Warga Keluhkan Air Tak Mengalir, Minta Perumda Tirtauli Pematang Siantar Lakukan Perbaikan

Masyarakat di Jalan Kabanjahe Atas dan Marimbun di Kelurahan Kristen,Siantar Selatan, Kota Pematang Siantar mengeluhkan tersendatnya pasokan air dari Perumda Tirtauli. (Foto: PARBOABOA/Putra Purba)

PARBOABOA, Pematang Siantar - Masyarakat di Jalan Kabanjahe Atas dan Marimbun di Kelurahan Kristen, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematang Siantar mengeluhkan tersendatnya pasokan air dari Perumda Tirtauli.

Menurut salah seorang masyarakat di Jalan Kabanjahe Atas, J Silaban (46), kondisi tersebut telah berlangsung lebih dari satu bulan. Ia mengatakan, air tidak mengalir di jam-jam sibuk atau siang hari.

"Kalau siang kondisinya mati, jadinya kami menampung malam hari. Itu selalu kecil aliran airnya," ujarnya kepada PARBOABOA, Jumat (8/9/2023).

Silaban mengatakan, Perumda Tirtauli beralasan ada perbaikan, namun hingga saat ini, air bersih mengalir tak kunjung mengalir lancar. Ia mengaku kesal dan kecewa atas kinerja Perumda Tirtauli.

"Hanya bertahan sebulan perbaikan, jangankan untuk mandi, untuk cuci kakus saja harus menampung malam hari, kami kesulitan ambil air bersih," keluhnya.

Kondisi itu, lanjut dia, telah ia laporkan kepada Perumda Tirtauli. Tak hanya ia, warga lainnya yang mengalami nasib serupa pun turut melaporkan kondisi air yang tidak mengalir lancar itu. Perumda selalu beralasan area rumahnya jauh dari pusat kota.

"Sudah capek melapor soal ini (air mati hidup), tapi jawabnya karena daerah di rumah saya jauh dari pusat kota. Begitu jawabnya terus," kesal Silaban.

Ia meminta Perumda Tirtauli segera melakukan perbaikan kembali dan menanggapi keluhan masyarakat.

"Coba serius perbaikannya dan dengar keluhan masyarakatnya," tegas Silaban.

Senada dengan Silaban, warga Jalan Kabanjahe Atas lain, A. Sinaga (34) mengakui perbaikan terakhir dilakukan pertengahan Mei 2023. Meski sudah ada perbaikan, debit air selalu mati di siang hari.

"Mereka sudah melakukan perbaikan dua kali, namun masih tetap kejadian mati air di siang terjadi," kesalnya.

Ibu rumah tangga itu, mengeluhkan debit air yang sangat kecil di jam-jam sibuk dan membuatnya kesusahan memasak dan mencuci pakaian.

"Debit air yang deras hanya dapat dirasakan pada malam hari hingga tengah malam. Jam 9 malam baru jalan," ungkap Sinaga.

Ia meminta Perumda Tirtauli memperhatikan keluhan masyarakat terkait air bersih yang beberapa hari terakhir tidak mengalir ke rumah mereka.

"Perbaikan pastinya harus diperlukan, sebab air sudah menjadi kebutuhan masyarakat, jangan berlarut-larut kami mengalami air matinya," imbuh Sinaga.

Kekesalan serupa juga disampaikan B Simanjuntak (42), warga jalan Marimbun yang meminta Perumda Tirtauli memenuhi janji mereka memperbaiki saluran air yang rusak.

"Kalau di sini kadang deras airnya pada siang, kadang mati juga. Kalau seandainya memang ada pipa yang bocor sebagai saluran utama, mengingat sulitnya pasokan air bersih di daerah, setidaknya cari titik masalahnya, jangan jadi pembiaran," ungkapnya kepada PARBOABOA, Jumat (8/9/2023).

PARBOABOA mencoba menghubungi Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Perumda Tirtauli Pematangsiantar, Jimmy Simatupang. Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban dari yang bersangkutan.

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS