musik untuk menyatukan manusia dari berbagai latar belakang dan budaya.