PARBOABOA, Jakarta - Pasukan militer mengklaim telah menenggelamkan sebuah kapal perang Rusia diduga tenggelam di Sungai Dnipro setelah terkena tembakan artileri, Selasa (10/01/2023). Serangan itu telah dikonfirmasi Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.
Diketahui melalui halaman Facebooknya, Staf umum mengatakan kelas kapal itu masih ditentukan. Sebuah foto inframerah yang menyertai pengumuman Staf Umum tersebut menunjukkan apa yang tampak seperti sebuah kapal patroli yang terbakar.
"Artileri Ukraina telah berhasil menembak kapal perang Rusia di Sungai Dnipro," kata Kementerian Pertahanan Ukraina pada Selasa, seperti dilansir di Jerusalem Post, Kamis (12/01/2023).
Sebelumnya kapal itu dilaporkan berada di delta Sungai Dnipro yang membelah antara Ukraina dengan ibu kotanya, Kyiv. Kemudian, sungai itu sendiri terletak di dekat Kherson. Kawasan yang sempat yang diduduki Rusia, tapi telah direbut kembali. Sungai itu mengalir melewati beberapa pulau ke Laut Hitam melalui Telur Dniprovska.
Kementerian Pertahanan Ukraian pada Selasa (10/01/2023) juga menggugah jumlah kerugian harian dari pihak Rusia yang kini menjadi 17 sejak perang dimulai pada 24 Februari. Sementara Armada Laut Hitam Rusia jauh melampaui armada Ukraina secara numerik dan menikmati kontrol yang besar atas lalu lintas maritim di Laut Hitam, ia tidak dapat mencapai keunggulan Angkatan Laut di perairan karena kemampuan tempur darat-ke-laut Ukraina.
Selain itu, negara-negara Barat telah memasok rudal anti-kapal, seperti Harpoon, ke Ukraina. Tapi negara itu juga mempunyai rudal Neptune yang dikembangkan sendiri.
Setelah sepasang rudal itu telah digunakan untuk menenggelamkan Moskva, kapal perang utama Armada Laut Hitam Rusia. Walaupun begitu, Moskow menolak mengakui bahwa kapal Moskva tenggelam akibat dihantam rudal pasukan Kiev.
Tenggelamnya kapal perang Rusia telah mengambil makna simbolis yang lebih besar bagi Ukraina dalam perang, terutama secara online. Selama jam-jam invasi, Moskow adalah bagian dari gugus tugas yang merebut Pulau Ular. Penjaga yang ditempatkan di sana menolak untuk menyerah, mengatakan “Kapal perang Rusia, pergilah sendiri”.
Ungkapan itu telah diulang berkali-kali sejak itu untuk mengungkapkan perlawanan terhadap Kremlin. Ketegaran para penjaga dan respons terhadap Moskva, serta tenggelamnya, bahkan ditampilkan di kartu pos dan perangko pos Ukraina.