SYL Jadi Tersangka KPK, PKS: Tak Pengaruhi Dukungan Nasdem dan Anies-Muhaimin di Pilpres 2024

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan, partainya tetap mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) di Pemilihan Presiden 2024. (Foto: PARBOABOA/Hari Setiawan)

PARBOABOA, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan penetapan eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo tidak akan mempengaruhi dukungan mereka terhadap pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) di Pemilihan Presiden 2024.

Hal itu disampaikan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, saat ditemui PARBOABOA di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat.

"Pengaruhnya nanti dilihat di survei, karena sampai saat ini kita masih meyakini dukungan untuk Anies dan Muhaimin terus menguat," katanya, Kamis (12/10/2023).

Menurutnya, kejadian ini merupakan tantangan yang berat bagi Partai Nasdem, menghadapi Pemilihan Presiden 2024.

"Buat NasDem memang berat, karena memang hal ini adalah serangannya bertubi-tubi. Kami doakan mereka tangguh, kokoh dan kami berikan, hingga dukungan moril bahwa kami sebagai satu koalisi akan terus bersama dalam memenangkan 'Amin'," tegas Mardani.

PKS, lanjut Mardani, berkomitmen tetap bersama Nasdem dan mendukung calon presiden dan wakil presiden yang mereka usung bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Kita tahu jalan kita tidak akan mudah dan akan banyak rintangan dari awal ketika mengusung Koalisi Perubahan. Kita sudah prediksi ini dan sudah siapkan mitigasi-nya," ungkapnya.

Meski begitu, PKS tetap memberikan dukungan kepada penegak hukum untuk menghukum Syahrul Yasin Limpo dengan seadil-adilnya terkait dugaan kasus suap.

"Tegakkan hukum seadil-adilnya, jangan tajam kepada lawan tapi tumpul kepada kawan dan jangan jadikan hukum sebagai instrumen untuk kepentingan politik dan lain-lain," tegas Mardani.

Respons Nasdem

Sementara itu, Ketua DPP bidang Media dan Komunikasi Publik Partai NasDem, Charles Melkiansyah menegaskan partainya akan tetap menghormati proses hukum.

"Kita hormati hukum yang ada, dan akan terus kia hadapi hal ini sampai selesai," katanya kepada PARBOABOA lewat pesan singkat, Jumat malam (13/10/2023).

Charles juga menegaskan, penangkapan SYL tidak akan memengaruhi Nasdem bersama Koalisi Perubahan memenangkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024.

"Tidak! Tidak berpengaruh terhadap pemenangan AMIN untuk Presiden 2024," tegasnya.

Namun, Charles tidak merinci terkait pengaruh penetapan tersangka terhadap kadernya, Syahrul Yasin Limpo oleh KPK.

Sedangkan pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, penetapan kader Partai Nasdem sebagai tersangka oleh KPK sangat berpengaruh untuk memenangkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

"Ini sudah jelas sangat berpengaruh untuk memenangkan pasangan AMIN di 2024. Pasti kepercayaan masyarakat berkurang," katanya, kepada PARBOABOA, Sabtu (14/10/2023).

Ipang, begitu Pangi akrab disapa berpandangan Koalisi Perubahan pasti goyah dan harus segera membuat resolusi baru, apakah terus maju atau bubar?.

"Koalisi perubahan dari partai NasDem, PKB dan PKS pasti tergoyahkan ya, mereka harus segera membuat resolusi baru mau maju ngusung AMIN (Anies-Muhaimin) atau tidak, walaupun mereka sudah deklarasikan, namun hal-hal tidak terduga pasti berubah, karena politik itu dinamis. Walaupun, pendaftaran capres-cawapres belum dibuka KPU RI," jelas Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini.

Ipang pun menaruh harapan agar Koalisi Perubahan tidak hancur atau bubar.

"Harapan saya Koalisi Perubahan ini tidak hancur, karena Indonesia adalah negara demokrasi," harapnya.

Akademisi Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga optimistis, Pilpres 2024 akan diisi oleh 4 pasang calon, meski 2 pasangan lagi belum mendeklarasikan pencalonan mereka.

"Karena 1 pasangan tidak mungkin, 2 kemungkinan besar namun masih tentatif," pungkas Pangi Syarwi Chaniago.

Pada 29 September 2023, KPK menetapkan Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka dugaan suap di lingkungan Kementerian Pertanian.

SYL ditetapkan bersama dua orang lain di Kementan, yakni Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta dan Sekretaris Jenderal Kementan, Kasdi Subagyono.

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS