WHO Temukan Lagi Obat Batuk Cair Berbahaya, Kali Ini di Irak

WHO kembali temukan obat batuk cair berbahaya, beredar di Irak. (Foto: pixabay)

PARBOABOA, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menemukan obat batuk cair berbahaya. Obat ini ditemukan beredar di Irak.

Dalam keteranngan resminya pada Senin (7/8/2023), WHO menyebut sirup obat batuk cair tersebut bermerek Cold Out. Obat ini diproduksi oleh Laboratorium Fourrts (India) untuk Dabilife Pharma. 

Dalam batch obat tersebut diketahui mengandung 0,25 persen dietilen glikol dan 2,1 persen etilen glikol. Sementara batas keamanan yang dapat diterima untuk keduanya hanya 0,10 persen. 

Hingga saat ini, produsen dan kontributor belum memberikan jaminan kepada WHO atas keamanan dan kualitas produk tersebut. 

Peringatan tentang obat merek Cold Out menjadi peringatan terbaru yang dikeluarkan WHO dalam beberapa bulan terakhir tentang sirup obat batuk terkontaminasi yang dijual di seluruh dunia.

Tahun lalu, WHO menemukan sirup obat batuk buatan India yang dikaitkan dengan kematian sedikitnya 89 anak di Gambia dan Uzbekistan.

Otoritas India juga menemukan pelanggaran di Riemann Labs. Sirup obat batuk buatan pabrik ini dikaitkan dengan kematian anak-anak di Kamerun.

Regulator India telah membatalkan lisensi manufaktur Marion Biotech, yang mengekspor sirup ke Uzbekistan. Petugas juga telah menangkap beberapa karyawannya.

Sementara itu, perusahaan obat batuk terkait di Gambia, Maiden Pharmaceuticals, membantah bahwa obat-obatannya bertanggung jawab atas kematian di negara tersebut. Mereka mengklaim, pengujian oleh laboratorium pemerintah India tidak menemukan racun di dalamnya.

Editor: Umaya khusniah
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS