PARBOABOA, Jakarta – Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengungkapkan bahwa kebakaran yang terjadi di Rumah Sakit (RS) Salak, Bogor, pada Jumat (7/4/2023) kemungkinan besar disebabkan oleh korsleting listrik di ruang medical check up.
"Jadi diperkirakan, berdasarkan informasi dari saksi mata, kemungkinan besar karena korsleting di daerah medical check up. Di situ kemudian api menjalar ke apotek," kata Bima kepada wartawan, mengutip detikcom, Sabtu (8/4/2023).
Kendati demikian, Bima menyatakan bahwa jarak antara ruang IGD dan lokasi kebakaran cukup jauh. Sehingga seluruh pasien dipastikan aman.
"Tapi jaraknya agak jauh dengan IGD. Jadi kita fokus padamkan di lokasi dan mencegah agar tidak menjalar ke bangunan Denpom," ujarnya.
Bima juga menjelaskan bahwa suara ledakan yang terdengar saat kebakaran terjadi disebabkan oleh tabung gas dan botol-botol yang berisi zat kimia di apotek yang ikut terbakar.
"Kemungkinan besar itu dari gas dan dari ada botol tabung-tabung. Jadi bukan dari amunisi senjata, bukan. Dari tabung gas dan botol-botol zat kimia, karena kan ada apotek di situ," jelasnya.
Sementara itu, Kepala RS Tingkat III Salak Bogor, Letkol CKM dr Nanik Prasetyoningsih, memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut dan seluruh unit pelayanan masih berjalan dengan baik.
"Korban jiwa nihil. Semua aspek pelayanan RS dapat terlaksana dengan baik. IGD aman, ruang perawatan anak, bayi, ortu, ibu hamil, kamar operasi aman," kata Nanik.
Sebelumnya, Rumah Sakit Salak yang terletak Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bogor viral usai hangus dilahap si jago merah.
Dari video yang beredar, api tampak berkobar hingga ke bagian atap salah satu gedung rumah sakit. Asap hitam yang cukup pekat juga terlihat membubung tinggi dari kejauhan.
"Api sudah menghanguskan bangunan depan Rumah Sakit Salak," ucap seorang laki-laki dalam video yang diunggah akun instagram @bogor24update.
Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor, Kombes Bismo Teguh Prakoso mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Sebanyak 4 unit mobil damkar dikerahkan untuk memadamkan api.
Selang sekitar 2,5 jam, sekitar pukul 16.00 WIB, Kapolsek Bogor Tengah Kompol Surya mengklaim bahwa api telah berhasil dipadamkan. Pendinginan pun langsung dilakukan petugas damkar.
"Padam sih udah. Pemadam masih pendinginan tapi, iya (api sudah tidak terlihat)," kata Surya.
Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kencana Brigjen TNI Rudy Saladin mengatakan, bangunan RS Salak yang hangus terbakar merupakan cagar budaya.
"Kalau instalasi ini memang bangunan lama ya bisa lihat di situ 1984. Kantor Denkes yang hangus juga memang merupakan salah satu cagar budaya," kata Rudy.
Ruang farmasi dan fisioterapi RS Salak merupakan bagian dari cagar budaya. Dia menyayangkan cagar budaya tersebut terbakar berharap segera bisa direvitalisasi.
"Ini yang juga kita sayangkan. Mudah-mudahan segera ada revitalisasi atau program dari pemerintah daerah untuk mengembalikan lagi cagar budaya kita," ujarnya.