Vaksin Merah putih Akan Lanjut Uji Klinis Pada Bulan April

Ilustrasi Vaksin Covid-19

PARBOABOA, Jakarta – Vaksin Merah Putih merupakan vaksin buatan Indonesia yang diproduksi oleh Universitas Airlangga dan bekerja sama dengan PT Biotis.

Kabarnya, Vaksin Merah Putih akan memasuki uji klinis fase kedua. Sebelumnya uji klinis fase pertama telah dilakukan pada awal Februari 2022 lalu di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, Surabaya.

Kepala Badan POM Penny Lukito mengatakan, jika uji klinis fase pertama menunjukkan hasil yang baik, maka akan dilanjutkan ke fase kedua yang akan dilakukan pada Bulan April Mendatang.

 "Kalau semuanya berjalan baik, harapannya kita bisa berikan EUA (Emergency Use Authorization/izin penggunaan darurat) di bulan Juli 2022. Ini karena fase satu sudah berjalan dengan baik," terang Kepala Badan POM Penny Lukito kepada wartawan, Rabu (15/3/2022).

Diketahui, uji klinis vaksin terbagi menjadi tiga fase yang masing-masing berjarak 35 hari. Uji klinis fase pertama untuk memastikan keamanan vaksin, fase kedua untuk imunogenisitas atau tingkat kekebalannya seberapa jauh, dan fase ketiga efikasinya.

Penny menambahkan, nantinya fase kedua akan diikuti oleh 405 relawan dan fase ketiga diikuti 3.000-5.000 relawan.

"Dan fase ketiga kalau semua berjalan baik, diharapkan (vaksin) bisa disuntikan di bulan Juni. Platformnya Inactivated," ujar Penny.

Ketua Tim Vaksin Universitas Airlangga Fedik Abdul Rantam, juga membenarkan terkait uji klinis fase kedua yang akan dilakukan pada April mendatang.

"Vaksin Merah Putih kita masih proses, kami masih proses dalam uji, mudah-mudahan akhir bulan ini sudah masuk ke uji klinis fase dua," ucap Fedik dalam webinar Ketahanan Kesehatan Nasional: Pengembangan Vaksin Merah Putih, Rabu (16/03/2022).

Fedik mengatakan, pihaknya bisa melanjutkan kefase berikutnya apabila seluruh indikator pada setiap fase terpenuhi dan vaksin akan dievaluasi setelah uji klinis tahap ketiga selesai.

Beliau juga menuturkan, nantinya hasil evaluasi akan menentukan pemanfaatan vaksin Merah Putih tersebut. Apakah nantinya dapat digunakan sebagai vaksin utama atau vaksin pelengkap.

"Setelah dievaluasi kita masuk sebenarnya vaksin booster atau primer. Itu perlu evaluasi yang ketat. Oleh karena itu, perlu waktu," ujar Fedik.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS