PARBOABOA, Jakarta - Secara alami, kemampuan mendengar setiap orang mengalami penurunan seiring bertambah usia. Tapi, jika gangguan pendengaran muncul secara tiba-tiba, bisa jadi kamu mengalami tuli mendadak atau dikenal sudden sensorineural hearing loss (SSHL).
Tuli mendadak biasanya hanya terjadi pada satu telinga yang bisa disebut sebagai SSHL unilateral. Namun, jika gangguan pendengaran terjadi pada kedua telinga disebut sebagai SSHL bilateral.
Selama masa tuli mendadak, maka suara secara bertahap menjadi teredam atau redup. Sekitar 50 persen orang dengan SSHL unilateral yang segera diobati bisa sembuh dalam waktu dua minggu. Sementara itu, pada 15 persen orang dengan SSHL bilateral, gangguan pendengaran secara bertahap dari masa ke masa. Diketahui, SSHL merupakan kondisi medis yang serius dan memerlukan perhatian medis segera.
Gejala Tuli Mendadak
Orang yang mengalami tuli mendadak biasanya pertama kali menyadari kondisi itu saat sedang menggunakan telinga yang kehilangan pendengaran. Contohnya, saat berbicara di telepon atau menggunakan earphone. Terdakang juga, tuli mendadak dahulu mendengar suara letupan keras.
Berikut ini beberapa gejala lain dari tuli mendadak yang perlu kita ketahui:
1. Pusing
2. Sensasi penuh di telinga
3. Tinitus atau telinga berdenging
4. Vertigo
5. Tidak mampu mendengar dengan jelas saat berada di tempat bising
6. Suara teredam
7. Kesulitan mengikuti percakapan
8. Kesulitan mendengar suara bernada tinggi
Penyebab Tuli Mendadak
Kondisi tuli mendadak ini paling sering terjadi pada orang berusia antara 30-60 tahun. Kabar baiknya, sekitar 50 persen penderita sudden sensorineural hearing loss (SSHL) unilateral akan pulih kondisinya setelah dua minggu. SSHL unilateral berarti tuli hanya terjadi di satu telinga saja.
Tapi, harapan sembuh tentu tergantu pada seberapa cepat proses penanganan yang diberikan. Karena, jika tidak ada kemungkinan gangguan pendengaran ini memburuk seiring dengan berjalannya waktu.
Berikut bebrapa penyebab terjadi kasus tuli mendadak yang terlu kita ketahui:
1. Masalah pada telinga bagian dalam
2. Masalah pada koklea
3. Masalah pada jalur saraf antara telinga dan otak
4. Trauma atau cedera pada kepala
5. Terkena suara bising terlalu lama
6. Kondisi masalah saraf seperti multiple sclerosis
7. Penyakit sistem imun seperti sindrom Cogan
8. Penyakit Meniere yang berdampak pada telinga dalam
9. Penyakit Lyme
10. Racun ular berbisa
11. Masalah sirkulasi darah
12. Pertumbuhan jaringan abnormal atau tumor
13. Masalah pada pembuluh darah
14. Penuaan
Cara Mengobati Tuli Mendadak
Perawatan yang paling umum untuk tuli mendadak biasanya adalah kortikosteroid. Steroid dapat mengobati banyak gangguan dan umumnya bekerja dengan mengurangi peradangan, pembengkakan, dan membantu tubuh melawan penyakit.
Steroid dapat diberikan melalui injeksi telinga tengah ataupun oral. Steroid harus diberikan sesegera mungkin untuk mendapatkan efek maksimum. Jika perawatan ditunda selama dua hingga empat minggu, ini cenderung tidak dapat memperbaiki keadaan.
Jika penyebab yang mendasari teridentifikasi, dokter mungkin memberikan perawatan tambahan. Misalnya, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengobati SSHL yang disebabkan oleh infeksi. Apabila penyebabnya adalah obat yang kamu konsumsi, dokter mungkin menyarankan obat alternatif. Jika ini disebabkan oleh kondisi autoimun yang menyerang telinga bagian dalam, dokter mungkin akan meresepkan obat yang menekan sistem kekebalan.