PARBOABOA – Teks negosiasi adlaah jenis teks yang berisi proses untuk mencapai kesepatan atau perjanjian antara kedua belah pihak melalui tawar-menawar dengan jalan berunding.
Defenisi ini sejalan dengan informasi yang dimuat dalam buku Teks Negosiasi oleh Debby dan Mellisa (2020), dalam konteks interaksi sosial, teks negosiasi berfungsi untuk mencapai penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang memiliki perbedaan kepentingan.
Sebagai bentuk komunikasi tertulis, teks ini memiliki beberapa elemen yang harus dipahami secara mendalam, termasuk pengertian, kaidah kebahasaan, ciri, tujuan, jenis, dan unsur-unsurnya.
Pada kali ini, Anda akan menjelajahi konsep-konsep dasar tersebut untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang teks ini dan bagaimana penerapannya dapat memengaruhi hasil negosiasi.
Tunggu apa lagi? Yuk, simak penjelasan mengenai teks melobi di bawah ini!
Pengertian Teks Negosiasi
Negosiasi berasal dari bahasa inggris (negotiate) yang artinya perundingan dengan strategi khusus.
Strategi-strategi dalam negosiasi win-win strategy (strategi menang-menang) win-lose strategy (strategi menang-kalah) lose-lose strategy (strategi kalah-kalah).
Dikutip dari sumber yang sama, pengertian teks negosiasi adalah teks yang memuat interaksi sosial untuk mencapai kesepakatan di antara pihak pihak yang memiliki kepentingan berbeda atau saling bertentangan.
Di dalam teks melobi berisi proses untuk mencapai suatu kesepakatan atau perjanjian antara kedua belah pihak agar sama-sama diuntungkan.
Kedua belah pihak memiliki hak yang sama, menerima, dan saling memberi. Negosiasi biasanya berisi suatu hingga mencapai tawar-menawar proses kesepakatan.
Jadi, kata kunci teks melobi adalah adanya proses tawar-menawar untuk suatu kepentingan.
Struktur Teks Negosiasi
Melansir buku Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia oleh Kemendikbud (2020), Struktur teks ini berguna untuk menunjukkan alur pada teks sehingga isi teks dapat mudah dipahami. Berikut struktur teksnya:
- Orientasi: Pengenalan topik atau masalah pada pihak yang bersengketa
- Pengajuan: Pernyataan pihak pertama untuk meminta atau mengajak pihak kedua menanggapi tuntutannya.
- Penawaran: Pernyataan pihak kedua untuk melakukan tawar menawar atas penolakan masing-masing.
- Kesepakatan: Keputusan akhir dari kedua belah pihak berdasarkan hasil tawar menawar.
Selain struktur wajib tersebut, ada pula beberapa jenis bentuk struktur teks negosiasi yang lain, yaitu:
1) Struktur Sederhana
- Pembuka: Salam pembuka dan permasalahan yang akan dinegosiasikan
- Isi: Proses negosiasi antara pihak-pihak yang berkepentingan
- Penutup: Hasil negosiasi dan salam penutup
2) Penjual - Pembeli
- Orientasi: salam pembuka dan menanyakan kepentingan pembeli
- Permintaan: permintaan pembeli kepada penjual
- Pemenuhan: pemenuhan penjual terhadap permintaan pembeli
- Penawaran: negosiasi antara penjual dan pembeli
- Persetujuan: kesepakatan antara penjual dan pembeli
- Pembelian: transaksi antara penjual dan pembeli
- Penutup: salam penutup
3) Pengusaha/Nasabah - Pihak Bank
- Orientasi: salam pembuka dan menyampaikan kepentingan
- Pengajuan: permintaan kredit oleh nasabah
- Penawaran: proses negosiasi oleh nasabah dengan pihak bank
- Persetujuan: hasil negosiasi oleh nasabah dengan pihak bank
- Penutup: salam penutup
Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
Teks negosiasi memiliki kaidah kebahasaan yang membedakannya dengan teks yang lain. Dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia oleh Kemendikbud (2020), kaidah kebahasaan teks negosiasi adalah sebagai berikut:
a. Bahasa Persuasif
Bahasa persuasif merupakan suatu bahasa yang digunakan untuk membujuk ataupun menarik perhatian. Seperti pada sebuah kalimat ini: "Bagus itu, Mi. Sangat pantas baju itu untuk dipakai ke acara formal maupun non formal."
b. Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif adalah suatu kalimat yang disampaikan dalam bentuk isi pernyataan, yang berfungsi agar memberikan informasi maupun berita mengenai hal sesuatu.
c. Kesantunan Bahasa
Nah, di samping mempunyai kalimat tersendiri, di dalam teks ini menggunakan bahasa yang santun antara kedua belah pihak. Hal ini disebabkan agar terjadi komunikasi yang baik demi mencapai negosiasi yang sukses.
d. Menggunakan Konjungsi
Artinya menggunakan kata penghubung di dalam teks tersebut, contoh: kalau, begitu, meskipun, walaupun, dan lainnya.
e. Kalimat Efektif
Kalimat efektif artinya suatu kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, serta dapat menyampaikan informasi secara tepat. Jelas maksudnya agar mudah dipahami baik si pendengar atau pembaca, sedangkan tepat maksudnya dapat sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku tersebut.
f. Berisi Pasangan Tuturan
Tuturan ialah sebuah kalimat yang diutarakan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud maupun tujuan tertentu. Hal ini merupakan bentuk komunikasi secara lisan seseorang kepada mitra tutur pada kehidupan sehari-hari. Di dalam sebuah teks tuturan berupa dialog yang artinya dilakukan oleh dua orang maupun lebih.
g. Bersifat Memerintah dan Memenuhi Perintah
Nah, maksudnya di sini ialah dalam negosiasi ada seseorang yang memerintah dan timbal baliknya ada yang memenuhi perintahnya tersebut baik secara langsung ataupun tidak.
Seperti contohnya: saat anda belanja, anda memerintah (meminta tolong, umumnya dilakukan oleh pembeli) mengambilkan baju yang anda inginkan tersebut, lalu si pihak satunya akan memenuhi perintah tersebut (umumnya dilakukan oleh penjual).
h. Menggunakan Pronomina Persona
Kata pronomina atau kata ganti merupakan suatu jenis kata yang menggantikan nomina maupun frasa nomina. Seperti: Saya, kami, ataupun anda.
i. Kalimat Langsung
Selain menggunakan kalimat yang efektif, kalimat langsung juga digunakan di dalam teks tersebut. Kalimat langsung merupakan suatu kalimat yang menirukan ucapan ataupun yang diutarakan oleh orang lain.
j. Kalimat Kontras
Kalimat kontras artinya menggunakan suatu kalimat perbandingan di dalamnya. Misalnya, penggunaan kata keterangan terlalu, lebih/kurang, seperti, imbuhan se-dll.
Ciri-Ciri Teks Negosiasi
Melansir buku Teks Negosiasi oleh Debby dan Mellisa (2020), teks ini memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis teks lainnya, yaitu:
- Menghasilkan kesepakatan (yang saling menguntungkan)
- Mengarah pada tujuan praktis
- Memprioritaskan kepentingan bersama
- Merupakan untuk sarana mencari penyelesaian
Tujuan Teks Negosiasi
Tujuan teks negosiasi adalah mencari kesepakatan tanpa adanya paksaan dari pihak lain. Jadi, jika kesepakatan tidak terjadi maka negosiasi tersebut dikatakan gagal.
Secara lebih rinci, tujuan teks negosiasi mencakup beberapa aspek, antara lain:
-
Mencapai Kesepakatan Bersama
Teks negosiasi bertujuan untuk menciptakan kesepahaman dan persetujuan di antara pihak-pihak yang terlibat. Hal ini mencakup penyelesaian perbedaan pandangan atau kepentingan sehingga dapat mencapai titik kesepakatan yang saling menguntungkan.
-
Menjelaskan Kondisi dan Syarat
Teks ini juga dimaksudkan untuk menyampaikan dengan jelas kondisi, syarat, atau parameter yang menjadi dasar kesepakatan. Hal ini penting agar kedua belah pihak memiliki pemahaman yang sama mengenai komitmen dan tanggung jawab masing-masing.
-
Memberikan Ruang untuk Tawar-Menawar
Sebagai alat komunikasi, negosiasi memberikan ruang bagi tawar-menawar. Pihak-pihak yang terlibat dapat saling memberikan penawaran atau kontratawaran untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik.
-
Membangun Hubungan yang Baik
Proses negosiasi juga dapat menjadi sarana untuk membangun hubungan yang baik antara pihak-pihak yang terlibat. Menciptakan suasana kerja sama dan saling menghormati dapat membantu memperkuat hubungan bisnis jangka panjang.
-
Menghindari Konflik Berkepanjangan
Teks negosiasi bertujuan untuk mencegah atau mengurangi konflik yang dapat muncul akibat perbedaan kepentingan. Dengan mencapai kesepakatan secara tertulis, potensi konflik berkepanjangan dapat diminimalkan.
Jenis Teks Negosiasi
Mengutip buku Teks Negosiasi oleh Debby dan Mellisa (2020), jenis-jenis teks negosiasi secara umum terbagi dua jenis, yakni teks tuturan langsung dan tidak langsung.
1. Teks negosiasi tuturan langsung terbagi:
- Pertama, teks ini pemecahan konflik adalah negosiasi untuk memecahkan konflik atau masalah dan menghasilkan kesepakatan.
- Kedua, ialah teks ini kerja sama. Teks tersebut merupakan permohonan kerja sama antara antara pengusaha dengan pihak bank untuk meminjam modal usaha atau kerja sama lainnya yang bersifat menguntungkan semua pihak.
- Ketiga, Ketiga, ialah teks negosiasi penjual dan pembeli. Merupakan proses jual beli antara penjual dan pembeli.
2. Teks negosiasi tuturan tak langsung merupakan teks yang berbentuk surat menyurat. Pihak pertama mengirimkan surat pengajuan dan pihak kedua menjawab pengajuan.
Adapun beberapa teks ini di antaranya sebagai berikut:
a. Negosiasi berdasarkan situasi
- Negosiasi formal
- Negosiasi Non-formal atau informasi
b. Negosiasi berdasarkan jumlah negosiator
- Negosiasi dengan pihak penengah
- Negosiasi tanpa pihak penengah
c. Negosiasi berdasarkan untung rugi
- Negosiasi kolaborasi (win-win)
- Negosiasi dominasi (win-lose)
- Negosiasi akomodasi (lose-win)
- Negosiasi menghindari konflik (lose-lose)
Unsur Teks Negosiasi
Melansir buku Teks Negosiasi oleh Debby dan Mellisa (2020), di bawah ini merupakan unsur-unsur dalam bernegosiasi diantaranya sebagai berikut:
- Partisipan, biasanya pihak yang unsur pembangun teks ini menyampaikan pengajuan pengajuan serta pihak yang menawar. Pada beberapa negosiasi dalam memecahkan pertikaian (masalah) atau konflik ada partisipan ketiga yang berperan ialah sebagai penengah, perantara atau juga pemandu.
- Adanya perbedaan kepentingan dari kedua belah pihak.
- Ada pengajuan serta juga penawaran.
- Ada kesepakatan yakni sebagai hasil negosiasi.
- Pada saat tidak terjadi kesepakatan maka hal itu berarti tidak terjadi negosiasi.
Pemahaman mendalam terhadap teks ini menjadi kunci utama dalam membina hubungan bisnis yang saling menguntungkan. Salah satu tujuan dari pembuatan teks negosiasi adalah untuk menuju kesepakatan bersama.
Para pelaku bisnis perlu memperhatikan dengan serius aspek-aspek tersebut agar mampu memanfaatkan beberapa contoh teks negosiasi singkat sebagai alat efektif dalam mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat dan membantu meningkatkan keterampilan negosiasi dalam konteks bisnis. Selamat bernegosiasi!
Editor: Sari