PARBOABOA, Jakarta - Kelompok teroris Islam Boko Haram membebaskan 49 perempuan Nigeria yang sebelumnya diculik pada awal pekan ini. Kejadian ini berlangsung di peternakan Desa Shuwaei Kawuri, pinggiran Maiduguri, Negara Bagian Borno, timur laut Nigeria, pada Selasa (22/8/2023) pagi.
Boko Haram menuntut uang tebusan sebesar 3 juta Naira atau lebih dari Rp59 juta untuk mengamankan para sandera. Para korban merupakan petani miskin yang tidak mampu membayar jumlah tersebut, hingga akhirnya uang tebusan disepakati turun menjadi 1 juta Naira atau hampir Rp20 juta.
Negosiator berhasil mencapai kesepakatan ini, dan pada Jumat (25/8/2023) dan pejabat pemerintah dan keluarga korban menyerahkan uang tebusan kepada Boko Haram.
Kelompok teroris Boko Haram seringkali melakukan penculikan terhadap penduduk desa dan meminta uang tebusan sebagai syarat pembebasan para sandera.
Profil Kelompok Teroris Boko Haram
Boko Haram adalah kelompok teroris Islam yang beroperasi di Nigeria bagian timur laut dan didirikan oleh Muhammad Yusuf pada tahun 2002.
Kata Boko Haram berasal dari gabungan bahasa hausa dan bahasa arab. Boko berasal dari bahasa Hausa yang artinya ketidakautentikan. Haram berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah dilarang.
Maka definisi Boko Haram kurang lebih apa pun yang tidak autentik dari ajaran Islam harus dilarang. Nama resmi Haram adalah Jama’ah Ahlus Sunnah Lidda’wah wal Jihad.
Awalnya, kelompok ini bertujuan menghapus korupsi dan ketidakadilan di Nigeria serta menerapkan syariat versi mereka untuk menggantikan pengaruh Barat yang mereka anggap merusak negara.
Namun sejak tahun 2009, Boko Haram beralih menjadi pelaku serangan dan kekerasan nasional yang mengakibatkan banyak korban jiwa. Pada perlawanan terhadap pemerintah, Yusuf dan beberapa anggota Boko Haram tewas.
Kepemimpinan kelompok ini kemudian diambil alih oleh Abubakar Shekau sejak tahun 2010.
Pecahnya Internal Boko Haram
Pada tahun 2015, Boko Haram menyatakan kesetiaannya kepada kelompok teroris ISIS dan mengubah namanya menjadi Negara Islam di Afrika Barat (ISWA).
Namun, kelompok ini juga mengalami perpecahan akibat perbedaan pandangan. Faksi pertama ingin mempertahankan nama Boko Haram, sementara faksi lain mendukung penggunaan nama ISWA.
Abu Musab al-Barnawi, putra Yusuf, memimpin mayoritas anggota Boko Haram yang tetap setia pada ISWA. Sementara itu, Shekau tetap menjadi kepala faksi yang mempertahankan nama Boko Haram.
Dalam operasinya, Shekau cenderung melancarkan serangan tanpa pandang bulu, yang mempengaruhi pandangan umat Islam terhadap Boko Haram.
Pada tahun 2016, ISIS mengakui faksi al-Barnawi sebagai ISWA, sementara faksi Shekau tetap menggunakan nama Boko Haram.
Shekau tewas dalam konflik dengan ISIS, sementara ISWA memiliki pemimpin baru, Abu Abdullah bin Umar al-Barnawi, pada tahun 2019.
Asal Mula Kekerasan Boko Haram vs. Militer
Setelah polisi Nigeria kesulitan menghadapi serangan Boko Haram, militer terlibat dalam operasi gabungan yang berhasil membunuh lebih dari 700 anggota kelompok ini.
Yusuf dan beberapa anggota Boko Haram ditangkap dan diserahkan kepada polisi. Mayat mereka kemudian dipajang di depan umum beberapa hari setelah penangkapan.
Setelah itu, aksi kekerasan Boko Haram sempat mereda, namun pada tahun 2010, di bawah kepemimpinan Shekau, kelompok ini mulai melancarkan serangan brutal termasuk pembunuhan terhadap warga sipil, polisi, pejabat pemerintah, dan bahkan muslim yang mengkritik mereka.
Mereka juga menyerang penjara Kota Bauchi, negara bagian Bauchi dan membebaskan lebih dari 700 tahanan, 100 di antaranya anggota Boko Haram.
Kelompok ini juga menyerang dua gereja Kristen di Maiduguri dan meledakkan bahan peledak di lingkungan Kristen di Jos, di negara bagian Plateau.
Tahun 2011, Boko Haram mulai berani menyerang entitas asing seperti kantor PBB di Abuja. Sebanyak 23 orang tewas setelah anggota Boko Haram menabrakkan mobil dan meledakkan bom di kantor tersebut.
Pada 2012, Boko Haram menyerang kantor polisi dan kantor pemerintah di Kota Kano, negara bagian Kano. Sebanyak 185 orang tewas.
Aksi penyerangan terus berlanjut pada 2014. Kelompok Boko Haram menyerang desa-desa dan membunuh warga sipil, meledakkan bom di kota besar, menargetkan institusi perguruan tinggi hingga penculikan massal.
Boko Haram juga mendeklarasikan wilayah yang dikuasainya sebagai negara Islam pada tahun 2014.