PARBOABOA - Tari saman berasal dari daerah suku gayo yang merupakan seni budaya indonesia. Seni asli tradisional ini sudah dikenal mancanegara dan dunia.
Seni budaya Indonesia ini sudah disahkan UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa Dunia) menjadi warisan kebudayaan non benda dari Indonesia.
Ciri khas dari tari Saman yaitu suatu tarian yang tidak memakai alat musik tapi hanya dengan menampilkan gerakan tangan, badan, dan kepala. Hal menarik lainnya adalah posisi duduk penari dan pergerakan badan ke kiri dan ke kanan secara teratus sewaktu senandung lagunya dinyanyikan.
Sejarah Tari Saman
Tari Saman dibuat oleh Syekh Saman yaitu seorang tokoh agama Islam di Aceh. Ia juga merupakan seorang fakih, ahli hadits, dan sejarawan. Sehingga penamaanya diambil dari nama penciptanya.
Kesenian ini merupakan peningkatan dari permainan rakyat aceh tempo dulu yaitu tari Tepuk Abe. Karena Tari Tepuk Abe sangat disukai pada masa itu menyebabkan Syekh Saman mengembangkannya dan menambahkan nyanyian lagu berisikan pujian dan syukur kepada Allah Maha Esa.
Pada masa itu Tari Saman dipakai menjadi media untuk dakwah agama Islam. Pada saat itu keadaan Aceh sedang mengalami peperangan, lalu Syekh Saman memasukkan syair-syair yang dapat memperbesar semangat para juang penduduk Aceh.
Tari Saman menggunakan pola lantai untuk duduk dan menari yang biasa ditampilkan untuk mengisi perayaan-perayaan penting dalam adat istiadat. Senandung nyanyiannya menggunakan bahasa Aceh. Biasanya nyanyian tersebut diawali dengan puji-pujian kepada Allah.
Didalamnya biasanya ada salam pembuka kepada para tamu, beberapa nyanyian, dan pantun. Itu sangat disesuaikan dengan tema acara yang sedang dipentaskan.
Tari Saman memakai dua jenis pergerakan dasar, yakni tepukan tangan dan tepukan dada. Keunikannya terlihat karena hanya menunjukkan gerakan sederhana itu saja atau yang disebut seperti gerpuk, kirep, lingang, dan surang-saring.
Tari Saman diperankan oleh pria yang berjumlah ganjil sedikitnya sebanyak 7 orang. Jumlah para penari tidak terbatas tapi jumlahnya harus ganjil. Tiap-tiap penari mempunyai fungsi dan peranan masing-masing.
Adapun fungsi penari dalam tari Saman yaitu Penangkat. Penangkat adalah inti dari permainan (pengendali). Penangkat adalah orang yang menentukan waktu saat berhenti atau berlanjut.
Penangkat adalah penari yang membawakan lagu Saman dan memberkan tanda kepada pemain lain tentang posisi kapan saat bersamaan, yaitu saat memberi salam, guncang (gerutup), kirep, lingang, atau surang saring. Penangkat bisa dilihat keberadaannya karena posisinya terletak paling tengah. Bentuk dan jenis baju yang dipakainya juga berbeda apabila dibandingkan dengan penari lainnya.
Penyepit adalah pemain yang berfungsi untuk menjepit barisan agar tidak terlepas dalam Tari Saman.
Pengapit adalah berdampingan langsung dengan penangkat. Keduanya berfungsi sebagai pengendali seperti ketika penangkat tiba-tiba lupa dengan lirik nyanyiannya atau kehabisan suara maka pengapit akan berfungsi meluruskan gerakan dan menyambung lagu menggantikannya.
Penupang adalah berfungsi untuk menopang barisan bagian kiri yang akan mendorong ke arah kanan, sebaliknya sebelah kakan akan mendorong barisan ke arah kiri. Ini berfungsi supaya barisan tetap kokoh sekuat apapun gerakan dan hentakan yang dilakukan oleh penari lainnya.
Filosofi Tari Saman
Kesenian ini mengambarkan banyak pesan filosofi tentang sikap kehidupan dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Dan berperan penting dalam sejarah kehidupan masyarakat Gayo. Berikut beberapa filosofinya :
- Tari Saman adalah tarian khusus hanya untuk laki-laki, mengartikan adanya batasan yang jelas dalam pergaulan antara pria dan wanita. Ketika para pria menari dan wanita menyaksikannya dan begitu pula sebaliknya.
- Pola lantai tari saman ketika menepuk dada berarti bahwa pria harus berjiwa besar, kuat dan pemberani. Tetapi harus juga didasarkan kelembutan dan penuh kasih sayang. Itu terlihat dalam nyanyiannya yang lembut, menghibur, dan romantis.
- Gerakan teratur serentak dan sambil berhimpit-himpitan mempunyai arti bahwa harus menjadi kuat sehingga harus bersatu. Apabila semua bersatu maka apapun dapat dilakukan dengan mudah.
- Pada tari Saman mempunyai satu orang pemimpin yang istilahnya disebut penangkat. Artinya adalah semua harus taat kepada pemimpinnya apabila ingin hidup rukun, teratur, dan damai.