PARBOABOA, Simalungun - Operasional tol Trans Sumatra Seksi 3 ruas Tebing Tinggi-Serbelawan yang tak kunjung dimulai memunculkan keluhan dari berbagai kalangan di Simalungun, Sumatra Utara.
Padahal, pembangunan jalan tol yang dilakukan pada awal 2023 ini telah rampung sejak awal 2024 dan sempat digunakan pada periode Tahun Baru 2024 dan Idulfitri lalu.
Seperti yang dikeluhkan Noveri Pandapotan Ambarita, pengusaha jasa angkutan barang ini mengaku telah lama berharap agar jalan tol segera beroperasi.
Dengan begitu, biaya operasional dari perusahaannya bisa semakin ditekan.
Noveri mencontohkan, jika tidak melalui tol, ia harus mengeluarkan biaya perjalanan hingga Rp800 ribu. Sedangkan jika lewat tol, ongkos satu kali trip perjalanan hanya Rp600 ribu.
"Kalau enggak lewat tol, otomatis bertambah untuk biaya bahan bakar. Kalau lewat tol berkurang biaya bahan bakarnya," katanya saat ditemui PARBOABOA, Kamis (20/06/2024).
Harapan senada juga disampaikan seorang supir travel, Khairul Fahmi.
Ia mengatakan, hadirnya tol Tebing Tinggi menuju Medan dan Bandara Kualanamu mempercepat waktu tempuh, meskipun ada biaya tambahan untuk satu kali perjalanan.
Fahmi menjelaskan, tambahan biaya yang ia kenakan sebesar Rp100 ribu untuk satu kali perjalanan, jika harus menggunakan tol Tebing Tinggi-Medan.
Adapun tarif satu armada travel sebesar Rp250 ribu hingga Rp300 ribu untuk satu kali perjalanan.
"Sejauh ini enggak ada yang keberatan, justru rata-rata minta supaya lewat tol biar cepat," katanya.
Belum Uji Coba Kementerian PUPR
Menanggapi harapan masyarakat tadi, PT Hutama Marga Waskita melalui Sekretaris Perusahaan Ergi Pradipta membenarkan ruas tol Trans Sumatra seksi 3 Serbelawan-Tebing Tinggi belum bisa beroperasional, meski konstruksi pembangunan telah selesai 100 persen.
"Ada proses uji laik fungsi dan sertifikat laik operasi jalan tol oleh Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) sebelum tol dapat dioperasikan," ujar Ergi saat dihubungi PARBOABOA, Kamis (20/06/2024).
Menurutnya, tahapan tersebut merupakan bagian dari komitmen PT Hutama Marga Waskita mengutamakan keamanan dan keselamatan, sekaligus kenyamanan bagi pengendara sebelum jalan tol resmi beroperasi.
Oleh karena itu, Ergi meminta masyarakat menunggu keputusan pemerintah terkait operasionalTrans Sumatra Seksi 3 ruas Tebing Tinggi-Serbelawan.
Berdasarkan data yang dihimpun Parboaboa, tol Trans Sumatra Seksi 3 ruas Tebing Tinggi-Serbelawan ini sepanjang 30 kilometer, dari total 143,25 kilometer tol Trans Sumatra. Ada 6 seksi ruas tol yang dibangun Kementerian PUPR, dengan nilai investasi sebesar Rp13,4 triliun.
Ruas ini pernah dioperasikan gratis menjelang libur Idul Fitri dan Tahun Baru 2024. Alasannya, agar arus mudik dan arus balik dari Tebing Tinggi ke Simalungun lancar.
Adapun jumlah kendaraan yang melintasi ruas ini pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 mencapai 145.136 unit, atau rata-rata sekitar 8.063 kendaraan yang melintas.
Editor: Kurniati