PARBOABOA, Medan - Badan Urusan Logistik (Bulog) meminta tambahan 25 ribu ton beras karena stok yang tersedia sekarang hanya mampu menopang hingga akhir Desember 2022.
Pimpinan Wilayah Bulog Sumut, Arif Mandu mengatakan, saat ini stok beras cadangan pemerintah yang dikuasai Bulog di wilayah Sumut sebanyak 12 ribu ton. Stok itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun.
Arif meminta ke masyarakat untuk tidak panik, karena stok yang dimiliki Bulog di luar stok beras premium dan di swasta.
“Artinya cukup untuk sampai akhir tahun ini. Tak hanya itu, kami juga akan melakukan penambahan," kata Arif Mandu kepada wartawan di Medan, Rabu (14/12/2022) malam.
Arif menyebut, Bulog akan mendatangkan 25 ribu ton beras untuk menyokong kebutuhan Januari - Maret 2023. Ketersediaan itupun diakuinya tidak tahu, apakah akan diserap dari beras lokal atau impor.
"Kami sudah minta 25.000 ton. Namun, apakah nanti itu pasokan dari daerah lain atau dari impor kami belum bisa memastikan. Akan tetapi, itu akan cukup sampai Maret di mana petani akan memulai panen raya," jelasnya.
Arif mengungkapkan, saat ini memang tengah terjadi kenaikan harga beras dan dia memastikan hal itu bukan dipicu keterbatasan stok, tapi dipicu tingginya biaya produksi akibat kelangkaan pupuk dan naiknya biaya distribusi, imbas dari kenaikan harga bahan bakar minyak.
"Maka itu, kami ingatkan masyarakat tidak perlu panik dan melakukan pembelian secara wajar," ungkapnya.
Terpisah, salah satu pedagang nasi goreng di Kota Medan, Lilis mengaku harga jual beras di pasar mengalami kenaikan dan hal itu cukup memberatkan baginya sebagai pedagang kecil-kecilan.
"Harga beras yang sama pakai sudah naik hingga Rp14 ribu per kilogram. Jika nanti tidak terbendung dari harga jual modal nasi goreng terpaksa saya menaikkan harga menjadi Rp12 ribu dari Rp10 ribu per bungkus," pungkas Lilis yang berdagang di Jalan Seto Medan.