Situasi Wamena Mulai Kondusif usai Kericuhan

Ilustrasi - Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Cpn Anthenius Murip, mengungkapkan dalam siaran pers Sabtu (25/02/2023) bahwa situasi di Distrik Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan, mulai kondusif pasca-kericuhan yang terjadi pada Kamis (23/2/2023). (Foto: Freepik)

PARBOABOA, Jakarta - Situasi di Distrik Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan, mulai kondusif pasca-kericuhan yang terjadi pada Kamis (23/2/2023).

Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Cpn Anthenius Murip, mengungkapkan rasa syukurnya atas kondisi yang kini sudah kembali normal dan masyarakat tidak lagi membawa peralatan perang.

"Kita bersyukur kondisi yang tadinya mencekam dan masyarakat sudah siap berperang dengan membawa peralatannya, kini tidak terlihat dan kembali normal. Untuk itu mari kita ciptakan kondisi yang lebih baik," kata Anthenius Murip dalam siaran pers, Sabtu (25/2/2023).

Di sisi lain, Anthenius mengungkapkan bahwa TNI Angkatan Darat akan membantu mengamankan prosesi pemakaman 9 warga korban meninggal dunia dari mulai RSUD Wamena menuju TPU Sinakma.

"Kodim 1702/JWY akan membantu memfasilitasi dan membantu berkoordinasi dengan RSUD tentang kendaraan ambulance untuk mengangkut jenazah dari RSUD ke tempat pemakaman," tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga akan membantu dan memperhatikan keluarga korban, termasuk membantu perbaikan sarana dan prasarana yang telah dirusak oleh massa.

Anthenius menegaskan bahwa Kodim 1702/Jayawijaya akan bekerja sama dengan kepolisian dan pemerintah setempat untuk menyelesaikan persoalan ini.

Diketahui, ricuh di Sinakma Wamena terjadi pada Kamis (23/2/2303) yang dipicu oleh informasi hoaks terkait penculikan anak.

Saat proses negosiasi antara terduga pelaku penculikan dan kelompok warga di Sinakma, tiba-tiba warga yang berkumpul di lokasi menyerang personel kepolisian.

Polisi kemudian melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan massa yang ricuh. Namun, warga justru semakin mengamuk dan melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan.

Dari peristiwa ini, sebanyak 11 orang meninggal dunia, sedangkan 23 warga dan 18 anggota polisi mengalami luka-luka. Selain menyerang polisi, warga juga melakukan pembakaran terhadap dua ruko, 13 rumah, dan sejumlah kendaraan yang berada di lokasi kejadian.

Editor: Maesa
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS