PARBOABOA - Sebagai salah satu tujuan tempat wisata di Indonesia, Banten memang menyimpan banyak sekali lokasi wisata yang seru dan menyenangkan. Banyak tempat wisata di Banten yang tak pernah sepi dengan pengunjung.
Mereka yang datang berkunjung ke kota ini sendiri tak hanya berasal dari kawasan sekitar banten saja. Tak sedikit dari mereka yang datang ke Banten merupakan wisatawan yang datang dari luar negeri.
Banten memang merupakan salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi turis asing di Indonesia.
Mereka datang ke kota ini, untuk menikmati keindahan wisata yang ada di Banten ini. Memang ada banyak sekali ragam jenis destinasi wisata di Banten yang bisa kita kunjungi, sebagai destinasi liburan yang menyenangkan.
Kali ini Parboaboa.com akan membahas mengenai salah satu jenis wisata yang bisa kita lakukan di Banten, yaitu mengenai beberapa tempat wisata sejarah di Banten.
Lokasi wisata yang tak hanya bisa kita jadikan lokasi berlibur yang menyenangkan namun juga bisa menjadi tempat belajar dan menambah ilmu.
Langsung saja, yuk simak 7 tempat wisata sejarah di Banten berikut ini!
1. Keraton Kaibon
Keraton yang dibangun sejak tahun 1815 ini merupakan keraton tertua kedua di Banten setelah Keraton Surosowan yang notabenenya adalah pusat pemerintahan kala itu. Namun bangunannya hancur akibat adanya peperangan dengan Belanda pada tahun 1832.
Keraton Kaibon juga cukup menarik untuk didatangi walaupun bangunan-bangunan yang berada disini sudah tidak utuh lagi.
Keraton ini menampilkan pemandangan bangunan kuno yang khas dan unik serta dikelilingi area padang rumput yang membuatnya seakan sangat alami.
Bagian depan keraton dibatasi gerbang yang memiliki 5 pintu, memiliki makna jumlah salat dalam satu hari yang dilakukan umat muslim. Sementara di ruang utama, ada kamar tidur kembang kerajaan.
Bangunan ini sebenarnya adalah istana atau keraton tempat tinggal dari Ratu Aisyah, ibu dari Sultan Syaifudin yang pada saat itu memimpin kerajaan pada usia yang sangat muda. Keraton yang memiliki luas sekitar 4 hektar ini terletak di Kasunyatan, Serang City, Banten.
2. Gedung Juang 45
Bila berbicara mengenai masa perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, maka Banten merupakan salah satu tempat yang tak bisa di abaikan.
Banten merupakan salah satu markas yang cukup penting bagi para penjajah dalam melancarkan serangan-serangan ke titik-titik vital bangsa Indonesia.
Hal ini dikarenakan lokasinya yang dekat pusat pemerintahan Indonesia pada masa itu, memang membuat Banten banyak dijadikan pusat pergerakan penjajah.
Pada masa perjuangan fisik banyak sekali moment-moment atau kejadian pemberontakan yang terjadi pada kawasan Banten. Salah satunya terjadi pada tanggal 10 Oktober 1945 yaitu perebutan markas Kempetai yang berada di Sebelah Barat Alun-Alun Serang.
Perabutan markas tersebut menjadi momen yang sangat penting dalam perjuangan militer. Karena banyak yang tekah mengetahui bahwa tentara kempetai adalah salah satu tentara terbaik yang dimiliki oleh pihak Jepang.
3. Masjid Agung Banten
Masjid Agung Banten menjadi salah satu tujuan wisata religi favorit di Banten. Tahukah kamu, Masjid Agung Banten merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia loh. Tak hanya sekadar tempat ibadah, Masjid Agung pun bernilai sejarah tinggi.
Masjid Agung Banten terletak di Desa Banten Lama, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang. Akses ke lokasi dapat dituju dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum.
Dari terminal Terminal Pakupatan, Serang menggunakan bis jurusan Banten Lama atau mencarter mobil angkutan kota menuju lokasi selama lebih kurang setengah jam
Bangunan Masjid Agung Banten memiliki luas 1,3 hektare dengan dikelilingi tembok dengan ketinggian satu meter.
Menara Masjid Agung Banten bisa dibilang cukup unik karena mirip dengan bangunan mercusuar dan terletak di sebelah timur masjid.
Masjid Agung Banten semakin megah dengan sentuhan gaya arsitektur Tiongkok, Hindu, Eropa dan Jawa.
4. Vihara Avalokitesvara
Kuil Avalokiteshvara adalah kuil CHina tertua di Banten. Kuil ini dibangun sekitar tahun 1860 dan di kuil ini pengunjung dapat melihat representasi dari Dewi Kwam Im dan peninggalan Kaisar Cina pada masa Dinasti Ming.
Vihara Avalokitesvara (tempat ibadah umat Buddha) terletak di Pamarican, Serang. Vihara ini merupakan vihara tertua di Banten dan dibangun pada abad ke-16. Adapun unsur-unsur agama Buddha dalam vihara ini antara lain patung besar Buddha Gautama dan gambar bunga teratai.
Selain itu juga terdapat unsur nuansa Islam yaitu pada relief yang menggambarkan pernikahan Putri Ong Tin dengan Syarif Hidayatullah.
Tidak heran, tempat wisata sejarah di Banten ini banyak dikunjungi oleh umat Islam maupun umat Buddha. Untuk mengungkapkan unsur-unsur etnis dan agama pada arsitektur vihara ini dianalisis secara semiotik.
5. Benteng Speelwijk
Benteng Speelwijk dibangun oleh Belanda pada tahun 1685. Sebagaimana fungsinya untuk pertahanan, benteng Benteng Speelwijk dikelilingi oleh parit buatan.
Benteng ini dibangun oleh Belanda pada abad ke-17, saat ini reruntuhan benteng batu ini terbuka untuk umum.
Benteng Speelwijk berada tidak jauh dari Masjid Agung Banten dan Situs Keraton Surosowan. JIka kamu ingin berkeliling komplek bangunan ini, kamu hanya perlu berjalan kaki dengan jarak sekitar 500 m.
Sebagian besar bangunan benteng ini telah hancur, namun kamu dapat juga mengunjungi kompleks pemakaman orang – orang Belanda. Salah satu tokoh yang dapat kamu kunjungi makamnya adalah Komandan Hugo Pieter Faure.
6. Situs Keraton Surosowan
Indonesia adalah negara dengan sejarah panjang dan budaya yang kaya. Meskipun modernisasi di beberapa kota, masih banyak lokasi di mana bangunan kuno dan bersejarah masih terpelihara dengan sempurna.
Sejarah masih segar dalam ingatan masyarakat setempat dan dikenang sebagai bagian dari budaya, identitas dan sejarah. Di antara peninggalan kerajaan kuno yang masih bisa kamu kunjungi di Indonesia, adalah peninggalan Keraton Surosowan di Banten.
Keraton adalah kata Jawa untuk Istana Jawa. Dahulu, keraton seluas 3,8 hektare ini dikenal sebagai Keraton Surosuwan, dulunya kerajaan Banten yang makmur. Lokasi itu sangat sibuk, di mana ruang hidup raja menjadi pusat kegiatan politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Dikelilingi oleh tembok bata yang tinggi, itu berfungsi sebagai tempat tinggal yang megah dari tahun 1526 hingga 1808 dan dilengkapi dengan saluran air yang terhubung ke reservoir.
Tempat wisata sejarah di Banten ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hassanudin (1525 – 1552). Sebagian besar bangunan rusak sebagian atau seluruhnya. Yang tersisa pada dasarnya hanya tembok benteng yang mengelilingi reruntuhan monumen.
7. Museum Kepurbakalaan Banten Lama
Banten juga memiliki museum yang cocok dikunjungi wisatawan penikmat sejarah dengan harga terjangkau.
Nama tempat tersebut adalah Museum Kepurbakalaan Banten Lama. Untuk mengamati koleksi benda-benda kuno di dalamnya, lo hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp 1.000. Murah sekali, bukan?
Contoh benda-benda yang dipamerkan di museum ini adalah arca Nandi, artefak berupa gerabah dan keramik, lukisan, dan lain-lain.
Selain itu, ada juga meriam tua bernama Ki Amuk yang ditempatkan di atas pondasi tingkat dua yang tersusun dari bahan batu bata rapi. Meriam kuno ini berada di bawah cungkup agar terhindar dari panas matahari dan hujan.
Di dalam museum ini, lo juga bisa menemukan alat peraga dan dioraga yang menggambarkan Kerajaan Islam Banten.
Mengunjungi museum ini tentu akan memperkaya wawasan lo tentang sejarah dan kebudayaan Banten. Dengan demikian, museum ini perlu masuk dalam daftar destinasi yang dikunjungi di Banten.
Nah, itulah tadi beberapa tempat wisata sejarah di Banten yang bisa kamu kunjungi. Semoga bermanfaat!